5.3.6 Office
5.3.6.1 Sarana Proteksi Aktif
Tabel 5.58 Tingkat Pemenuhan Rata-Rata Sarana Proteksi Aktif Di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
NO. KOMPONEN
TINGKAT PEMENUHAN
1. APAR
100 2.
APAB 100
3. Alarm
85.71 4.
Sprinkler 5.
Detektor 100
6. Hidran Gedung
7. Hidran Halaman
JUMLAH 55.10
Berdasarkan tabel 5.58, hasil pemeriksaan area office mendapat tingkat pemenuhan sebesar 55.10 . Berikut uraian hasil sarana proteksi yang didapat
di area office PLTU PT PJB UP Muara Karang: 1.
APAR dan APAB APAR
APAR yang disediakan pada area office ini terdiri dari jenis DCP dengan berat 2,7kg sebanyak 2 buah, 3kg sebanyak 6 buah, 5kg sebanyak 3 buah, berat
6kg sebanyak 3 buah dan 9kg sebanyak 1 buah. Sedangkan untuk jenis CO2 dengan berat 15lb 6.8 kg sebanyak 3 buah, 4.5 kg sebanyak 1 buah dan 2.2 kg
sebanyak 1 buah. Jadi jumlah APAR yang di sediakan di area office adalah 20 buah.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pemeliharaan APAR dilakukan sebulan sekali meliputi kondisi nozzle, draft pressure indicator manometer,
segel, apakah ada karat atau tidak dan penimbangan berat APAR yang dilakukan oleh petugas K3. Untuk pengisian ulang biasanya dilakukan ketika ada APAR
yang kadaluarsa, bahkan sebagian APAR yang kadaluarsa ini dimanfaatkan digunakan dalam latihan pemadaman kebakaran.
Tabel 5.59 Tingkat Pemenuhan APAR per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Pada APAR terdapat klasifikasi
kebakaran yang sesuai dengan jenis kebakaran
Terdapat APAR
tipe DCP
untuk memadamkan jenis kebakaran A, B, C.
100
2. Jumlah APAR berdasarkan luas
bangunan Area sebaiknya memiliki APAR yang
berjumlah 1 buah. Sedangkan APAR yang disediakan untuk area office adalah 20 buah.
100
3. Sebelum
dipakai segel
pengaman harus dalam keadaan baik
dan penutup
tabung terpasang kuat
Segel yang terpasang pada seluruh APAR yang berada di area office berada dalam
keadaan baik dan penutup tabung terpasang kuat.
100
4. Lubang
penyemprot tidak
tersumbat dan slang tahan tekanan tinggi serta tidak bocor
Berdasarkan pengecekan bersama pihak K3 lubang penyemprot tidak tersumbat ataupun
bocor dan tahan tekanan tinggi. 100
5. Bahan baku pemadam dalam
keadaan baik dan tidak lewat masa berlakunya
Berdasarkan pemeriksaan
manometer APAR jenis DCP dan kartu pemeriksaan
menunjukan APAR dalam kondisi baik dan tidak lewat masa berlakunya.
100
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
6. APAR ditempatkan di lokasi
yang mudah terlihat, mudah dijangkau dan
letaknya tidak terhalangi oleh benda lain
APAR-APAR diletakan di dekat mesin- mesin produksi serta sepanjang jalan yang
dilalui oleh karyawan. Sehingga mudah dijangkau dan terlihat.
100
7. Apar diletakan di
sepanjang jalan
yang biasa
dilalui termasuk jalan keluar di area
APAR-APAR diletakan di sepanjang jalan yang dilalui oleh karyawan termasuk jalan
untuk keluar area. 100
8. Isi tabung gas sesuai dengan
tekanan yang dipergunakan dan dijaga tetap penuh serta dapat
dioperasikan Setelah
dilakukan pengecekan
pada manometer
APAR, jarum berada pada bar hijau yang menunjukan isi tabung gas sesuai
dengan tekanan dan dapat dioperasikan dengan baik.
