Pengambilan sampel dilakukan secara gugus bertahap. Gugus pertama diambil secara purposive dengan mengambil desa-desa yang terkena dampak
langsung dari perusahaan PB LNG Tangguh yang berada pada bagian utara. Hal ini disebabkan karena daerah bagian utara lebih cenderung terjadi konflik dan
memiliki potensi yang tinggi dibandingkan daerah selatan Teluk Bintuni. Gugus kedua yaitu mengambil sampel desa yang terkena dampak langsung perusahaan
BP LNG tangguh di bagian utara secara acak sederhana sebanyak dua desa dari tujuh desa, yaitu desa Weriagar dan Mogotira. Selanjutnya pada gugus ketiga
yaitu dengan mengambil sampel responden secara acak. Pengambilan sampel sebanyak 30 responden pada setiap desa. Dengan demikian total seluruh sampel
yang ρ diwawancarai sebanyak 60 responden.
3.4. Data dan Instrument
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden masyarakat adat
melalui penyebaran kuisioner, yaitu suatu pedoman pertanyaan baik dilakukan secara wawancara atau pengisian secara terinci berupa pertanyaan yang sudah
terstruktur yang bisa meliputi semua peubah Arikunto, 1993. Penyusunan pertanyaan dalam kuisioner dilakukan secara terbuka dan tertutup. Data primer
juga didapat dari wawancara mendalam depht interview dengan tokoh masyarakat adat, aparat desa serta bagian internal perusahaan. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui telaah dokumen dan telaah pustaka dari berbagai sumber yang terkait dengan tujuan penelitian.
3.5. Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesalihan suatu instrumen. Kerlinger 2006 menyatakan bahwa suatu instrumen
yang valid dan salih mempunyai validitas tinggi. Demikian sebaliknya instrumen yang kurang salih memiliki validitas rendah. Suatu instrumen dapat dikatakan
valid apabila : a mampu mengukur apa yang diinginkan, b dapat mengungkap data dari peubah yang diteliti secara tepat dan c dapat menggambarkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang peubah yang dimaksud Kerlinger 2006. Oleh karena itu, peneliti harus bertindak hati-hati
sejak awal penyusunannya. Untuk validitas instrumen dilakukan terhadap validitas isi. Hal tersebut dilakukan mengingat isi yang dituangkan dalam bentuk
pertanyaan harus memiliki kesetaraan. Uji ini dilakukan dengan pendekatan rasional, yakni mempertimbangkan kondisi lapang dan objek penelitian, serta
ditunjang dengan pengalaman empiris sebelumnya. Reliabilitas instrumen diusahakan dengan cara: a mengungkapkan
pertanyaan secara lugas tidak membingungkan, b memberikan petunjuk jelas dan baku dan c melakukan uji coba kuesioner pada responden yang memiliki
ciri-ciri yang relatif sama dengan objek penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan pada 20 orang. Uji coba dilakukan untuk melihat sejauh mana pertanyaan dalam
kuisioner dapat dipahami, sehingga tidak menimbulkan bias jawaban Kerlinger, 2006
Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan Cronbach- reliabillitas,
dimana pengukuran dilakukan hanya satu kali. Metode tersebut digunakan untuk kuisioner yang memiliki lebih banyak pilihan jawaban serta