2.8 Manajemen Tanggap Darurat
Berdasarkan KEPMEN PU No.11KPTS2000, bangunan yang memiliki luas bagunan  minimal  5000  m
2
atau  dengan  baban  hunian  500  orang,  atau  dengan luas  areasite  minimal  5000  m
2
atau  terdapat  bahan  berbahaya  yang  mudah terbakar  diwajibkan  menerapkan  Manajemen  Penanggulangan  Kebakaran
MPK.  Besar  kecilnya  organisasi  MPK  ditentukan  oleh  risiko  bangunan terhadap bahaya kebakaran.
Dalam  The  Facility  Manager’s  Emergency  Preparedness  Handbook  2003 yang  menyebutkan  bahwa  manajer  harus  bertanggung  jawab untuk  meyakinkan
bahwa  organisasinya  memiliki  rencana  kebakaran,  tenaga  kerja  yang  terlatih untuk  menanggapi  keadaan  darurat  kebakaran  dan  tempat  berlindung  yang
memadai dari kebakaran untuk melindungi pekerja dan properti.
2.8.1  Organisasi Tanggap Darurat
Organisasitim keadaan
darurat adalah
sekelompok orang
yang ditunjukdipilih
sebagai pelaksana
keadaan darurat
KEPMEN PU
No.10KPTS2000.  Sedangkan  menurut  ERMC  Emergency  Response Management  Consulting,  organisasi  tanggap  darurat  adalah  sebuah  struktur
yang memberikan tugas khusus dan tanggung jawab untuk semua personel yang
terlibat  dalam  operasi  darurat.  Bentuk  struktur  organisasi  tim  penanggulangan
kebakaran  TPK  tergantung  pada  klasifikasi  risiko  terhadap  bahaya kebakarannya.  Struktur  organisasi  TPK  terdiri  dari  penanggung  jawab  TPK,
kepala bagian teknik pemeliharaan dan kepala bagian keamanan.
Di dalam NFPA 10, kriteria organisasi tanggap darurat kebakaran yang baik yaitu:  adanya  tim  penanggulangan  kebakaran,  organisasi  tanggap  darurat
kebakaran dan petugas yang bertanggung jawab dalam organisasi tersebut sudah terlatih serta mempunyai peran masing-masing ketika terjadinya kejadian darurat
kebakaran.
2.8.2  Prosedur Tanggap Darurat Adalah tata carapedoman kerja dalam menanggulangi suatu keadaan darurat
dengan  memanfaatkan  sumber  daya  dan  sarana  yang  tersedia  unntuk menanggulangi  akibat  dan  situasi  yang  tidak  normal  dengan  tujuan  mencegah
atau mengurangi kerugian yang lebih besar. Dalam NFPA 101 sendiri, prosedur tanggap darurat merupakan cakupan dari
rencana  tanggap  darurat  yang  harus  ada.  Di  dalam  prosedur  tersebut  haruslah terdapat koordinasi dengan pihak pemadam kebakaran setempat. Di samping itu
terdapat  juga  pemeriksaan  dan  pemeliharaan  sistem  pencegahan  dan penanggulangan kebakaran yang terjadwal secara rutin.
fasilitas  manajer  harus  berkoordinasi  dengan  instansi  yang  mendukung  dari luar  sebelum  terjadi  keadaan  darurat.  Koordinasi  awal  ini  akan  meminimalkan
kebingungan  dan  kekacauan  selama  situasi  darurat  dan  mengembangkan hubungan  dengan  badan-badan  yang  memberikan  dukungan.  The  Facility
Manager’s Emergency Preparedness Handbook
2.8.3  Pelatihan Tanggap Darurat