100
9. APAR yang memiliki cabinet
lemari tidak boleh dikunci Seluruh APAR yang diletakan dalam lemari
berada dalam kondisi tidak terkunci 100
10. APAR di cabinet harusdiletakan sedemikian
rupa sehingga
instruksi operasi pemadaman dapat terlihat dari depan
Instruksi cara pemakaian menempel pada bagian depan dinding tabung. Sehingga
ketika membuka cabinet instruksi tersebut dapat segera terlihat.
100
11. Jarak antar APAR maksimal 75 ft 6.97 m
Jarak antar APAR antara 2-4 m 100
12. Terdapat cara dan petunjuk pengoperasian dengan jelas di
bagian depan APAR Terdapat
petunjuk intruksi
cara pengoperasianya yang tertempel di seluruh
bagian depan APAR. 100
13. Pemasangan dihindari
dari bahaya fisik
Seluruh APAR diletakan di dalam cabinet dan rak.
100
14. APAR dengan berat ≥ 40 lb
sebaiknya dipasang setinggi ≤3,5 ft 1.07m diatas lantai.
APAR dengan berat ≥ 18.14 kg memiliki
tinggi antara 60-100 cm. 100
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
15. Sedangkan APAR dengan berat ≤ 40 lb 18.14 kg sebaiknya
dipasang kurang dari dari 5ft 1,53m diatas lantai.
APAR dengan berat ≤ 18.14 kg yang
diletakan di rak memiliki tinggi antara 40-60 cm
100
16. Tekanan regulator pada APAR sebaiknya diperiksa tiap tahun
untuk mengetahui
tekanan outlet statis dan laju alir
Tekanan pada manometer APAR diperiksa setiap satu bulan sekali
100
17. Jarak dari bagian bawah APAR ke lantai tidak melebihi 4 in
102 mm Jarak bagian bawah ke APAR adalah 20 cm.
100
Tingkat Pemenuhan APAR 100
Berdasarkan tabel 5.59 APAR di area office memiliki tingkat pemenuhan sebesar 100 . Area office dengan luas 836.6 m
2
memiliki potensi kebakaran tipe A, B, C, maka hal tersebut telah sesuai dengan standar karena APAR yang
disediakan di area ini merupakan APAR yang dapat memadamkan kebakaran jenis A, B dan C. Berdasarkan perhitungan jumlah kebutuhan APAR, area office
hanya membutuhkan 1 buah APAR. Sedangkan APAR yang tersedia berjumlah 20 buah. APAR diperiksa setiap 1 bulan sekali oleh perwakilan pihak K3.
Pemeriksaan tersebut mencakup kondisi nozzle, draft pressure indicator manometer, segel, apakah ada karat atau tidak dan penimbangan berat APAR
yang dilakukan oleh petugas K3. Untuk pengisian ulang biasanya dilakukan ketika ada APAR yang kadaluarsa
berdasarkan kartu cek APAR. Ketika dilakukan pemeriksaan kondisi APAR
dalam keadaan baik dengan cara mengecek secara visual kondisi nozzle lubang penyemprot dari sumbatan dan kebocoran, kesesuaian bahan baku dan masa
kadaluarsa APAR dengan cara mengecek manometer APAR tipe DCP dan penimbangan APAR tipe CO2.Seluruh APAR diletakan di rak dan cabinet
sepanjang jalan yang biasa dilewati oleh karyawan termasuk jalur jalan keluar sehingga mudah dilihat dan dijangkau. APAR yang diletakan di dalam cabinet
berada dalam keadaan tidak terkunci. Jarak antar APAR yang ada di area office berkisar antara 2-4 m. APAR yang ada terletak dengan tinggi 40-60 cm untuk
APAR dengan berat kurang dari18.14 kg dan 60-100 cm untuk APAR dengan berat lebih dari 18.14 kg. untuk jarak bagian bawah APAR ke lantai mencapai 20
cm.
