Hipotesis Definisi Operasional KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

kesehatan tulang, serta jarak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti memungkinkan peneliti lebih mudah dalam mendapatkan data.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian efektif dilakukan pada bulan Juni 2013.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Hidayat, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang termasuk kedalam sepuluh siswa yang memiliki nilai rata-rata kelas tertinggi dikelasnya berjumlah 35 orang .

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi Hidayat, 2007. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan probability sampling dengan teknik yaitu simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak Setiadi, 2007. Jumlah sampel ditetapkan dengan menggunakan rumus perhitungan sampel untuk penelitian analitis numerik berpasangan Dahlan, 2010: Keterangan: n : Besar sampel Z α : Deviat baku alfa derajat kepercayaan 90=1,64 Z ß : Deviat baku beta derajat kepercayaan 90=1,28 S : Simpang baku dari selisih nilai antar kelompok X1-X2 : Selisih minimal rerata yang dianggap bermakna Nilai S Simpang baku dari selisih nilai antar kelompok diperoleh dari penelitian terdahulu oleh Sulastri, dkk tentang pengaruh penyuluhan kesehatan menggunakan video dalam pemeriksaan payudara sendiri SADARI terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri di SMAN Balikpapan tahun 2012. Nilai S merupakan standar deviasi dari selisih nilai rata-rata pengetahuan pada pre test dan post test yaitu sebesar 3,69. Dengan demikian maka perhitungan sampel berdasarkan rumus diatas adalah sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan diatas, maka peneliti mengambil sampel 29 orang. Untuk mengatasi adanya kemungkinan drop-out maka sampel ditambah 10 dari jumlah sampel yang dibutuhkan sehingga total jumlah sampel menjadi 32. Agar tidak terjadi subjektivitas serta bias dalam pemilihan responden dari setiap kelas maka peneliti menggunakan sistem random sampling yang bekerja sama dengan pihak sekolah dengan sistem pengundian nomor responden. Langkah pengambilan sampel penelitian adalah sebagai berikut: a. Penomoran responden dalam populasi penelitian yang memenuhi kriteria b. Melakukan pengocokan nomor sebanyak 32 kali, dimana nomor urut yang keluar akan dijadikan sampel penelitian Kriteria inklusi: a. Siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang termasuk kedalam sepuluh siswa yang memiliki nilai rata-rata kelas tertinggi dikelasnya b. Bersedia mengikuti peer education tentang kesehatan tulang c. Tidak pernah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dengan metode peer education d. Tidak pernah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang kesehatan tulang Kriteria eksklusi: a. Tidak dapat mendengar dengan baik. b. Tidak mampu berkomunikasi verbal non verbal dengan baik.

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Smp Muhammadiyah 17 Ciputat

1 48 98

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat

9 42 134

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP Negeri 9 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA.

0 0 13

Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja SMP N 16 Surakarta IMG 20150806 0001

0 0 1

PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SISWA SMA

0 0 6

PENGARUH METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWI SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA

0 2 8