Keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-

5 Pemerintah Provinsi, KabupatenKota memberikan mediasi aktif dalam usaha penyelesaian sengketa tanah ulayat dan bekas hak perorangan secara adil dan bijaksana, sehingga dapat di capai kesepakatan yang memuaskan para pihak yang bersangkutan. Dengan keberadaan Undang-undang diatas, tentunnya diharapkan bagi pemerintah maupun investor-investor yang memanfaatkan hak-hak masyarakat adat seperti tanah dan kandungannya dapat mengimplementasikannya dengan memperhatikan hak-hak masyarakat adat di sekitarnya.

2.9 Keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-

penelitian sebelumnya. Selama ini penelitian mengenai proses komunikasi publik dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan relatif belum cukup banyak dilakakukan di Indonesia, baik dilingkungan akademis, instansi pemerintah, swasta dan lembaga lainnya. Hal ini disebabkan karena konsep tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu konsep yang cukup baru, dimana tanggung jawab sosial perusahaan muncul setelah dunia usaha mulai menyadari bahwa munculnya resistensi-resistensi disekitar mereka, akibat dunia usaha kurang menghargai dan bertanggungjawab kepada masyarakat di sekitarnya. Sehingga salah satu tujuannya adalah membangun kemitraanhubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar demi meningkatkan eksistensi perusahaan tersebut. Hasil-hasil penelitian yang menggambarkan bagaimana perusahaan kurang menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan secara efektif sehingga menimbulkan resistensi-resistensi yang menjurus kepada ketidak-berlanjutan perusahaan telah diungkapkan oleh oleh berbagai sumber, seperti kasus lumpur lapindo, kasus TPST Bojong, kasus PT Freeport Indonesia dan lain-lain. Wibisono 2007 menegaskan peristiwa ini menunjukan bahwa dampak negatif dari kegiatan industri yang selalu mengancam di depan mata karena sejak awal kegiatan itu dilakukan tanpa ada kepedulian untuk melestarikan lingkungan dan memperhatikan kenyamanan masyarakat yang ada disekitarnya. Berbeda dengan perusahaan yang menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan, berdasarkan hasil temuan Hadidjaja dalam Majalah Bisnis dan CSR, edisi Oktober 2007, di beberapa perusahaan di Canada seperti Husky Injections Molding Sistem Ltd dan perusahaan Tembec, menunjukan sejumlah usahawan yang menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan tercatat memetik hasil yang signifikan bahkan perusahaan tersebut tetap eksis tanpa adanya resistensi- resistensi dari publik eksternal dan internal. Dalam kaitannya dengan komunikasi, penerapan setiap program dalam suatu perusahaan lembaga memerlukan komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan suatu program yang diterapkan, termasuk program tanggung jawab sosial perusahaan. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan baik dengan publik, karena itu dibutuhkan komunikasi. Liliweri 2004 menjelaskan, setiap proses komunikasi mempunyai hasil akhir yang disebut dengan efek. Efek menerpa seseorang yang menerimanya, baik secara sengaja dan terasa atau tidak dapat dimengerti, akibat dari proses komunikasi. Hanafy 1994 mengatakan efek utama komunikasi terjadi pada suatu tempat diantara saat seseorang mengarahkan indranya pada isyarat komunikasi dan pada saat dia melakukan suatu tindakan. Jadi efek itu tersembunyi di dalam otak. Efek komunikasi terpenting adalah terjadi pada imajinasi di kepala kita, peta kognitif kita tentang lingkungan, imajinasi mengenai diri kita, kepercayaan dan nilai-nilai yang telah kita terima, evaluasi-evaluasi yang kita buat mengenai hubungan kita dengan orang-orang atau kelompok-kelompok dengan kata lain efek komunikasi merupakan perubahan pengalaman yang telah kita simpan dalam sistem pusat syaraf kemudian dipersepsikan. Apabila pesan itu perbedaanya terlalu besar, kecenderungan menimbulkan konflik dalam setiap benturan kehidupan masyarakat. Timbulnya perbedaan-perbedaan tersebut akan menimbulkan suatu konflik. Demikian juga dengan komunikasi yang bertujuan untuk membina hubungan baik antara dengan masyarakat. Komunikasi itu akan berhasil apabila terbentuk suatu persepsi yang positif terhadap perusahaan, dan timbulnya suatu kepercayaan kepada perusahaan. Tetapi apabila dalam pelaksanaanya menimbukan efek komunikasi adalah konflik, maka dapat dikatakan proses komunikasi itu tidak efektif. Menurut Hajimoto, 2001, adanya konflik adalah bukti bahwa ada kemacetan komunikasi antara berbagai golongan dalam masyarakat kita yang majemuk. Pertumbuhan konflik dalam proses komunikasi terjadi akibat pelemparan pesan yang tidak memuaskan antara komunikan dengan komunikator.

2.10. Kerangka Pemikiran