APAB
Sedangkan APAB diletakan untuk area-area produksi dimana terdapat area yang berbahaya dengan personel yang sedikit. Tidak terdapat APAB di area ini,
hal ini dikarenakan jumlah karyawan yang bekerja paling banyak dibandingkan area-area lainnya yaitu 82 orang.
2. Alarm
Berdasarkan hasil observasi dan data sekunder, PT PJB UP Muara Karang sudah memiliki alarm yang terintegrasi dengan detektor. Alarm yang terdapat di
area-area PLTU ini adalah alarm kebakaran yang berupa audible dan visible alarm. Sedangkan berdasarkan cara pengaktifannya, alarm yang terdapat di
PLTU yaitu alarm manual dan panel indikator kebakaran.
Untuk pengetesan fungsi alarm di PLTU, dilakukan setiap 3 bulan sekali secara rutin yang digabung dengan pemeriksaan detektor. Pemeriksaan ini
dilakukan oleh karyawan unit K3 yang meliputi pemeriksaan panel penujuk alarm, lampu-lampu, LED panel kebakaran dan annunciator, baterai tambahan,
bel, speaker dan amplifier serta power supply. Terdapat 3 buah alarm manual dengan tipe pull down di area ini. Alarm tersebut diletakan di masing-masing
lantai. Sehingga memudahkan pegawai untuk menjangkaunya apabila terjadi kebakaran. Area ini tidak terhubung dengan panel indicator kebakaran. Selain itu
karyawan yang bekerja setiap harinya berjumlah 82 orang.
Tabel 5.60 Tingkat Pemenuhan Alarm per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Terdapat
sistem alarm
kebakaran Di area office terdapat alarm manual
yang bertipe pull down yang diletakan di jalur keluar area.
100
2. Alarm dapat dilihat dengan
jelas Alarm manual terlihat jelas dicat
warna merah menempel pada bagian atas hidran ruangan serta terdapat
tanda petunjuk 100
3. Alarm dalam kondisi baik dan
siap digunakan Berdasarkan data sekunder alarm
dalam kondisi
baik dan
siap digunakan.
100
4. Alarm otomatis terhubung
dengan sprinkler Tidak terdapat sprinkler.
100
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
5. Terdapat
energi cadangan
yang dapat menyalakan alarm selama 30 detik
Menurut hasil wawancara PLTU memiliki energy cadangan untuk
menyalakan alarm yaitu diesel. 100
6. Alarm diletakan pada lintasan
jalur keluar dengan tinggi 1,4 m
Alarm diletakan di jalur lintasan keluar area.
100
7. Jarak alarm tidak boleh lebih
dari 30 m dari semua bagian bangunan
Alarm memiliki jarak maksimal 20 m dari semua bagian area ground floor.
100
Tingkat Pemenuhan Alarm 85.71
Berdasarkan tabel 5.60 area office memiliki tingkat pemenuhan alarm sebesar 85.71 . Terdapat 3 buah alarm yang diletakan di setiap lantai area office dengan
tipe ifull down. Alarm berada di lintasan jalur keluar dengan tinggi 1.47 m dan di cat menggunakan warna merah. Sehingga alarm tersebut dapat terlihat dengan
mudah. Berdasarkan data pemeriksaan alarm berada dalam kondisi baik dan siap digunakan.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi: pemeriksaan panel penujuk alarm, lampu-lampu, LED panel kebakaran dan annunciator, baterai tambahan, bel,
speaker dan amplifier serta power supply. Jarak maksimal dari semua bagian ruangan untuk mencapai alarm adalah 20 m. Selain itu, PT PJB UP Muara
Karang memiliki sumber energy cadangan lainnya yaitu diesel untuk menyalakan alarm apabila terjadi trip akibat kebakaran. Namun tidak terdapat sistem
sprinkler di area ini sehingga alarm tidak terhubung secara otomatis dengan sprinkler.
