Masa remaja awal 12-15 tahun Masa remaja pertengahan 15-18 tahun

dkk, 2005 dan 90 dari kepadatan mineral tulang saat dewasa diperoleh pada akhir masa remaja Bailey, dkk, 1996 dalam Ruth, dkk, 2008.

2. Cara Meningkatkan Kesehatan Tulang

Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan tulang, diantaranya National Institutes of Health , Osteoporosis and Related Bone Disease-National Resource Center, 2011:

a. Mengkonsumsi asupan kalsium dan vitamin D dengan tepat

Asupan kalsium yang cukup dapat membantu melindungi tulang sepanjang hidup. Pada anak-anak dan remaja, mengonsumsi asupan kalsium yang cukup dapat membantu menghasilkan massa tulang maksimum yang lebih tinggi Cosman, 2009. Massa tulang maksimum adalah jumlah tulang maksimum yang pernah dicapai seseorang Cosman, 2009. Standing Committee on the Scientific Evaluation of Dietary References Intake dalam Brontzman 2007 merekomendasikan jumlah kalsium yang harus dikonsumsi oleh remaja atau dewasa awal 9- 18 tahun adalah 1.300 mg per hari. Di Indonesia, berdasarkan hasil Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 2004, angka kecukupan gizi AKG untuk kebutuhan kalsium bagi remaja usia 13-19 tahun sebesar 1.000 mghari Fikawati, dkk, 2005. Bagi anak-anak dan remaja dianjurkan untuk mengkonsumsi susu berkalsium dua gelas sehari untuk mencukupi kebutuhan asupan kalsium setiap hari Astawan, 2008. Sumber makanan sehari-hari yang mengandung kalsium dapat diperoleh dari susu kedelai, yoghurt, pink wild salmon, kangkung, bayam, tahu Roizen Mehmet, 2009, kacang-kacangan, telur, dan keju Djayadi, 2007. Vitamin D berfungsi meningkatkan penyerapan kalisum dalam tubuh Edelman Mandle, 2010. Brontzman 2007 merekomendasikan asupan vitamin D sebanyak 400-800 IU setiap hari. Sumber vitamin D dapat diperoleh dari telur kuning telur, ikan laut salmon dan sarden, margarin, dan susu dengan vitamin D Edelman Mandle, 2010.

b. Olah raga

Olah raga memiliki peran penting dalam peningkatan massa tulang saat remaja Edelman Mandle, 2010. Olahraga menahan beban bermanfaat untuk menambah massa tulang dan otot, bahkan mencegah terjadinya fraktur tulang Tandra, 2009. Olahraga menahan beban seperti berjalan kaki, berlari, melompat, atau mengangkat beban baik untuk pencegahan osteoporosis Franzen, 2011 dan terutama olah raga berlari dan melompat dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang Edelman Mandle, 2010. Olahraga ini dapat dilakukan selama 3 sampai 5 kali dalam seminggu Brontzman, 2007; Bloomfield Smith, 2003 dalam Edelman Mandle, 2010 selama 20 sampai 30 menit atau lebih Bloomfield Smith, 2003 dalam Edelman Mandle, 2010. Olahraga dengan melawan gravitasi dapat mempertahankan dan meningkatkan kekuatan tulang dengan peningkatan massa tulang atau dengan memperlambat penuaan terkait pengeroposan tulang Franzen, 2011. Olah raga menahan beban meningkatkan ukuran otot, dan otot yang lebih besar dapat mengerahkan kekuatan otot yang lebih Rauch, et al, 2004 dalam Rundle, 2006. Peningkatkan kekuatan otot pada tulang meningkatkan beban mekanik pada tulang yang akan menyebabkan

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Smp Muhammadiyah 17 Ciputat

1 48 98

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat

9 42 134

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP Negeri 9 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA.

0 0 13

Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja SMP N 16 Surakarta IMG 20150806 0001

0 0 1

PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SISWA SMA

0 0 6

PENGARUH METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWI SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA

0 2 8