Ukuran Keberhasilan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .

Melalui konsep tanggung jawab sosial perusahaan stigma miring ini dapat terbantahkan. Langkah ini sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap perusahaan. Adanya citra positif memberikan ruang bagi perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan aman dan tenang, sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Kedua, tanggung jawab sosial perusahaan sebagai investasi sosial perusahaan. Melalui tanggung jawab sosial perusahaan bisa mengintegrasikan kepeduliannya terhadap masalah sosial dan lingkungan ke dalam kegiatan usaha mereka. Celakanya, tanggung jawab sosial perusahaan masih sering diartikan, sebagai kegiatan amal. Padahal, tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebuah investasi sosial yang sangat berguna di masa mendatang. Ketiga, tanggung jawab sosial perusahaan menjamin operasional dan keberlangsungan perusahaan. Kelangsungan suatu usaha tak hanya ditentukan tingkat keuntungan, tapi juga tanggung jawab sosialnya. Lihat saja, betapa banyak perusahaan didemo, dihujat, bahkan dirusak oleh masyarakat. Boleh jadi penyebabnya sangat sepele, hanya karena perusahaan kurang memperhatikan kondisi masyarakat sekitarnya. Sungguh irons bila perusahaan hanya mengeduk dan mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan faktor lingkungan. Nah, program tanggung jawab sosial perusahaan merupakan sebuah jembatan kepeduhan terhadap masyarakat sekitar. Melalui program ini keberlangsungan perusahaan dapat tetap terjaga. 2.5. Kepuasan Publik 2.5.1 Pengertian. Suatu publik adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan organisasi, saling memahami signifikansi masing- masing dan membuat rancangan untuk mencapai kepentingan tersebut. Publik bersifat heterogen meskipun karakteristik dan kepentingan mereka sama. Pada umumnya publik menyadari situasi dengan hubungan mereka terhadap perusahaan. Publik menganggap isu yang mereka hadapi merupakan hal-hal yang relevan, sehingga paling tidak mereka mengorganisasi atau mengeluarkan energi untuk menghadapi isu tersebut Suryadi, 2007 Satisfaction kepuasan adalah kata dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi, produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk dan jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup. Dalam konteks teori consumer behavior, kepuasan lebih banyak didefinisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa. Salah satu definisinya yang dikemukakan oleh Richard Oliver : “kepuasan adalah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil dari penilaian dari konsumen bahwa produk atau layanan telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang Irawan, 2007, karena itu, publik tidak akan puas apabila publik mempunyai penilaian bahwa harapannya belum terpenuhi. Publik akan merasa puas jika penilaiannya sama atau lebih dari yang diharapkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepuasan publik adalah fungsi dari perbedaan antara hasil kinerja yang dirasakan dengan harapan. Salah satu dimensi kepuasan adalah persepsi. Berlo 1960 mengatakan bahwa persepsi merupakan efek dari komunikasi. Rogers dan Shoemaker berpendapat bahwa antara persepsi dan perilaku yang tampak seringkali berbeda tergantung situasi dirinya dan manfaat yang akan diterima. Tahapan persepsi seseorang dinilai mereka sebagai tahapan penting yang menjembatani jalan ke arah tahapan keputusan menerima atau menolak inovasi pesan yang disampaikan komunikator. Kepuasan publik sangat tergantung pada harapan publik. Oleh karena itu, strategi kepuasan publik haruslah didahului dengan pengetahuan yang detail dan akurat terhadap harapan publik. Sebagaimana mengacu pada pendapat Tjiptono 2002 yang mengatakan bahwa harapan merupakan pemikiran atau keyakinan seseorang tentang apa yang akan diterima. Salah satu faktor yang menentukan harapan seseorang antara lain kebutuhan. Kebutuhan yang dirasakan mendasar oleh seseorang bagi kesejahteraannya sangatlah menentukan harapan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemenuhan kebutuhan yang dirasakan mendasar dapat menentukan tingkat kepuasan seseorang. Harapan publik sering dapat dikontrol oleh perusahaan. Tetapi yang lebih sering perusahaan perusahaan tidak mampu mengontrol harapan mereka. Ini bisa terjadi karena adanya gap dalam komunikasi. Harapan-harapan ini dipengaruhi oleh kontak dengan dunia luar. Dengan kontak, kita dapat memperoleh banyak informasi, dapat melihat dan merasakan berbagai kesempatan sehingga menumbuhkan hasrat atau harapan untuk meraih kesempatan tersebut.