3. Sprinkler
Tidak terdapat system sprinkler yang terpasang di area office.
4. Detektor
Untuk pengetesan fungsi detektor dilakukan 3 bulan sekali secara rutin. Pemeriksaan dilakukan dengan cara pengetesan sesuai dengan jenis detektor
yang dilakukan oleh salah satu karyawan bagian K3 dengan koordinasi terlebih dahulu dengan operator yang ada di control room. Detektor yang ada di PLTU
terhubung dengan alarm dan sprinkler. Sehingga ketika detektor mendeteksi adanya kejadian kebakaran, penanggulangan dapat dilakukan dengan segera.
Terdapat detektor yang terpasang di area office. detektor yang ada yaitu heat detector sebanyak 5 buah dan smoke detector 76 buah. Jadi jumlah detektor yang
ada di area office yaitu 86 buah.
Tabel 5.61 Tingkat Pemenuhan Detektor per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Terdapat sistem pendeteksian dini
terhadap bahaya kebakaran Terdapat 86 buah detektor yang
terpasang di area office. 100
2. Pada atap datar, detektor dipasang pada
jarak lebih dari 10 cm dari dinding Jarak dari detektor ke dinding
adalah 2 m dari dinding 100
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
3. Jarak antar detektor maksimal 9,1 m
atau sesuai rekomendasi dari pabrik pembuatnya
Jarak antar detektor yaitu 1-2 m.
100
4. Sensor dalam keadaan bersih tidak
dicat Sensor detektor tidak terhalang
benda lain termasuk cat. 100
5. Detektor tidak boleh dipasang dalam
jarak kurang dari 1,5 m dari AC Detektor terpasang pada jarak 2
m dari AC 100
6. Setiap kelompok sistem tidak boleh
dipasang lebih dari 20 buah detektor asap
Tidak terdapat detektor asap di area office.
100
7. Setiap kelompok sistem tidak boleh
dipasang lebih dari 20 buah detektor nyala
Tidak terdapat detektor nyala di area office.
100
8. Setiap kelompok sistem tidak boleh
dipasang lebih dari 40 buah detektor panas
Terdapat 28-29 buah heat detector di area office.
100
Tingkat Pemenuhan Detektor 100
Berdasarkan tabel 5.61 area office memiliki tingkat pemenuhan detektor sebesar 100 . Hal tersebut menunjukan bahwa detektor yang ada di area office
telah memenuhi semua komponen. Di area office terdapat 86 buah detektor yang terpasang dengan rincian heat detector sebanyak 5 buah yang terletak di ruang
dapur lantai 2 area office. Sedangkan untuk smoke detector berjumlah 28 buah di lantai 1 dan masing-masing 29 buah di lantai 2 dan 3. Tidak terdapat flame
detector mengikuti kondisi lapangan yang ada di area ini. Jarak antar detektor berkisar antara 2-4 m, sedangkan untuk jarak detektor ke dinding berkisar antara
2-3 m. berdasarkan pemeriksaan, sensor detektor berada dalam kondisi baik sehingga ketika pengetesan dilakukan detektor dapat mendeteksi bahaya
kebakaran sesuai dengan jenisnya.
