Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

8. Situational influences pengaruh situasi Pengaruh situasi merupakan persepsi dan pemikiran seseorang terhadap sebuah situasi, yang dapat memfasilitasi atau menghambat perilaku. Pengaruh situasi dapat berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap perilaku kesehatan. 9. Immediate competing demands and preferences tuntutan dan keinginan yang berlawanan serta mendesak Tuntutan yang berlawanan adalah perilaku alternatif dimana individu memliki kontrol yang rendah untuk melakukan perilaku tersebut. Keinginan yang berlawanan merupakan perilaku alternatif dimana individu memilki kontrol yang tinggi untuk melakukan perilaku tersebut. 10. Commitment to a plan action komitmen kesanggupan untuk sebuah rencana tindakan Komitmen ini menggambarkan niat kehendak dan identifikasi dari strategi perencanaan yang membuat seseorang melakukan sebuah tindakan. Menurut Pender, dkk 2002 dalam Tomey 2006, terdapat empat belas pernyataan teoritis yang berasal dari model ini, yaitu: 1. Perilaku sebelumnya dan karakteristik yang diperoleh serta diwariskan mempengaruhi keyakinan, sikap dan perilaku untuk meningkatkan kesehatan. 2. Manusia melakukan perubahan perilaku di mana mereka mengharapkan manfaat yang bernilai bagi dirinya. 3. Hambatan yang dirasakan dapat menjadi penghambat dalam kesanggupan melakukan tindakan, mediator perantara dari perilaku, dan perilaku yang nyata. 4. Kemampuan atau efikasi diri yang dirasakan untuk melakukan sebuah tindakan meningkatkan kecenderungan akan kesanggupan untuk bertindak dan melakukan perbuatan yang nyata. 5. Efikasi diri yang dirasakan lebih besar akan menghasilkan hambatan yang yang dirasakan menjadi kecil untuk melakukan perilaku kesehatan yang spesifik. 6. Pengaruh positif terhadap sebuah menghasilkan efikasi diri yang lebih besar yang mana dapat meningkatkan pengaruh yang positif. 7. Ketika emosi yang positif atau pengaruh dihubungkan dengan sebuah perilaku, maka kemungkinan komitmen untuk bertindak dan perilaku akan meningkat. 8. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada. 9. Keluarga, kelompok dan penyedia pelayanan kesehatan adalah sumber interpersonal yang penting yang dapat meningkatkan atau mengurangi keinginan untuk berperilaku promosi kesehatan. 10. Pengaruh situasional pada lingkungan eksternal dapat menambah atau mengurangi keinginan untukatau berpartisipasi dalam perilaku promosi kesehatan. 11. Komitmen terbesar pada suatu rencana kegiatan yang spesifik lebih memungkinkan perilaku promosi kesehatan dipertahankan untuk jangka waktu yang lama. 12. Komitmen pada rencana kegiatan kemungkinan kurang menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika seseorang mempunyai kontrol yang sedikit dan kebutuhan yang diinginkan tidak tersedia. 13. Komitmen pada rencana kegiatan kurang menunjukkan perilaku yang diharapkan ketika tindakan-tindakan lain lebih atraktif dan juga lebih suka pada perilaku yang diharapkan. 14. Seseorang dapat memodifikasi kognisi, mempengaruhi interpersonal dan lingkungan fisik yang mendorong melakukan tindakan kesehatan.

F. Penelitian Terkait

1. Martin, et al 2004 berjudul fem ale adolescent’s knowledge of bone health promotion behaviours and osteoporosis risk factors. Metode penelitian yang digunakan descriptive survey. Sampel penelitiannya adalah 107 remaja perempuan kelas 6-10 yang mengikuti sekolah umum di Southwestern Michigan. Hasil penelitiannya menunjukan pengetahuan para responden tentang sumber asupan kalsium hanya terbatas pada hasil olahan susu. Selain itu, responden mengetahui bahwa olah raga teratur dapat mencegah osteoporosis, tetapi hanya beberapa responden saja yang dapat mengidentifikasi bahwa olah raga menahan beban paling bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang.

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Smp Muhammadiyah 17 Ciputat

1 48 98

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat

9 42 134

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP Negeri 9 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA.

0 0 13

Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja SMP N 16 Surakarta IMG 20150806 0001

0 0 1

PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SISWA SMA

0 0 6

PENGARUH METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWI SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA

0 2 8