Informed Consent Etika Penelitian

Pada gambaran karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan bahwa sebagian besar responden 86.2 berusia 14 tahun, 10.4 berusia 13 tahun, 3.4 berusia 16 tahun. Tabel 5.2 Distribusi Statistik Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Perempuan 27 93.2 2. Laki-laki 2 6.8 Jumlah 29 100 Gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 93.2 responden berjenis kelamin perempuan dan sisanya yaitu 6.8 berjenis kelamin laki-laki. Tabel 5.3 Distribusi Statistik Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pendidikan Kesehatan tentang Kesehatan Tulang atau dengan Metode Peer Education dan tentang Kesehatan Tulang No Pengalaman Jumlah Persentase 1. Pernah 2. Tidak pernah 29 100 Jumlah 29 100 Pada gambaran karakteristik responden berdasarkan pengalaman mengikuti pendidikan kesehatan tentang kesehatan tulang atau dengan metode peer education dan tentang kesehatan tulang didapatkan bahwa seluruh responden tidak ada yang pernah mengikuti pendidikan kesehatan dengan metode peer education danatau tentang kesehatan tulang. Tabel 5.4 Distribusi Statistik Deskriptif Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah Intervensi Peer Education Kesehatan Tulang N=29 Variabel Pengetahuan Min Max Mean Median SD 95 Cl Evaluasi awal pre test 9.00 20.00 16.27 17.00 2.83 15.19- 17.35 Evaluasi akhir post test 14.00 24.00 19.00 19.00 2.76 17.94- 20.05 Berdasarkan hasil analisis didapat rata-rata pengetahuan siswa sebelum intervensi peer education kesehatan tulang adalah 16.27 dan median 17.00 dengan standar deviasi 2.83. Nilai terendah adalah 9 dan tertinggi adalah 20. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini pengetahuan siswa sebelum intervensi peer education kesehatan tulang adalah antara 15.19-17.35. Sedangkan hasil analisis pada pengetahuan siswa sesudah intervensi peer education kesehatan tulang didapat rata-rata nilai pengetahuan adalah 19.00 dan median 19.00dengan standar deviasi 2.76 . Nilai terendah adalah 14 dan tertinggi adalah 24. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini pengetahuan siswa sebelum intervensi peer education kesehatan tulang adalah antara 17.94-20.05. Nilai tertinggi yang telah dicapai oleh responden baik pada saat pre test maupun post test belum mencapai nilai maksimum yang dapat dicapai yaitu 26. Tabel 5.5 Distribusi Statistik Deskriptif Pengetahuan Responden Item Pertanyaan pada Saat Pre Test dan Post Test No Pengetahuan Jawaban Benar n Pre Test Post Tet

1. Pertumbuhan tulang pada remaja

a. Manakah dibawah ini yang merupakan pernyataan yang tepat terkait dengan pertumbuhan tulang pada remaja Pada masa remaja tulang tumbuh dengan cepat b. Manakah dibawah ini yang merupakan pernyataan yang kurang tepat terkait dengan pertumbuhan tulang pada remaja Puncak massa tulang dicapai pada masa lanjut usia c. Berapa persentase massa tulang yang terbentuk pada masa remaja dari total massa tulang yang dicapai seseorang 40 d. Apakah yang dimaksud dengan massa tulang maksimum Jumlah tulang maksimum yang pernah dicapai seseorang 5 17.2 7 24.1 8 27.6 7 24.1 6 20.7 14 48.3 14 48.3 11 38

2. Pentingnya Menjaga Kesehatan Tulang

saat Remaja Manakah dibawah ini yang merupakan pernyataan yang tepat terkait dengan kesehatan tulang pada remaja Peningkatan kesehatan tulang penting dilakukan pada masa remaja 25 86.2 21 72.4

3. Cara Meningkatkan Kesehatan Tulang

a. Manakah dibawah ini yang bukan merupakan cara untuk meningkatkan kesehatan tulang Kebiasaan jarang berolah raga b. Manakah kebiasaan di bawah ini yang merupakan cara yang kurang tepat untuk meningkatkan kesehatan tulang 20 69 18 62 18 62 24 82.8

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Dua Mei Ciputat

9 83 118

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Smp Muhammadiyah 17 Ciputat

1 48 98

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi di SMP Islam Ruhama Ciputat

9 42 134

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI MELALUI METODE CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Melalui Metode Ceramah terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Siswa SMP Negeri 9 Surakarta.

0 1 15

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 2 13

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP Negeri 24 Surakarta.

0 0 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS II SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA.

0 0 13

Pengaruh Penyuluhan terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja SMP N 16 Surakarta IMG 20150806 0001

0 0 1

PROMOSI KESEHATAN DENGAN METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) SISWA SMA

0 0 6

PENGARUH METODE PEER EDUCATION TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWI SMP DI PONDOK TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA

0 2 8