5. Hidran
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara dengan karyawan PT PJB UP Muara Karang, jenis hidran yang ada di area PLTU merupakan jenis
hidran gedung dan hidran halaman. Sedangkan tipe hidran yang digunakan yaitu hidran dengan kunci katub dan model macino serta ulir. Untuk hidran gedung PT
PJB UP Muara Karang menggunakan hidran kelas 2 yang memiliki selang berdiameter 1.5 in. dan panjangnya 30 m. Sedangkan untuk hidran halaman, PT
PJB UP Muara Karang menggunakan hidran kelas 1 yang memiliki selang dengan diameter 2.5 in dan panjang 30 m serta disediakan selang tambahan
sepanjang 20 m.Untuk pengetesan fungsi hidran dilakukan setiap 3 bulan sekali secara rutin. Pengetesan fungsi hidran dilakukan oleh karyawan bagian K3 yang
meliputi: pemeriksaan nozzle mulut pancar dari sumbatan dan kebocoran. Untuk menjaga tekanan air digunakan sumber AC listrik, dan diesel. Sedangkan
sumber air disimpan dalam “fire water tank” dengan kapasitas 9000 L. Air
tersebut merupakan hasil penyulingan air laut. Hidran Gedung
Tidak terdapat hidran gedung di area office. Menurut salah seorang pihak K3 hal tersebut dikarenakan alat proteksi lainnya sudah mencukupi untuk
memproteksi area office dari kejadian kebakaran.
Hidran Halaman
Tidak terdapat hidran halaman di area ini. Menurut salah seorang pihak K3 hal tersebut dikarenakan area office berada di samping area ground floor.
Sehingga apabila terjadi kebakaran dapat menggunakan hidran halaman area geound floor.
5.3.6.2 Sarana Penyelamat Jiwa
Tabel 5.62 Tingkat Pemenuhan Rata-Rata Sarana Penyelamat Jiwa Di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
NO. KOMPONEN
TINGKAT PEMENUHAN
1. Petunjuk jalan keluar
100 2.
Sarana jalan keluar 100
3. Pintu darurat
85.71 4.
Tangga darurat 5.
Penerangan darurat 75
6. Tempat berhimpun
100
JUMLAH 76.78
Berdasarkan tabel 5.62, hasil pemeriksaan komponen-komponen sarana penyelamat jiwa yang ada di area office mendapat tingkat pemenuhan sebesar
76.78 . Berikut uraian hasil yang didapat di area office PLTU PT PJB UP Muara Karang:
1. Petunjuk jalan keluar
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, di area office terdapat petunjuk jalan keluar baik yang berupa tanda panah berwarna hijau sehingga dapat menyala
dalam keadaan gelap maupun tulisan “EXIT” yang mana terdapat lampu darurat untuk meneranginya. Jadi ketika terjadi “trip” akibat kebakaran, karyawan tetap
dapat melihat tanda petunjuk arah sehingga dapat keluar menuju tempat berhimpun. Lampu yang digunakan untuk menerangi tulisan “EXIT” memiliki 2
sumber yaitu listrik yang dihasilkan sendiri dan diesel. Petunjuk-petunjuk jalan keluar diletakan di setiap tempat dimana terdapat karyawan bekerja atau tempat
yang biasa dilalui oleh karyawan.
Tabel 5.63 Tingkat Pemenuhan Petunjuk Jalan Keluar per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Terdapat petunjuk arah jalan
keluar terdapat petunjuk arah jalan keluar di area
office 100
2. Petunjuk arah diberikan
penerangan dari sumber daya listrik darurat
Papan petunjuk arah yang diberi sumber pencahayaan lampu yang memiliki 2
sumber listrik. 100
3. Petunjuk jalan keluar berupa
papan bertuliskan “EXIT”den gan panah petunjuk arah jalan
terdapat petunjuk arah dengan tanda panah ataupun tulisan “EXIT” di area office
100
4. Rambu dipasang di tempat
yang mudah terlihat atau dekat
dengan pintu
keluarpintu kebakaran
KEPMEN PU No.10KPTS2000
Di area office, tanda panah petunjuk arah diletakan di sepanjang sarana jalan keluar
dan tempat-tempat
dimana terdapat
karyawan. Untuk petunjuk jalan keluar yang berupa tulisan “EXIT” di dekat tiap-tiap
pintu keluar yang ada di setiap bangunan. 100
Tingkat Pemenuhan Petunjuk Jalan Keluar 100
Berdasarkan tabel 5.42 area office memiliki tingkat pemenuhan petunjuk jalan keluar sebesar 100 . Hal tersebut menunjukan bahwa petunjuk jalan
keluar yang berada di area officesudah sesuai dengan NFPA 101 dan Kepmen PU No.10KPTS2000. Petunjuk jalan keluar yang berupa tulisan “EXIT”
yang diberi sumber pencahayaan diletakan di setiap bagian atas bangunan di dekat tangga turun dan pintu keluar, kemudian petunjuk jalan keluar yang
berupa tanda panah petunjuk arah diletakan di dinding sepanjang sarana jalan keluar dan tempat-tempat dimana terdapat karyawan.
