Tema Unsur Instrinsik Novel

Porsi penceritaan tokoh yang tidak sama antara tokoh Gadis dengan tokoh lainnya dan penjelasan penokohan yang lebih mendetail dengan penggambaran fisik seperti pemaparan di atas, hal tersebut yang menjadikan Gadis sebagai tokoh utama dalam cerita ini, apabila tokoh utama digantikan oleh tokoh lain maka tidak ada penggerak dalam cerita karena memang hanya tokoh Gadis yang dijelaskan secara mendalam mengenai permasalahan dalam kehidupannya. Selain tokoh utama, di dalam cerita juga terdapat tokoh tambahan yang memiliki kadar keutamaannya tidak sama dengan tokoh utama. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya;

b. Rini

Rini digambarkan sebagai tokoh perempuan yang sabar dan pantang menyerah. Rini merupakan salah satu tokoh yang datang ke Pesantren Impian, ia datang bukan karena riwayat kejahatan yang pernah dilakukannya tetapi datang sebagai korban pemerkosaan untuk menjalani masa pemulihan semangat dan percaya dirinya dengan kegiatan keagamaan yang semakin mendekatkan Rini dengan Tuhan, dan mendapatkan ketenangan dalam hatinya. Sifat sabar Rini terlihat ketika ia harus menghadapi kenyataan bahwa ia menjadi korban pemerkosaan dan menghadapi permasalahan yang muncul akibat perstiwa tersebut, seperti ia sebagai seorang mahasiswi terbaik dan berasal dari keluarga terpandang tetapi ia harus menanggung kehamilan yang sebenarnya tidak dikehendakinya, impian masa depannya seakan hancur karena kegadisannya telah direnggut oleh pelaku pemerkosa itu, dan yang membuatnya semakin kecewa adalah pelaku pemerkosaan itu adalah salah satu dari anggota keluarganya. “Penderitaan luar biasa. Ia sudah berusaha sabar dan mengikhlasan semua kepada Gusti Allah. Melarutkan diri dalam sholat, doa, dan dzikir, tapi tetap tidak bisa. Belum bisa menghapus dendam di hatinya. Dia hanya korban. Kenapa justru lelaki yang menodainya dibiarkan bebas? Rini tahu, Gusti Allah Maha Adil. Ia juga percaya, pemerkosaan tak akan bisa lolos dari pengadilan Allah nanti.” 9 Selain itu, Rini juga digambarkan sebagai anak yang patuh dengan Ibunya. Sikap tersebut dapat terlihat dalam kutipan di bawah ini; “Rini mengangguk lemah. Mencoba tersenyum, tapi gerakan bibirnya hanya membentuk guratan yang nyaris tak memiliki makna apa-apa. Allah. Begitu sulitnya tersenyum jika pada saat bersamaan dia berusaha kerasa menahan nangis. Tapi demi Ibu, ia harus menyapa sanak keluarga dan mereka yang telah meluangkan waktu menjenguk. Demi Ibu, sakit atau tidak, ia tidak boleh kehilangan tata krama.” 10 Kutipan di atas menunjukkan sikap Rini yang berusaha menjaga sikap santun di hadapan keluarganya, walaupun ia dalam keadaan perasaan yang sangat terpukul akibat peristiwa pemerkosaan itu. Hal tersebut menyiratkan sikap patuh Rini untuk menjaga perasaan Ibunya, karena ia tahu Ibunya adalah wanita yang sangat menjaga kehormatan keluarga.

c. Teungku Umar Umar

Penulisan nama tokoh sesuai dengan penulisan dalam novel, Umar adalah pemilik dari Pesantren Impian, ia digambarkan sebagai pemuda yang pekerja keras. Sebelum ia membangun pesantren, ia adalah pemuda yang memiliki riwayat kejahatan dalam kasus narkotika. Hal tersebut terlihat dalam kutipan berikut; “Usianya baru empat belas, belum cukup kuat untuk menampik godaan sedemikian rupa besar. Bersama teman-teman, mereka berdagang dan memperluas ladang. Anak muda itu bekerja keras, belajar banyak dari mulai proses penanaman sampai pascapanen. Ia juga mulai membaca banyak buku tentang penjualan. Ketika waktunya tiba. Lelaki itu memutuskan membuka lahan sendiri. Ia baru delapan belas tahun saat memiliki ladang ganja terbesar di Aceh.” 11 9 Ibid, h. 69. 10 Ibid, h. 6. 11 Ibid, h. 26-27.

Dokumen yang terkait

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah

2 51 147

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA

2 15 12

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.

1 12 4

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA

0 2 19

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA.

0 0 15

GAYA BAHASA DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA

1 7 19

NILAI RELIGI DALAM NOVEL ASSALAMULAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA

0 1 12

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA - UNWIDHA Repository

0 0 35