kejujuran, toleransi, disiplin diri, suka menolong, berbelas kasih, kerjasama, dan berani.
1. Sikap hormat
Sikap hormat berarti menunjukkan penghormatan dan bakti melalui sikap yang baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilaku. Sikap hormat
dalam cerita tergambarkan melalui dialog dan perilaku tokoh dalam cerita. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut;
“Tapi demi Ibu, ia harus menyapa sanak keluarga dan mereka telah meluangkan waktu menjenguk. Demi Ibu, sakit atau tidak, ia tidak boleh
kehilangan tata krama.”
54
“Sebenarnya ia masih bisa bersikeras menolak, cuma lagi-lagi tak sanggup membantah tatapan Ibu. Dalam banyak hal rasanya lebih nyaman
jika tidak bertentangan dengan wanita yang melahirkannya. Lagi pula ia tidak ingin l
ebih mengecewakan Ibu.”
55
Kedua kutipan tersebut menggambarkan sikap hormat terhadap orang lain, yaitu sikap hormat Rini kepada ibunya. Rini digambarkan berasal dari keluarga
terhormat, oleh karena itu Rini sangat menjaga perilakunya. Selain itu, alasan lainnya adalah Rini menyadari bahwa Ibunya adalah seorang perempuan yang
sangat menjaga nama baik keluarganya di hadapan orang lain. Berdasarkan kutipan tersebut, sikap yang ditunjukkan Rini kepada Ibunya merupakan
penggambaran sikap bakti seorang anak kepada orangtuanya. Apabila melihat kutipan tersebut menunjukan adanya pesan moral agama
yang disampaikan pengarang, berkaitan dengan latar belakang pengarang yang memiliki tujuan menulis untuk menyuarakan kebaikan melalui karyanya
pengarang menyiratkan pesan, seperti berbuat baik kepada orangtua dan mengajarkan untuk tidak menunjukkan sikap yang dapat menyakiti hati
orangtua, karena pada dasarnya berbuat baik kepada orangtua menjadi
54
Asma Nadia, Ibid, h. 6.
55
Ibid, h.71.
keputusan yang mutlak dari Allah. Selain kutipan di atas, terdapat sikap hormat lainnya seperti pada kutipan berikut;
“Ia baru saja mandi dan memakai baju. Refleks, diraihnya sehelai kerudung putih dan mulai mematut diri di kaca. Setelah mengaitkan peniti
di jilbab, gadis itu menatap lagi bayangan di cermin. Tersenyum, mulai menyukai apa yang dilihatnya.”
56
Kutipan di atas menggambarkan sikap hormat dan menghargai diri sendiri dengan memperlakukan kehidupannya sebagai sesuatu yang memiliki nilai
yang baik. Kutipan tersebut menggambarkan sikap tokoh Gadis yang mulai menghormati dirinya sendiri dengan menggunakan pakaian yang lebih baik
dengan menutup batasan auratnya dibandingkan sebelum ia datang ke pesantren. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan terdapat kaitannya
antara keberadaan Gadis di pesantren dengan perilaku Gadis, yaitu memberikan pengaruh terhadap cara sikap dan perilaku tokoh menjadi lebih baik.
Jika melihat kutipan tersebut menunjukkan bahwa perubahan yang positif dapat terjadi pada siapa saja dan menyiratkan pesan moral, seperti setiap
perempuan sudah seharusnya menghormati dirinya sendiri dengan tidak melakukan hal yang dapat merendahkan dirinya sehingga perempuan
mendapatkan kehormatan pada dirinya.
2. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kemampuan untuk menanggung dan menekankan kewajiban-kewajiban yang bersifat positif, serta melaksanakan
kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, orang lain, dan lingkungan. Pada kutipan-kutipan di bawah ini merupakan tanggung
jawab yang dilakukan oleh tokoh cerita ketika berada di Pesantren Impian. “PI, begitu anak-anak menyebut pesantren mereka sekarang, memang
berbeda. Di sini selain belajar lebih dalam tentang Islam, belajar mengaji Qur’an dengan tajwid yang benar, para santri juga mendapatkan pelajaran
56
Ibid, h. 113.