Pendekatan Penelitian Lokasi Penelitian

52

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, oleh karena itu pendekatan yang digunakan untuk melakukan penelitian dalam rangka menyusun tesis ini adalah pendekatan kualitatif atau naturalistik, yaitu dengan membuat deskripsi dan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai subyek dan obyek, fakta- fakta, dan tata hubungan antar fenomena yang diselidiki, khususnya yang berkaitan dengan peranan kepala sekolah sebagai supervisor dalam hubungannya dengan pengembangan stafguru dan kurikulum di SLTPN 11 Tangerang. Usaha untuk mendeskripsikan fakta-fakta tersebut pada tahap permulaan ditujukan pada usaha untuk mengemukakan gejala-gejala yang terjadi secara lengkap dari aspek yang diteliti khususnya berkaitan dengan peran kepala sekolah sebagai supervisor. Hal ini dimaksudkan agar keadaan atau kondisi yang diteliti tampak dengan jelas. Penelitian ini juga merupakan penelitian yang bersifat penemuan fakta-fakta apa adanya, dan merupakan suatu usaha untuk mengemukakan hubungan yang satu dengan yang lain di dalam aspek-aspek yang diteliti.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Tangerang yang terletak di jalan Inpres nomor 18, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang. Sekolah ini merupakan 53 lokasi yang dipilih sebagai hasil dari pengamatan dan penjajakan sebelumnya dengan pertimbangan bahwa sekolah ini memiliki potensi yang cukup baik. Dengan gedung yang cukup besar dan baik, jumlah murid cukup banyak, jumlah guru banyak serta didukung letak geografis yang cukup tenang untuk belajar, karena lokasinya agak jauh dari jalan raya tidak bising. Kondisi tersebut semestinya dapat menunjang dalam proses belajar-mengajar sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat menghasilkan out put lulusan yang baik pula. Namun dari hasil pengamatan sementara, lulusan dari sekolah ini kualitasnya masih sangat jauh dari yang diharapkan. Yang menarik perhatian untuk mengkajinya adalah sekolah ini seperti kurang mendapatkan sentuhan supervisi pengajaran, bahkan lebih tepat kalau dikatakan bahwa supervisi kepala sekolah kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal dalam proses pengajaran, supervisi merupakan masalah yang krusial untuk bisa mencapai mutu pendidikan yang baik. Dengan tidak berjalannya peranan kepala sekolah sebagai supervisor mengindikasikan adanya faktor-faktor atau kendala-kendala yang menyebabkan tidak berfungsinya peranan kepala sekolah sebagai supervisor di sekolah tersebut.

3. Kehadiran Peneliti di Lapangan