Pintu Darurat Tangga Darurat Penerangan Darurat

d. setiap lapis lantai pada bangunan Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Pertama dengan ketinggian 2 lantai atau lebih e. setiap lantai atau mesanin yang menampung lebih dari 50 orang sesuai fungsinya dihitung sesuai persyaratan butir 2.14.

5. Eksit dan Area perawatan pasien: Pada bangunan kelas 9a sedikitnya harus

ada 1 buah eksit dari setiap bagian lantai yang telah disekat menjadi kompartemen-kompartemen tahan api.

6. Eksit pada Panggung terbuka: Pada panggung terbuka yang menampung

lebih dari 1 deret tempat duduk, setiap deret harus mempunyai minimal 2 tangga atau ramp, masing-masing membentuk bagian jalur lintasan ke minimal 2 buah eksit.

7. Akses ke eksit: Tanpa harus melalui unit hunian tunggal lainnya, setiap

penghuni pada lantai atau bagian lantai bangunan harus memiliki akses ke: a. suatu eksit; atau b. sedikitnya 2 eksit, apabila ada 2 akses, maka dibutuhkan 2 buah eksit atau lebih.

2.10.3 Pintu Darurat

Menurut Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum pintu kebakaran adalah pintu-pintu yang langsung menuju tangga kebakaran dan hanya dipergunakan apabila terjadi kebakaran. Sedangkan menurut NFPA 101, pintu darurat atau pintu kebakaran adalah pintu yang dipergunakan sebagai jalan keluar untuk usaha penyelamatan jiwa manusia pada saat terjadi kebakaran. Daun pintu harus membuka keluar dan jika pintu tertutup maka tidak bisa dibuka dari luar self closing door. Pintu kebakaran tidak boleh ada yang menghalangi baik didepan pintu ataupun di belakangnya dan tidak boleh di kunci. Memiliki ukuran pintu L: 90-120 cm, T: 210 cm dan dapat dibuka tanpa anak kunci. Selain itu pintu darurat terhubung langsung dengan jalan keluarhalaman luar.

2.10.4 Tangga Darurat

Tangga darurat atau tangga kebakaran digunakan sebagai sarana jalan jika terjadi kebakaran. Menurut KEPMEN PU No.10KPTS2000 tangga kebakaran adalah tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bila terjadi kebakaran. Tangga kebakaran atau darurat harus dilengkapi dengan pintu tahan api minimal 2 jam dengan arah bukaan ke tangga kebakaran dan dapat menutup secara otomatis. Tangga kebakaran minimal 1 meter dan tidak boleh menyempit ke arah bawah, tinggi maksimum anak tangga 17,5 cm, lebar injakan minimal 22,5 cm. Tangga darurat harus dilengkapi dengan pegangan tangan handrail yang kuat setinggi 1,10 meter dan bukan merupakan tanggaberputar atau melingkar. NFPA 101 Sedangkan menurut Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum PU tangga kebakaran merupakan tangga yang direncanakan khusus untuk penyelamatan bagi penghuni dari bahaya kebakaran.

2.10.5 Penerangan Darurat

Penerangan darurat merupakan penerangan untuk menerangi sepanjang jalur evakuasi jika penerangan utama tidak berfungsi pada waktu terjadi kebakaran, sehingga memudahkan usaha penyelamatan. Penerangan darurat yang digunakan untuk sarana jalan keluar harus bersumber dari aliran listrik yang dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. Lampu darurat dipasang pada tangga kebakaran, bordes, jalan penghubung dan jalan-jalan yang akan dilalui pada saat evakuasi. Perda DKI, 1992 Adapun persyaratan NFPA 101 dari penerangan darurat antara lain: 1. Sinar lampu berwarna kuning, sehingga dapat menembus asap serta tidak menyilaukan dengan kekuatan 10 lux 2. Ruangan yang disinari adalah jalan menuju ke pintu darurat saja 3. Tersedia penerangan darurat dari sumber aliran listrik darurat. 4. Penempatan lampu darurat dengan baik sehingga bila satu lampu mati tidak akan menyebabkan gelap

2.10.6 Tempat Berhimpun Assembling Point