Kata novel berasal dari bahasa Latin novellus. Sebutan novel dalam bahasa Inggris dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia, sedangkan
dari bahasa Italia novella yang dalam bahasa Jerman: novelle.
3
Ensiklopedia Americana mendefinisikan novel sebagai cerita dalam bentuk prosa yang agak panjang dan meninjau kehidupan sehari-hari.
4
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya novel
adalah cerita dan aspek terpenting novel adalah menyampaikan cerita. “A novel is „a fictitious prose narrative or tale of considerable
length now usually one long enough to fill one or more volumes in which characters and action representative of the real life of past or
present times are portrayed in a plot of more or less complexity .”
5
Dalam arti luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang luas di sini dapat berarti cerita dengan plot alur yang
kompleks, karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan setting cerita yang beragam pula.
6
2. Unsur-unsur Novel
Novel dibangun oleh unsur-unsur pembangun, yaitu unsur instrinsik dan ekstrinsik. Pada umumnya, para ahli membagi unsur instrinsik prosa
rekaan atas tema, tokoh, penokohan, alur plot, latar cerita setting, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.
7
1. Tema
Tema adalah ide yang mendasari suatu cerita. Aminuddin dalam Wahyudi Siswanto mengemukakan bahwa tema merupakan kaitan
hubungan antara makna dengan tujuan pemaparan prosa rekaan oleh pengarangnya.
8
Pengertian lainnya, dalam novel tema merupakan
3
Burhan Nurgiyantoro, op., cit., h. 9.
4
Endah Tri Priyatni, Membaca sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 124.
5
Jeremy Hawthorn, Studying the Novel An: Introduction, USA: Great Britain, 1985, h. 1.
6
Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Apresiasi Kesusastraan, Jakarta: PT Gramedia, 1986, h. 29.
7
Wahyudi Siswanto, op. cit., h. 142.
8
Ibid., h. 161.
gagasan utama yang dikembangkan dalam plot.
9
Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan dan
menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun
bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Oleh karena itu, untuk menentukan tema sebuah novel harus disimpulkan dari keseluruhan
cerita tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu cerita. Novel yang kompleks akan dapat dianalisis dengan sejumlah besar tema yang
berbeda atau bahkan saling terkait, tetapi pembaca harus menentukan kekuatan atau kepentingan utama yang ada dalam novel tersebut. Singkat
kata, dari sekian tema yang dapat ditarik ia memiliki tema besar yang dikandungnya.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan sosok atau pelaku yang berada di dalam cerita sehingga peristiwa itu menjalin suatu cerita. Abrams mengemukakan,
tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya, yang oleh pembaca ditafsirkan memilik kualitas moral dan kecenderungan tertentu
seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
10
Tokoh-tokoh dalam cerita dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan, berdasarkan peran dan pentingnya seorang tokoh dibedakan
menjadi; tokoh utama dan tokoh tambahan, dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita ada tokoh yang tergolong
penting dan ditampilkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi sebagain besar cerita. Sebaliknya, ada tokoh yang hanya dimunculkan
sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Tokoh yang disebut pertama adalah
tokoh utama, sedang yang kedua adalah tokoh tambahan.
11
9
Furqonul Aziez dan Abdul Hasim, Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 75
10
Burhan Nurgiyantoro, op., cit., h. 165.
11
Ibid., h. 259-267.