mampu menghindari perbuatan buruk di kehidupan sehari-harinya. Siswa juga dapat mencontoh sikap positif, seperti semangat dan tekad yang ditunjukan tokoh
dalam meraih sesuatu yang dicita-citakan dan tidak mudah putus asa dalam berbuat kebaikan.
Penggambaran sikap positif tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap pengembangan kepribadian siswa. Sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional, yaitu mengembangkan potensi siswa menjadi manusia yang berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.
Penanaman nilai moral melalui pesan sebuah karya sastra dipandang lebih mudah dan nyaman diterima siswa karena berkesan tidak menggurui, siswa pun
dapat menangkap secara langsung pesan yang ia terima melalui proses pembacaan karya sastra. Dalam pembelajaran sastra terdapat proses mendidik secara tersirat,
siswa dapat mencerna pengetahuan atau nilai yang terkandung dalam novel sesuai dengan perkembangan jiwanya. Hal yang terpenting dalam pembelajaran sastra
adalah karya sastra harus mudah diterima oleh siswa dengan guru menyesuaikan karya sastra yang diberikan harus sesuai dengan usia siswa dan memilih tema yang
sesuai dengan pendidikan dan kehidupan masa kini. Upaya penanaman nilai moral di sekolah melalui apresiasi karya sastra
ataupun melalui pembinaan lainnya bertujuan supaya siswa melakukan sesuatu berdasarkan kesadaran pribadi dan hati nuraninya, jika siswa hanya melakukan apa
yang dikehendaki atau yang hanya diperintahkan saja tanpa disertai kesadaran maka dapat dikatakan pendidikan moral belum berhasil.
87
Oleh karena itu, setelah pembelajaran dalam pembacaan novel ini dilakukan, diharapkan siswa mampu
menerapkan nilai-nilai moral yang tersebut dalam kehidupan sehari-hari sehingga
pada akhirnya turut berpengaruh terhadap kepribadian siswa tersebut.
87
Tonny D. Widiastono, Pendidikan Manusia Indonesia, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2004, h. 110.
90
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Penjabaran nilai-nilai moral dalam novel Pesantren Impian berdasarkan hasil analisis terdiri dari sembilan nilai dasar moral yang mengacu pada definisi Thomas
Lickona dalam buku Pendidikan Karakter Panduan Lengkap: Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, yaitu sikap hormat, tanggung jawab, kejujuran, toleransi,
disiplin diri, suka menolong, berbelas kasih, kerja sama dan berani. Penggambaran nilai moral dalam novel Pesantren Impian dapat terlihat melalui sikap, perilaku
dan tindakan tokoh dalam cerita yang memiliki tekad dan usaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik yang tergambarkan pada tokoh yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil analisis nilai moral tersebut terdapat 24 kutipan yang menggambarkan nilai moral, yaitu; sikap hormat 3 kutipan, tanggung jawab 4
kutipan, kejujuran 3 kutipan, toleransi 2 kutipan, disiplin diri 3 kutipan, suka menolong 6 kutipan, berbelas kasih 3 kutipan, kerja sama 3 kutipan, dan berani 2
kutipan. Nilai moral yang mendominasi dalam novel Pesantren Impian adalah sikap suka menolong dengan jumlah kutipan terbanyak diantara lainnya, hal
tersebut memiliki kaitan dengan amanat dalam novel ini, yaitu pada dasarnya manusia memiliki kebaikan dalam dirinya. Kebaikan yang dimaksudkan adalah
berupa sikap suka menolong dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik seperti yang tergambarkan melalui penokohan pada tokoh utama Gadis, tetapi
penggambaran nilai moral tidak hanya terdapat pada tokoh utama tetapi juga terlihat pada tokoh tambahan lainnya. Berdasarkan hal tersebut dapat simpulkan
bahwa semua tokoh dibangun dengan misi menuju kebaikan yang dikenal sebagai tokoh stereotip.
Nilai-nilai moral dalam novel Pesantren Impian dapat diimplikasikan pada pembelajaran sastra Indonesia di tingkat SMA kelas XI sebelas. Dalam
pembelajaran sastra ini, standar kompetensi yang harus dikuasai adalah memahami novel Indonesianovel terjemahan dengan kompetensi dasar siswa mampu
menjelaskan unsur-unsur instrinsik; tema, tokoh dan penokohan, alur, alur, latar, sudut pandang, dan amanat dari pembacaan novel dan mampu menjelaskan nilai-
nilai positif yang terdapat dalam novel. Oleh karena itu, setelah pembelajaran ini melalui apresiasi karya sastra diharapkan dapat mengembangkan minat baca siswa,
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian siswa dan siswa mampu menerapkan nilai-nilai positif atau nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel
di kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Berdasarkan beberapa simpulan yang telah dijelaskan, ada beberapa saran yang diajukan penulis, yaitu:
1. Diharapkan nilai moral yang terkandung novel Pesantren Impian dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran di sekolah sehingga guru dapat memanfaatkan novel ini sebagai media pembelajaran sastra.
2. Pembelajaran nilai-nilai moral yang telah ditetapkan dalam novel Pesantren
Impian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa tentang nilai moral untuk kehidupan sehari-hari mereka.