Untuk mencapai tempat berhimpun terdapat papan penunjuk jalan yang berupa arah panah dan tulisan di luar bangunan yang menunjukan arah
tempat berhimpun. Sumber energy untuk menyalakan petunjuk jalan keluar yang berupa tulisan “EXIT” berasal dari AC listrik. namun apabila listrik
tersebut mati akan segera digantikan oleh sumber energi cadangan yaitu diesel.
2. Sarana jalan keluar
Office adalah area dengan luas 930.6 m
2
dengan jumlah karyawan bekerja terbanyak setiap harinya yaitu 82 orang. Namun terkadang beberapa karyawan
pergi ke area-area lain untuk melakukan pengecekan. Terdapat 3 buah sarana jalan keluar yang terletak di setiap lantai. Sarana jalan keluar memiliki lebar 2 m
dan jarak maksimal yang dapat ditempuh untuk mencapai exit yaitu 49.50 m.
Tabel 5.64 Tingkat Pemenuhan Sarana Jalan Keluar per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Terdapat sarana jalan keluar
Terdapat sarana jalan keluar di area office
100
2. Lebar minimal jalan keluar adalah 2 m
Jalan keluar yang ada di area office memiliki lebar 2 m
100
3. Jumlah jalan keluar terdapat lebih dari
1 dan letaknya berjauhan Terdapat 3 buah jalan keluar yang
berada di setiap lantai 100
4. Jarak ke exit tidak melebihi 200 ft 61
m atau 250 ft 76 m pada bangunan yang telah dilengkapi sprinkler
Jarak maksimal ke exit adalah 49.5 m.
100
5. Jarak antar eksit tidak boleh lebih dari
60 m Exit terdapat di setiap lantai
dengan jarak maksimal 49.5m. 100
6. Sarana jalan keluar harus bebas dan
tidak terhalang benda apapun Tidak terdapat benda di sepanjang
jalan keluar menuju exit. 100
Tingkat Pemenuhan Sarana Jalan Keluar 100
Berdasarkan tabel 5.64 area office memiliki tingkat pemenuhan sarana jalan keluar sebesar 100 . Hal tersebut menunjukan bahwa sarana jalan keluar yang
ada sudah sesuai dengan NFPA 101. Sarana jalan keluar yang terdapat di area ini terdapat 3 buah yang terletak di setiap lantai. jumlah karyawan yang bekerjadi
area ini adalah yang terbanyak setiap harinya yaitu 82 orang. Namun terkadang beberapa karyawan pergi ke area-area lain untuk melakukan pengecekan. Jarak
maksimal yang dapat ditempuh dari semua bagian ruangan di area office adalah
49.5 m dan tidak terdapat benda sepanjang jalan keluar yang menghalangi karyawan untuk mencapai halaman luar area.
3. Pintu darurat
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, area office memiliki pintu darurat di setiap lantainya. Namun para karyawan menggunakan pintu tersebut untuk
keluar masuk area setiap harinya. Pintu ini selalu dibuka setiap harinya sebagai sarana aktifitas di area tersebut dan terhubung langsung dengan jalan umum.
Pintu ini memiliki kriteria yang sama dengan pintu darurat yaitu tahan kebakaran, dapat menutup sendiri dapat dibuka tanpa menggunakan kunci, dll.
