Melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh-tokoh itulah pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral yang
disampaikan pengarang. Moral dalam karya sastra dapat dipandang sebagai amanat. Unsur amanat itu, sebenarnya merupakan gagasan yang mendasari
penulisan karya, gagasan yang mendasari diciptakannya karya sastra sebagai pendukung pesan.
Sebuah novel tentu saja dapat mengandung dan menawarkan pesan moral yang menyangkut seluruh persoalan hidup dan kehidupan, seperti
persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial, termasuk hubungannya dengan
lingkungan alam dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Moral dalam karya sastra, atau hikmah yang diperoleh pembaca melalui karya sastra,
selalu dalam pengertian baik. Dengan demikian, jika dalam sebuah karya ditampilkan sikap dan tingkah laku tokoh yang kurang terpuji, tidaklah
berarti bahwa pengarang menyarankan kepada pembaca untuk bersikap dan bertindak seperti diceritakan dalam karya sastra.
Pada dasarnya misi nilai moral yang diterapkan di lingkungan sekolah, keluarga, dan lingkungan adalah mengajarkan nilai dasar hormat pada diri
sendiri dan orang lain. Dalam buku Pendidikan Karakter Panduan Lengkap: Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik terdapat nilai-nilai moral yang
harus diajarkan di sekolah dan penulis rangkum menjadi sembilan nilai dasar moral, yaitu;
35
1. Sikap hormat
Sikap hormat berarti menunjukkan penghormatan dan bakti melalui sikap yang baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilaku.
Nilai ini terbagi menjadi; sikap hormat terhadap diri sendiri, dan sikap hormat terhadap orang lain. Sikap hormat terhadap diri sendiri menuntut
untuk memperlakukan kehidupan kita sendiri dan manusia lain sebagai sesuatu yang memiliki nilai yang baik. Sikap hormat pada orang lain
35
Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap: Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, Bandung: Nusa Media, 2013, h. 64-66.
menuntut untuk memperlakukan semua manusia termasuk yang tidak disukai sebagai sosok yang memiliki harga diri dan hak-hak yang setara
dengan diri kita.
36
2. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kemampuan untuk menanggung, menekankan kewajiban-kewajiban positif untuk saling peduli terhadap
satu sama lain.
37
Selain itu, melaksanakan kewajiban yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, orang lain, dan lingkungan.
Sikap tanggung jawab sangat penting di tanamkan pada diri seseorang, dengan adanya sikap tanggung jawab maka seseorang akan lebih berhati-
hati dalam melakukan sesuatu karena segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki konsekuensi.
”
38
3. Kejujuran
Kejujuran merupakan sikap yang berkaitan dengan hati nurani manusia, Heri Gunawan menjelaskan bahwa kejujuran merupakan
perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan dan tindakan.
39
Jadi, kejujuran adalah suatu kata atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan
fakta dan kebenaran.
4. Toleransi
Toleransi merupakan sikap yang adil, obyektif, dan saling menghargai terhadap semua orang yang memliki perbedaan gagasan, ras
atau keyakinan dengan kita. Toleransi adalah sesuatu yang membuat dunia menjadi tempat yang aman bagi keberagaman.
40
36
Ibid,. h. 62.
37
Ibid,. h. 63.
38
Nurla Isna Aunillah, Panduan menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Jogjakarta: Laksana, 2011, h. 83.
39
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implemetasi, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 33.
40
Thomas Lickona, op., cit., h. 65.
5. Disiplin diri
Disipin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
41
Disiplin diri mengajarkan untuk tidak memperturutkan kehendak hati yang cenderung
melakukan perbuatan merendahkan diri atau kesenangan yang merusak diri, disiplin diri menuntut kita untuk mengejar hal-hal yang baik.
42
Berdasarkan pemaparan tersebut bahwa sikap disiplin pada diri seseorang akan membuat orang tersebut membatasi diri untuk tidak melakukan hal-
hal yang tidak baik dan melanggar batas norma yang berlaku di masyarakat maupun agama.
6. Suka menolong
Senang memberikan pertolongan kepada orang lain secara ikhlas, semangat suka menolong akan menimbulkan kebahagiaan tersendiri di
saat kita bisa melakukan suatu kebaikan.
43
7. Berbelas kasih
Berbelas kasih dalam arti ikut merasakan keadaan yang tengah dialami orang lain.
44
Berbelas kasih merupakan sisi empati karena peduli dengan keadaan orang lain. Rasa empati juga merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam menjalin hubungan antarpribadi dengan memahami
permasalahan dan perasaan orang lain. 8.
Kerja sama
Kerja sama merupakan suatu usaha yang dikerjakan secara bersama- sama untuk mendapatkan tujuan yang telah direncakan. Tujuan kerja
sama akan terjalin dengan adanya sikap saling menghargai. Kerja sama menunjukkan bahwa dalam dunia yang semakin saling tergantung ini
harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, bahkan hal yang paling mendasar seperti mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
45
41
Heri Gunawan, op., cit., h.33.
42
Thomas Lickona, op., cit., h. 65.
43
Ibid., h. 65.
44
Ibid., h. 65.
45
Ibid., h. 65.
9. Berani
Merupakan sikap percaya diri yang besar dalam menghadapi
kesulitan, bahaya dan sebagainya dengan rasa tidak takut.
Berdasarkan sembilan nilai dasar moral yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa nilai moral dapat menjadi tatanan atau ukuran yang
mengatur tingkah laku, perbuatan, dan kebiasaan manusia yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat ataupun di lingkungan sekolah. Adanya nilai
moral tersebut berupaya untuk meningkatkan manusia menjadi makhluk yang berbudaya, berpikir, dan berakhlak.
C. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini penulis menggunakan novel Pesantren Impian karya Asma Nadia sebagai objek penelitian. Penulis mencari referensi yang
bersumber dari skripsi dan internet, tetapi sampai saat ini penulis belum menemukan skripsi, tesis atau disertasi yang menjadikan novel Pesantren
Impian sebagai objek penelitian. Namun, terdapat hasil penelitian yang menjadikan nilai moral dan karya Asma Nadia lainnya sebagai objek penelitian
dalam skripsi. Penelitian yang sesuai dengan penelitian sebelumnya, dirumuskan melalui
judul, penulis dan tahun penyusunan, yaitu : “Nilai Moral dalam novel 5cm dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Sastra di Sekolah ” 2012 oleh Silvia Ratna Juwita, mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sosial yang membahas tentang hubungan antarindividu.
Nilai-nilai moral yang tertulis diantaranya; Jujur, tanggung jawab, disiplin, visioner, adil, peduli, dan kerja sama.
“Nilai-Nilai Religius dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA” 2013 oleh
Anggi Mutiara Mardika, mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal. Adapun objek kajian penelitian ini adalah nilai-nilai religius yang terkandung dalam
novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia. Metode yang digunakan