5.3. Hasil Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di Area Produksi PLTU
Pemaparan hasil sistem tanggap darurat dijelaskan berdasarkan area. Namun manajemen tanggap darurat dibahas secara terpisah, hal tersebut dikarenakan
area produksi PLTU hanya memiliki 1 manajemen tanggap darurat untuk seluruh area. Uraian hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
5.3.1 Manajemen Tanggap Darurat 5.3.1.1 Organisasi Tanggap Darurat
Berdasarkan data sekunder, PT PJB UP Muara Karang memiliki organisasitim tanggap darurat kebakaran yang terdapat dalam dokumen Sistem
Manajemen Terpadu SMT dengan nomer dokumen PK-UPMKR-14.
Gambar 5.5 Organisasi Tanggap Darurat Kebakaran
Sumber: Data Perusahaan Penanggung
Jawab Koordinator
Lapangan Komunikas
i Tim
PMK Tim
Keamanan Tim P3K
Tim penyelamat
Tabel 5.2 Tingkat Pemenuhan Organisasi Tanggap Darurat per Elemen Pertanyaan di Area Produksi PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Terdapat
tim penanggulangan
kebakaran Terdapat tim penanggulangan kebakaran di PLTU
PT PJB UP Muara Karang yang disebut tim PMK pemadam kebakaran.
100
2. Terdapat
organisasi tanggap darurat kebakaran
Terdapat organisasi tanggap darurat kebakaran yang berbeda dengan organisasi perusahaan.
100
3. Petugas
penanggung jawab
terlatih dan
mempunyai peran masing- masing
Setiap orang yang berada dalam struktur organisasi tanggap darurat kebakaran sudah
terlatih dan mempunyai peran masing-masing. Pelatihan yang sudah diikuti meliputi: cara
penggunaan APAR, hidran, alarm dan cara
evakuasi.
100
Tingkat Pemenuhan Organisasi Tanggap Darurat 100
Berdasarkan tabel 5.2, hasil pemeriksaan terhadap organisasi tanggap darurat di PLTU PT PJB UP Muara Karang, tingkat pemenuhan organisasi tanggap
darurat adalah 100. Organisasi tanggap darurat kebakaran yang terdapat dalam dokumen Sistem Manajemen Terpadu SMT dengan nomer dokumen PK-
UPMKR-14 terdiri dari penanggung jawab, koordinator lapangan, komunikasi, tim PMK Pemadam Kebakaran, tim Keamanan, tim P3K Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan dan tim penyelamat. Karyawan yang memiliki andil dalam organisasi tersebut telah dibekali
dengan pelatihan penanggulangan kebakaran yang dilakukan 2-3 kali dalam setahun. Pelatihan tersebut meliputi cara penggunaan alat proteksi aktif seperti
APAR dan hidran, tata cara evakuasi dan PPGD Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat. Berikut merupakan penanggung jawab dalam organisasi tanggap
darurat kebakaran beserta tugas masing-masing:
1. Penanggung Jawab
: Manajer Tugas dan tanggung jawab : a. Memberikan
arahan-arahan dalam
menghadapi keadaan darurat yang terjadi.
b. Mengambil keputusan sesuai dengan kondisi yang terjadi demi keselamatan karyawan dan properti.
c. Memberikan keterangan resmi kepada pihak luar mengenai keadaan darurat yang sedang terjadi.
d. Menyediakan fasilitas sarana sistem pencegahan kebakaran.
2. Koordinator lapangan : Supervisor K3 saat jam kerja dan supervisor produksi
di luar jam kerja dan hari libur Tugas dan tanggung jawab : a. Mengkoordinir penanganan keadaan darurat sesuai
dengan jenisnya. b. Memastikan peralatan dan sarana sistem pencegahan
kebakaran dalam kondisi siap. c. Ikut serta menangani keadaan darurat yang terjadi di
lapangan.
3. Komunikasi : Komandan regu satpam yang sedang dinas
Tugas dan tanggung jawab : Mengkoordinasi komunikasiinformasi
pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat dengan :
a. PimpinanManajerPejabat Unit Pembangkitan Muara Karang.
b. PimpinanPIOP PT PJB Kantor Pusat c. PimpinanPejabat PLN lain yang terkait
d. PimpinanPejabat Dinas Pemadam Kebakaran, Aparat
Keamanan Wilayah terkait.
4. Tim PMK Pemadam Kebakaran: 4.1 Pengamanan Power
Supply dan Instalasi Listrik
: Operator control room bidang listrik unit 1-2-3, 4-5 masing-masing 1 satu orang.
Tugas dan tanggung jawab : a. Memutuskan aliran listrik pada peralatan yang sedang terbakar.
b. Mengisolasimemblokir aliran
listrik yang
berhubungan dengan kebakaran, guna mencegah menjalarnya kebakaran pada peralatan lain.
4.2 APAR dan Tradisional : Operator control room dan operator boiler plant 1-2-3, 4,