Tabel 5.65 Tingkat Pemenuhan Pintu Darurat per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Terdapat pintu kebakaran
darurat Terdapat pintu yang tahan api yang selalu tidak
terkunci dan dapat menutup secara otomatis serta terhubung langsung dengan halaman luar.
100
2. Ukuran pintu L: 90-120
cm, T: 210 cm Pintu memiliki lebar 110 cm dan tinggi 210 cm 100
3. Bebas hambatan
Tidak terdapat benda yang menghalangi pintu 100
4. Pintu dapat tertutup sendiri Pintu dapat menutup secara otomatis
100 5.
Digunakan khusus pada saat keadaan darurat
Para karyawan menggunakan pintu tersebut untuk keluar masuk area setiap harinya.
100
6. Pintu dapat dibuka tanpa
anak kunci Pintu selalu dalam keadaan tidak terkunci
100
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
7. Pintu darurat berhubungan
langsung dengan
jalan keluarhalaman luar
Pintu terhubung langsung dengan halaman luar 100
Tingkat Pemenuhan Pintu Darurat 85. 71
Berdasarkan tabel 5.65, pintu darurat yang berada di area office memiliki tingkat pemenuhan sebesar 85.71 . Terdapat pintu pintu yang tahan api yang
selalu dalam keadaan tidak terkunci dan dapat menutup secara otomatis serta terhubung langsung dengan halaman luar. pintu tersebut memiliki lebar 110 cm
dan tinggi 210 cm dan tidak terdapat benda yang menghalangi pintu. Namun para karyawan menggunakan pintu tersebut untuk keluar masuk area setiap harinya.
4. Tangga darurat
Berdasarkan hasil observasi di area office tidak terdapat tangga yang secara khusus dipersiapkan sebagai tangga darurat. Karyawan menggunakan semua
tangga yang ada ketika bekerja setiap harinya. Maka hal ini tidak sesuai dengan standar NFPA 101 tentang safety code life.
5. Penerangan darurat
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, area office sudah memiliki penerangan darurat. Lampu penerangan darurat tersebut diletakan di sepanjang
jalan keluar dan di tempat-tempat di mana biasanya terdapat karyawan. Lampu penerangan darurat tersebut memiliki baterai cadangan, dengan stop kontak yang
menyambung pada sumber listrik sehingga ketika terjadi “trip“ akibat kebakaran, lampu akan menyala secara otomatis.
Berdasarkan pengetesan, lampu tersebut dapat bertahan menyala selama 8 jam dengan baterai dan langsung menyala ketika dicabut dari stop kontak.
Setelah diukur dengan menggunakan luxmeter kekuatan cahaya pada penerangan darurat adalah 20 lux. Namun seluruh penerangan darurat yang ada di PLTU
berwarna putih dan memiliki 2 sumber penerangan yaitu AC listrik dan diesel. Sehingga ketika listrik padam, secara otomatis lampu akan menggunakan diesel.
Hal tersebut dikarenakan penerangan sangatlah penting untuk kelangsungan proses produksi.
Tabel 5.66 Tingkat Pemenuhan Penerangan Darurat per Elemen Pertanyaan di area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Tersedia penerangan darurat dari
sumber aliran listrik darurat Terdapat 2 sumber listrik berbeda
yaitu AC listrik batterai 100
2. Lampu
penerangan berwarna
kuning orangekuning Seluruh lampu berwarna putih
100
3. Lampu
penerangan darurat
memiliki kekuatan minimal 10 lux Untuk lampu darurat yang ada
memiliki kekuatan sebesar 20 lux 100
4. Penempatan lampu darurat dengan
baik sehingga bila satu lampu mati tidak akan menyebabkan gelap
Lampu di letakan sepanjang jalan keluar menuju exit
100
Tingkat Pemenuhan Penerangan Darurat 75
Berdasarkan tabel 5.66 area office memiliki tingkat pemenuhan penerangan darurat sebesar 75 . Hal tersebut menunjukan bahwa penerangan darurat yang
ada di area office masih terdapat kekurangan yang belum sesuai dengan NFPA 101. Untuk lampu darurat diletakan di sepanjang sarana jalan keluar dan
memiliki baterai cadangan yang di charge ketika AC listrik berjalan normal. Dan seluruh penerangan yang ada di area PLTU memiliki sumber aliran listrik yang
berbeda yaitu dari AC listrik dan diesel. Lampu darurat yang ada berwarna putih dan memiliki kekuatan sebesar 20 lux.
