110
aspek kegiatan belajar mengajar, indikator penggunaan alat peraga B.4 memiliki skor yang paling rendah yaitu 61, artinya proses belajar mengajar yang
dilakukan guru belum optimal dalam penggunaan alat peraga. Akhirnya kesimpulan dari tim supervisor untuk semua aspek penilaian mencapai
84, sehingga guru dinyatakan mampu melakukan proses belajar mengajar dengan baik.
1.5.3.2 Evaluasi Supervisi Berdasarkan Kurikulum 2004
Pelaksanaan supervisi kelas berdasarkan kurikulum 2004 di SMPN 11 Tangerang dilakukan pada 37 guru kelas VII dan VIII dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 11 Hasil Penilaian Tim Supervisor terhadap 37 Guru dengan Indikator Penilaian Kurikulum 2004
NO NAMA JML. SKOR
NILAI 1
M. Rohman, Sag 74 C
2 Subhan Hidayat, SPd
78 B 3
Sugini Ariyanti, SPd 84 B
4 Nahlah
82 B 5
Usman Hermawan, SPd 79 B
6 Noer Badri M, SPd
73 C 7
Amin Rahayu, SPd 74 C
8 Tuti Haryati, SPd
76 B 9
Hamidah, SPd 81 B
10 Marsono, Drs
78 B 11
Titik Pinastuti, Dra 74 C
12 Syamsudin, SPd
74 C 13
Supriono, Drs 76 B
14 Heri Suciati, SPd
73 C 15
Sri Ekawati Puspa 73 C
16 Sri Taty Khaerati, SPd
73 C 17
Suryani, SPd 69 C
18 Enny Sri Lestari, Dra
76 B 19
Purnomo, SPd 82 B
20 Fitri Dewi, SPd
75 B 21
Vijay Sugianto, Drs 78 B
111
22 Zainuddin, Sag
76 B 23
Nurhayati M, SAg 74 C
24 Heni Suswita, SAg
75 B 25
Julianita, Dra 76 B
26 Suhardjimah, Spd
76 B 27
Siti Aminah, SPd 74 C
28 Dra. Sri Arina J
76 B 29
Marfuah SE 78 B
30 Mulyati, SPd
76 B 31
Lilis Nur Muniroh,SPd. 76 B
32 Euis Purwaningsih
77 B 33
Ika Ridahayanti, Skom 80 B
34 Ol Mufat,SPd.
79 B 35
Suryati, Dra 81 B
36 Utari Cahyaningrum
96 A 37
Sri Wening 80 B
Sumber: Laporan Kerja Tim Supervisor SMPN 11 Tangerang, Th 20052006
Berdasarkan hasil penilaian tim tersebut secara umum performance guru kelas VII dan VIII di SMPN 11 Tangerang bernilai baik, rata-rata nilai mencapai
77. Hal ini berarti proses belajar mengajar di kelas VII dan VIII berlangsung sesuai dengan indikator penilaian.
Secara lebih spesifik hasil penilaian terhadap proses belajar mengajar pada tiap aspek penilaian Lampiran 32, halaman:102 adalah sebagai berikut:
a. Aspek Persiapan Penilaian terhadap aspek persiapan meliputi administrasi guru yang
menunjang kegiatan belajar mengajar. Ada 6 indikator yaitu: standar kompetensi mata pelajaran, program tahunan, program semesteran, silabus
dan sistem penilaian, rencanaskenario pembelajaran, dan daftar nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Skor maksimum dari
penilaian aspek ini berjumlah 24. Hasil rata-rata yang dicapai dari penilaian guru kelas VII dan VIII adalah 18,1 yang berarti 75,4 sudah dilakukan oleh
112
guru-guru kelas VII dan VIII. Nilai terendah pada aspek ini adalah pada indikator program tahunan dan program semester. Oleh tim supervisor hal ini
disebabkan guru-guru dalam membuat program tahunan dan program semester belum mencakup semua aspek yang seharusnya ada sesuai tuntutan kurikulum
2004, terutama pada aspek distribusi kompetensi dasar. b. Aspek Kegiatan Pembelajaran
Aspek kegiatan belajar mengajar terdiri dari tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan pokok dan penutup. Aspek pendahuluan terdiri dari 3 indikator yaitu
kesiapan alat dan bahanalat peraga, motivasiapersepsi, dan menuliskanmemberitahukan KD konsep dasar yang akan diajarkan. Rata-
rata hasil penilaian pada ketiga aspek tersebut adalah 7,9 65,8. Indikator dengan penilaian terendah adalah kesiapan alat dan bahanalat peraga. Seperti
yang ditulis tim supervisor di dalam laporan, hal ini dikarenakan pada saat supervisi kelas dilakukan tidak semua guru menggunakan alat peraga terkait
dengan materi yang diajarkan, dengan alasan keterbatasan pihak sekolah kurang dalam menyiapkan alat peraga, disamping itu karena kreativitas guru
yang belum optimal. Pada aspek kegiatan pokok terdiri dari 23 indikator. Tim supervisor
menggambarkan bahwa semua indikator kegiatan pokok belum secara maksimal mampu dilakukan oleh guru, karena hasil yang diperoleh masih
bervariasi dari 63 sampai 88. Indikator yang terendah dilakukan oleh guru adalah pada aspek menghubungkan materi pelajaran dengan lingkungan
hidup, hal ini disebabkan pada saat supervisi kelas dilakukan tidak semua guru
113
mampu menghubungkan bahan ajar yang disampaikannya dengan aspek lingkungan hidup. Hal ini ditegaskan juga oleh tim supervisor bahwa guru
belum mampu menyajikan materi pelajarannya secara kontekstual berdasarkan pengalaman nyata siswa sehari-hari sesuai dengan lingkungan tempat siswa
tinggal. Pada aspek penutup yang terdiri dari 2 indikator diperoleh hasil penilaian yang
menggambarkan bahwa semua indikator penutup kegiatan belajar mengajar sudah mampu dilakukan oleh guru dengan baik. Hal ini dikarenakan hasil
yang diperoleh mencapai 80 dan 82. Dari laporan tim supervisor dikatakan bahwa hasil penilaian secara keseluruhan telah dicapai sebesar
77,05. Oleh karena itu tim supervisor menyimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum 2004 juga sudah dapat dilakukan dengan baik
oleh semua guru, meskipun ada beberapa indikator yang masih perlu usaha maksimal untuk ditingkatkan.
Berdasarkan kedua evaluasi supervisi kelas tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 1994
memiliki prosentase rata-rata penilaian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2004. Hal ini
terjadi karena kurikulum 2004 baru digunakan selama 2 tahun di SMPN 11 Tangerang sehingga ada sebagian guru yang masih dalam taraf penyesuaian
dengan sistem baru, mulai dari perencanaan, proses, dan penilaian dengan KBK.
1.5.4. Peranan Kepala Sekolah sebagai Supervisor