Suka menolong Analisis Nilai Moral dalam novel Pesantren Impian karya Asma Nadia

ketika terjadi hal buruk pada anaknya, hal itu ia rasakan ketika anak asuhnya terluka akibat tindakan preman di sekitar rumahnya.

8. Kerja sama

Kerja sama merupakan suatu usaha yang dikerjakan secara bersama-sama untuk mendapatkan tujuan yang telah direncakan. Pada kutipan di bawah ini menggambarkan sikap kerjasama para tokoh. “Saya pikir semua berjalan baik, Teungku. Kalau semua sesuai rencana, insya Allah anak-anak setempat sudah bisa memanfaatkan bangunan sekolah sebagai sekolah mereka akhir tahun ini. Alhamdulillah. Baik, ayo kita teruskan.” Lelaki paruh baya itu tersenyum lega. Semua pekerja ikut tersenyum. Mereka tidak bisa menutupi rasa senang bekerja untuk Teungku baik hati.” 78 Kutipan di atas menggambarkan kerja sama Umar dengan Teungku Hasan dalam membangun sekolah untuk anak-anak, selain sekolah Umar dengan Teungku Hasan juga membangun puskesmas untuk masyarakat. Umar merasa segala bantuan yang ia lakukan adalah untuk investasi jangka panjang, oleh karena itu ia tidak pernah merasa rugi. “Dua tahun berikutnya, mereka merancang proyek besar: Pesantren Impian. Umar ingin mendirikan satu tempat, di mana semua orang berkesempatan menemukan titik balik dalam hidup mereka, seperti dia. Dan bagi lelaki itu, ini lah kesempatan untuk menebus kesalahannya dulu.” 79 Kutipan tersebut menggambarkan kerja sama Umar dengan Teungku Hasan untuk membangun sebuah tempat yang dapat digunakan oleh masyarakat, tempat yang dapat membantu orang lain untuk merehabilitasi diri mereka dari hal-hal yang tidak baik dan tempat untuk belajar lebih mendekatkan diri pada Tuhan, yaitu membangun sebuah pesantren. 78 Ibid, h. 61. 79 Ibid, h. 127. Sebuah pesantren yang dapat menjadi tempat untuk semua orang berkesempatan menemukan titik balik dalam hidup mereka, seperti yang dirasakan oleh Umar setelah tinggal bersama Teungku Hasan. Berkesempatan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik dan bermanfaat dengan bertobat. Selain itu, terdapat kutipan lainnya seperti di bawah ini; “Dari kantor Ustadzah Hanum, Eni bergabung bersama santriwati lain yang sedang menunggu kedatangan Rini. Mereka telah menyiapkan kejutan manis. Dipimpin Inong, anak-anak menghias kamar sang calon ibu. Beberapa lukisan nuansa baby dan kaligrafi karya mereka tergantung di dinding. Lainnya merias langit-langit dan sudut kamar dengan pita-pita dan kertas krep yang dirangkai indah.” 80 Kutipan tersebut menggambarkan kekompakan dan kerja sama para remaja yang menjalani rehabilitasi di pesantren untuk memberikan kejutan pada Rini setelah beberapa hari di rawat di klinik pesantren. Hasil kerja sama mereka bertujuan untuk membuat Rini senang dan bersemangat kembali. Kekompakan mereka membuat Rini senang ketika disambut dengan kejutan yang dibuat di kamarnya. Kutipan tersebut juga menggambarkan sikap peduli dan kasih sayang mereka kepada Rini.

9. Berani

Bersikap percaya diri yang besar dalam menghadapi kesulitan dan bahaya dengan rasa tidak takut. Pada kutipan di bawah ini menggambarkan sikap berani dalam menolong orang lain. “Ustadz Agam berjalan mendekati. Pelan suaranya terdengar, “Sabar Nak Santi, istighfar Serahkan pisaunya, ya? Tangan lelaki itu terulur, mendadak Santi melibaskan pisau. Untung tak mengenai Ustadz Agam.” 81 Kutipan tersebut menggambarkan sikap berani Ustadz Agam dalam menghadapi Santi yang sedang dalam keadaan mabuk narkoba dan hilang 80 Ibid, h. 184. 81 Ibid, h. 43-44. kendali. Ustadz Agam dengan sigap memegang tangan Santi untuk mengambil pisau yang ada ditangannya. Semua yang melihat merasa khawatir dengan posisi Ustadz Agam mereka khawatir Santi akan melukai Ustaz Agam, namun dengan keberanian Ustaz Agam, Santi dapat dikendalikan dan segera dibawa ke klinik pesantren. Selain itu, terdapat kutipan lainnya yang menggambarkan sikap berani pada tokoh seperti di bawah ini. “Kebutuhan anak-anak asuhnya memang besar dan membuatnya sering berbuat nekat. Tapi ia bukan pelacur. Biasanya si Gadis hanya menunggu di bar atau diskotik, sampai ada lelaki hidung belang yang tertarik mengajaknya dansa atau menginap.” 82 Pada kutipan di atas menggambarkan sikap berani Gadis dalam menghadapi kesulitan dalam hidupnya, karena ia berani memutuskan untuk bekerja sebagai „wanita malam’, suatu pekerjaan yang dapat membahayakan dirinya. Kebutuhan dirinya dan anak-anak asuhnya serta kesulitan dalam masalah ekonomi membuatnya harus memberanikan diri dalam menjalani pekerjaannya tersebut. Sikap yang dilakukan Gadis menyiratkan keberanian dalam dirinya untuk berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anak asuhnya. Dalam kutipan tersebut pada kalimat “Tapi ia bukan pelacur”, sebenarnya dengan penggalan kalimat tersebut pengarang mempertegas bahwa Gadis dalam menjalankan pekerjaannya yang berada di lingkungan prostitusi ia tidak sepenuh hati. Hal tersebut diperjelas dengan fakta cerita yang dituliskan pengarang bahwa Gadis memberi obat tidur kepada laki-laki yang datang kepadanya untuk diambil harta bendanya. Cara itu lah yang digunakan Gadis untuk mendapatkan uang dalam menjalankan pekerjaan nya sebagai „wanita malam’ sehingga ia tetap bisa menjaga kegadisannya. 82 Ibid, h.117.

Dokumen yang terkait

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah

4 58 147

Nilai moral dalam novel orang miskin dilarang sekolah karya Wiwid Prasetyo dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra indonesia di sekolah

2 51 147

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA

2 15 12

PENDAHULUAN Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA.

1 12 4

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Pendidikan dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA

0 2 19

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA.

0 0 15

GAYA BAHASA DALAM NOVEL PESANTREN IMPIAN KARYA ASMA NADIA

1 7 19

NILAI RELIGI DALAM NOVEL ASSALAMULAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA

0 1 12

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL CATATAN HATI SEORANG ISTRI KARYA ASMA NADIA - UNWIDHA Repository

0 0 35