6. Tempat berhimpun
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, PLTU PT PJB UP Muara Karang memiliki tempat berhimpun 1 yang terletak tepat di depan gedung office.
Menurut salah satu pihak K3, tempat berhimpun berada di depan gedung office. Tempat berhimpun tersebut memiliki luas 100 m
2
dan terdapat papan yang menunjukan letak tempat berhimpun.
Tabel 5.67 Tingkat Pemenuhan Tempat Berhimpun per Elemen Pertanyaan di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
1. Tersedia tempat berhimpun
setelah evakuasi
Terdapat tempat berhimpun yang terletak di depan area office
100
2. Tersedia
petunjuk tempat
berhimpun Terdapat petunjuk yang mengarah
ke area berhimpun dan papan petunjuk di area berhimpun sendiri
100
No. Komponen
Kondisi Aktual Tingkat Pemenuhan
Sesuai Tidak Sesuai
3. Luas tempat berhimpun sesuai
dengan minimal 0.3 m
2
orang Tempat
berhimpun yang
ada memiliki luas 100 m
2
dan sesuai dengan jumlah orang yang bekerja
di PLTU PT PJB UP Muara Karang 100
4. Kondisi tempat berhimpun
aman Tempat berhimpun berada dalam
kondisi aman dan bebas dari bahan berbahaya.
100
Tingkat Pemenuhan Tempat Berhimpun 100
Berdasarkan tabel 5.67 area-area di PLTU memiliki tingkat pemenuhan sebesar 100 . Maka seluruh tempat berhimpun yang ada di area PLTU adalah
sesuai dengan standar NFPA 101 tentang safety code life.Terdapat tempat berhimpun untuk seluruh area-area yang ada di PLTU PT PJB UP Muara
Karang. Tempat berhimpun tersebut terletak di depan area office dengan luas 100 m
2
yang diberi line menggunakan cat warna kuning. Penempatan tempat berhimpun diletakan di depan area office karena tidak terdapat lahan yang cukup
aman di area-area lainnya.Luas tempat berhimpun sudah sesuai dengan standar NFPA 101, karena jumlah karyawan yang bekerja di setiap area setiap harinya
adalah sebagai berikut: 1. Area Desalination Plant : 3 orang
2. Area Turbine Floor : 12 orang
3. Area Office : 82 orang
4. Area Gudang : 5 orang
Jumlah : 102 orang
100 m
2
0.3 m
2
= 333.33 333 orang
5.3.6.3 Rata-Rata Tingkat Pemenuhan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di Area Office PLTU
Tabel 5.68 Rata-rata Tingkat Pemenuhan Sistem Tanggap Darurat di Area Office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010
No Komponen
Presentase Tingkat Pemenuhan
1 Manajemen Tanggap Darurat
88.88 2
Sarana Proteksi Aktif 55.10
3 Sarana Penyelamat Jiwa
76.78
Rata-rata 73.58
Berdasarkan tabel 5.68 rata-rata tingkat pemenuhan sistem tanggap darurat di area office PLTU PT PJB UP Muara Karang Tahun 2010 adalah 73.58 yaitu
cukup baik C dimana komponen sudah terpasang tapi ada sebagian kecil
instalasi yang tidak sesuai dengan persyaratan.
5.3.7 Gudang