Faktor-Faktor Penghambat Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Supervisi

118

1.6.1. Faktor-Faktor Penghambat

Bapak Gino selaku kepala sekolah yang baru menjabat tiga bulan telah menetapkan kebijakan untuk melaksanakan kegiatan supervisi kelas. Namun kegiatan supervisi ini walaupun telah direncanakan dari awal dengan baik, ternyata dalam pelaksanaannya tidak dapat berjalan sesuai rencana, karena dalam pelaksanaannya tergeser mundur. Hal ini tentu ada berbagai faktor yang membuat pelaksanaan supervisi tergeser dan bahkan tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan staf diperoleh gambaran faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan supervisi, seperti yang dikemukakan oleh masing-masing guru dan stafPKS berikut: Ya tentunya faktor kesiapan dari guru yang mau disupervisi kesiapan administrasinya dan supervisornya itu sendiri. Hal ini dapat juga mengakibatkan pelaksanaannya mundur. Tetapi yang jelas pelaksanaan supervisi ini bisa fleksibel. Seharusnya memang sesuai jadual, tetapi kalau memang belum siap lantas dipaksakan ya nanti jadinya kita kurang harmonis dalam bekerja dengan sesama teman. W.12WKS.226:19-25 .....Kalau ingin supervisi ini berjalan baik ya tentunya dalam penunjukan supervisornya itu yang pas, tepat, tidak asal saja karena dia semata-mata sebagai stafPKS..... W.16G.457:31-36 Saya pikir kuncinya tetap pada kepala sekolah dan supervisor. Karena kalau kepala sekolah atau supervisor itu profesional maka saya yakin guru- guru akan antusias. Jadi jangan sampai guru itu merasa ragu dengan kemampuan supervisor. Kalau kita sudah merasa ragu dengan supervisornya ya sudah...kita lantas tidak ada motivasi untuk menyambut supervisi ini dengan baik. W.16G.357:44-49 Yang jelas, yang menjadi kendala dalam pelaksanaan supervisi ini yang pertama adalah kalender pendidikan kita terlambat datang dari Dinas Pendidikan Tangerang. Ini membuat kita ragu dalam membuat program- program sekolah termasuk program supervisi. Kedua, guru kelihatannya kurang siap walau sebetulnya pemberitahuan pelaksanaan supervisi ini telah disampaikan pada saat rapat awal tahun ajaran baru bulan Juli yang 119 lalu. Ini dikarenakan memang kurikulum kita yang baru ini KBK, guru agak kurang memahami sehingga mereka kurang siap dalam membuat persiapan mengajar khususnya untuk kelas VII dan VIII yang sudah menggunakan kurikulum 2004 tersebut. W.13PKS.136:23-33 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang bisa menghambat pelaksanaan supervisi antara lain adalah: a kalender pendidikan, b KBK belum dipahami oleh guru, c kesiapan guru juga supervisor itu sendiri, b supervisor yang tidak profesional sehingga guru meragukan kemampuannya. Sementara itu berkaitan dengan faktor penghambat pelaksanaan supervisi, kepala sekolah sendiri belum bisa menyatakannya secara pasti apa kendalanya, seperti yang dikatakannya sebagai berikut: ......, kendala secara persisnya ya belum jelas. Tapi tanggapan guru terhadap pendelegasian supervisi masih disikapi beragam, mungkin perlu penjelasan kembali tentang supervisi ini ke guru-guru. Dari sisi jadual mungkin juga ada. Nantilah kalau sudah ada evaluasi lengkap supervisi di akhir tahun, baru jelas mana kelebihan dan kekurangan pelaksanaan supervisi sekarang ini. W.17KS67:43-49 Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa kepala sekolah belum tau persis hambatan-hambatan pelaksanaan supervisi, karena masih menunggu pelaksanaan supervisi selesai secara keseluruhan. Tetapi ada satu hal yang dirasa dapat menghambat pelaksanaan supervisi ini yaitu tentang kondisi guru yang kurang memahami arti penting dari pelaksanaan supervisi, sehingga kepala sekolah perlu memberikan penjelasan kembali tentang supervisi. Sementara guru- guru juga telah memberikan tanggapannya berkaitan dengan faktor penghambat pelaksanaan supervisi tersebut. Berdasarkan data kuesioner Kbh.84.C.5 diketahui bahwa faktor-faktor yang dapat menghambat pelaksanaan supervisi 120 kelas menurut guru adalah: a sulit mencari supervisor yang mampuprofesional di bidangnya, b tidak ada koordinasi yang baik, c program tidak tersusun dengan matang, d secara administrasi guru belum siap, e karena pendelegasian yang tidak pastepat supervisor bukan ahlinya, f kurang mendapat dukungan sepenuhnya dari KS, g karena faktor kepemimpinan, h Kepala sekolah sendiri harus tahu persis tentang fungsi dan tujuan supervisi.

1.6.2. Faktor-Faktor Pendorong