Sarana Proteksi Aktif Gudang

6.9 Gudang

6.9.1 Sarana Proteksi Aktif

Menurut KEPMEN PU No.10KPTS2000, sarana proteksi kebakaran aktif adalah sistem perlindungan terhadap kebakaran yang dilaksanakan dengan mempergunakan peralatan yang dapat bekerja secara otomatis maupun manual, digunakan oleh penghuni atau petugas pemadam kebakaran dalam melaksanakan operasi pemadaman. Adapun yang termasuk kedalam sistem proteksi kebakaran aktif, adalah: APAR, detektor kebakaran, alarm, sprinkler, hidran.

1. APAR dan APAB

APAR merupakan alat pemadam api yang dapat dijinjing dengan berat yang tidak melebihi 10 kg adapun media pemadam yang digunakan adalah air, serbuk kimia, busa dan gas. APAR bersifat praktis dan mudah cara penggunaannya, tapi hanya efektif untuk memadamkan kebakaran kecil atau awal kebakaran sesuai dengan klasifikasi kebakarannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: PER.04MEN1980. Sedangkan menurut NFPA 10, APAR adalah suatu peralatan ringan yang berisi tepung, cairan atau gas yang dapat disemprotkan bertekanan untuk tujan pemadaman kebakaran. Berdasarkan tabel 5.70 APAR di area gudang memiliki tingkat pemenuhan sebesar 98.53 . Area gudang dengan luas 106.8 m 2 memiliki potensi kebakaran tipe B, C dan D. namun APAR yang tersedia hanya mampu memadamkan kelas kebakaran tipe A, B dan C. Sedangkan berdasarkan tabel 5.71, di PLTU PT PJB UP Muara Karang tingkat pemenuhan APAB sebesar 100 . Saran yang dapat diberikan terhadap perusahaan adalah menyediakan APAR khusus untuk memadamkan kelas kebakaran D dan agar tetap melakukan pemeriksaan secara rutin yang sesuai dengan standar. Sehingga APAR selalu dalam keadaan berfungsi dengan baik dan siap untuk digunakan. Jadi ketika terjadi kebakaran, karyawan dapat menggunakannya untuk penanggulangan dengan segera.

2. Alarm

PT PJB UP Muara Karang sudah memiliki alarm yang terintegrasi dengan detektor. Alarm yang terdapat di area-area PLTU ini adalah alarm kebakaran yang berupa audible dan visible alarm. Sedangkan berdasarkan cara pengaktifannya, alarm yang terdapat di PLTU yaitu alarm manual dan panel indikator kebakaran. Untuk area gudang tipe alarm yang digunakan adalah alarm manual tipe full down. Berdasarkan tabel 5.72 area gudang memiliki tingkat pemenuhan alarm sebesar 100 . Yang artinya seluruh komponen telah terpenuhi. Saran yang dapat diberikan terhadap perusahaan adalah agar tetap melakukan pemeriksaan secara rutin yang sesuai dengan standar. Sehingga alarm selalu dalam keadaan berfungsi dengan baik dan siap untuk digunakan. 3. Sprinkler Sprinkler adalah alat pemancar air untuk pemadaman kebakaran yang mempunyai tudung berbentuk deflektor pada ujung mulut pancarnya, sehingga air dapat memancar ke semua arah secara merata KEPMEN PU No.10KPTS2000. Sedangkan menurut NFPA 13, sistem sprinkler untuk tujuan perlindungan kebakaran, merupakan suatu sistem terpadu dari pipa bawah tanah dan dia atas tanah yang dirancang sesuai dengan standar teknik proteksi kebakaran. Berdasarkan tabel 5.73 area gudang memiliki tingkat pemenuhan sprinkler sebesar 100 . Hal tersebut menunjukan seluruh komponen telah terpenuhi. Saran yang dapat diberikan terhadap perusahaan adalah agar tetap melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin yang sesuai dengan standar. Sehingga sprinkler selalu dalam keadaan berfungsi dengan baik dan siap untuk digunakan. 4. Detektor Menurut NFPA, detektor kebakaran otomatis adalah sebuah alat yang didesain untuk mendeteksi adanya kebakaran dan melakukan tindakan. Sedangkan menurut Permenaker PER.02MEN1983 peralatan pendeteksian secara otomatis disebut juga dengan Fire Detector yang secara otomatis akan mendeteksi kebakaran, kemudian mengaktifkan alarmnya. Berdasarkan tabel 5.74 area gudang memiliki tingkat pemenuhan detektor sebesar 100 . Hal tersebut menunjukan bahwa detektor yang ada di area gudang telah memenuhi semua komponen. Saran yang dapat diberikan terhadap perusahaan adalah agar tetap melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara rutin yang sesuai dengan standar. Sehingga detektor selalu dalam keadaan berfungsi dengan baik dan siap untuk digunakan.

5. Hidran

Berdasarkan KEPMEN PU No.10KPTS2000, yang dimaksud dengan hidran adalah alat yang dilengkapi dengan slang dan mulut pancar nozzle untuk mengalirkan air bertekanan, yang digunakan bagi keperluan pemadaman kebakaran. Sedangkan menurut NFPA 14, sistem pipa berdiri adalah pengaturan dari pemipaan, katup, sambungan selang, dan peralatan bersatu dipasang di sebuah bangunan atau struktur dengan sambungan selang yang terletak di sedemikian rupa sehingga air dapat dialirkan atau disemprotkan melalui selang dan nozzlel terpasang, yang bertujuan untuk pemadaman kebakaran dan melindungi sebuah bangunan atau struktur dan isinya selain untuk melindungi penghuni. Setelah dilakukan pemeriksaan di area gudang tidak terdapat hidran, baik hidran gedung ataupun hidran halaman. Saran yang dapat diberikan terhadap perusahaan adalah menyediakan hidran. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya kebakaran apabila tidak dapat ditanggulangi oleh alat pemadam kebakaran lainnya.

6.9.2 Sarana Penyelamat Jiwa