Dalam NFPA 101 diatur bahwa tempat berhimpun harus memiliki petunjuk dan dalam kondisi aman. Selain itu luas tempat berhimpun harus sesuai dengan
0,3 m
2
orang.
2.11 Tingkat Pemenuhan
Dalam Permenaker No.05MEN1996 menyebutkan bahwa penjadwalan pemeriksaan dan pemeliharaan sarana produksi serta peralatan mencakup
verifikasi alat-alat pengaman dan persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundangan, standard dan pedoman teknis yang berlaku. Selain itu, disebutkan
juga bahwa alat dan sistem keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala. Hasil dari aktifitas analisis yang telah dilakukan mengenai sarana
proteksi aktif kebakaran, kemudian hasil tersebut didokumentasikan dan dievaluasi untuk menentukan tingkat pemenuhan sesusai dengan standar kualitas
yang telah disepakati.
2.11.1 Teknik Skoring
Teknik skoring data dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemenuhan terhadap hasil observasi sarana proteksi kebakaran aktif dan sarana penyelamatan
jiwa dengan melihat kesesuaian item data dengan pemenuhan perundangan. Menurut Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum tingkat keandalan
keselamatan bangunan atau tingkat penilaian audit kebakaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan tabel 2.6
Tabel 2.6 Tingkat Penilaian Audit Kebakaran
Nilai Kesesuaian
Kondisi Fisik Komponen Keselamatan Kebakaran
Baik B 80 – 100
Sesuai persyaratan Semua komponen sistem proteksi kebakaran
berfungsi sempurna, sehingga gedung dapat digunakan secara optimum, dimana para pemakai
gedung dapat melakukan kegiatannya dengan mendapat perlindungan dari kebakaran yang baik.
Cukup baik C
60 – 80 Terpasang tapi ada
sebagian kecil instalasi yang tidak
sesuai dengan persyaratan
Semua komponen sistem proteksi kebakaran masih berfungsi baik, tetapi ada sub komponen
utilitas yang berfungsi kurang sempurna, kadang- kadang menimbulkan gangguan atau kapasitasnya
kurang dari yang ditetapkan dalam desain spesifikasi, sehingga kenyamanan dan fungsi
ruang danatau gedung menjadi terganggu. Kurang K
60 Tidak sesuai sama
sekali Semua komponen sistem proteksi kebakaran ada
yang rusaktidak berfungsi kapasitasnya jauh dibawah dari nilai yang ditetapkan dalam
desainspesifikasi sehingga kenyamanan dan fungsi ruang danatau gedung menjadi sangat
terganggu atau tidak dapat digunakan secara total. Sumber: Puslitbang Pemukiman Tahun 2005
51
BAB III KERANGKA BERFIKIR DAN DEFINISI ISTILAH
3.1 Kerangka Berfikir
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Sistem tanggap darurat kebakaran: a. Manajemen tanggap darurat
Organisasi tanggap darurat Prosedur tanggap darurat
Pelatihan tanggap darurat b. Sarana proteksi aktif
APAR Alarm
Hidran Sprinkler
Detektor c. Sarana penyelamatan jiwa
Sarana jalan keluar Petunjuk jalan keluar
Pintu darurat Tangga darurat
Penerangan darurat Titik berkumpul
Dibandingkan dengan menggunakan
beberapa standar acuan : 1. KEPMEN PU No.10K
PTS 2000 2. NFPA 10
3. NFPA 13 4. NFPA 14
5. NFPA 72 Kesesuaian terhadap
standar