Kegiatan Belajar Mengajar HASIL PENELITIAN GAMBARAN UMUM SMPN 11 TANGERANG

98 KBK belum berjalan dengan baik bu, pertama karena terbatas pada kemampuan guru itu sendiri dan kedua belum semua guru mendapat giliran ikut penataran sehingga guru sangat minim mempunyai ilmu tentang KBK itu sendiri. Akhirnya yang terjadi guru masih melaksanakan mengajar tidak jauh berbeda dengan kurikulum 94. W.12WKS.227:28- 33 Hal tersebut sejalan dengan hasil kuesioner Kbh.87D.8 yang mengambarkan masih tingginya prosentase guru yang mengalami kesulitan mengajar yaitu mencapai 72 42 guru. Kesulitan tersebut terjadi karena: a daya serap siswa yang sangat kurang, karena kualitas input yang sangat minim, b susah sekali memotivasi siswa untuk belajar, c kurangnya sarana dan prasarana, d susah untuk mengaplikasikan materi dalam kehidupan sehari-hari, e jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak manajemen kelas, f sulit membuat perangkat mengajar khususnya KBK, g alat bantumedia terbatas, h kondisi sosial ekonomi siswa rendah, i kemampuan siswa yang bervariasi.

1.4. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 11 Tangerang dilaksanakan dalam 2 shift, yaitu pagi dan siang. KBM pagi untuk kelas III dan kelas VIII dimulai pukul 07.00 sampai pukul 12.20. Sedangkan KBM siang untuk kelas VII dimulai pukul 12.30 sampai pukul 17.15. Kegiatan belajar mengajar di SMPN 11 Tangerang menurut pandangan kepala sekolah, adalah sebagai berikut: KBM mulai tahun ajaran ini terlihat sudah semakin baik bu, artinya guru dan siswa sudah mulai disiplin waktu, tidak ada anak yang terlihat berkeliaran saat pergantian jam pelajaran. Ini peningkatan dibandingkan tahun lalu. Untuk PBM ya mungkin belum begitu maksimal, metode 99 mengajar guru masih belum variatif,..... Kalau yang KBK sih saya belum paham persis ini, sudah sesuai atau belum dengan aturan mainnya. Maklum bu, saya kan belum begitu paham dengan sistem baru ini. Semua masih belajar sih, masih transisi, jadi ya prosesnya masih menyesuaikan dengan pemahaman para guru tentang KBK itu sendiri. Tapi saya yakin dengan semakin banyaknya guru-guru yang ikut pelatihan KBK, ke depan akan semakin baik. W.17KS69:14-28 Secara lebih spesifik, situasi kegiatan belajar mengajar tergambar dari pernyataan wakil kepala sekolah II, sebagai berikut: Untuk pagi KBM sudah baik, tetapi untuk siang KBM belum baik. Kendalanya terutama pada saat jam setelah istirahat karena terbentur dengan sholat ’asar, sehingga jam masuk setelah istirahat itu agak semrawut. Nah ini untuk ke depan memang harus ada perpanjangan waktu sedikit untuk jam istirahat supaya siswa dan guru dapat melaksanakan solat ’asar dengan baik. W.12WKS.228:14-19 Dalam kegiatan belajar-mengajar memang dituntut kreatifitas guru dalam menyajikan materi pelajaran. Apalagi dengan adanya kurikulum baru yaitu KBK maka teknik dan metode yang digunakan sudah harus berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Tetapi karena pemahaman tentang kurikulum baru ini masih sangat minim maka yang terjadi guru belum bervariatif dalam menggunakan metode mengajar sesuai dengan tuntutan KBK. Senada dengan hal itu wakil kepala sekolah I menyatakan sebagai berikut: Selama ini pelaksanaan KBM sudah berlangsung baik. Hanya guru belum beragam dalam menggunakan teknik atau metode seperti tuntutan KBK. Ya memang dari unsur persiapannya kurang dan guru juga merasa ketakutan untuk merubah dengan beragam metode. W.15WKS.151:19- 23 Selanjutnya PKS bidang kurikulum menambahkan pernyataan tersebut berikut ini: 100 Untuk menerapkan proses KBM dengan metode yang beragam ini tentunya kita butuh persiapan dan sarana yang beragam juga. Tentu pada akhirnya imbasnya ya bagaimana anggaran bisa mendukung. Yang berikutnya yang terpenting tentu bagaimana pemahaman dari teman-teman untuk masalah proses KBM dari kurikulum yang baru ini. Ya tentunya harus dengan persiapan yang matang. W.15PKS.151:43-48 Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa KBM telah berjalan baik, tetapi masalah metode pembelajaran guru belum beragam menggunakannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan guru terhadap pemahamannya tentang KBK dan juga keterbatasan sarana pendukungnya. Berdasarkan hasil kuesioner Kbh.89D.14, terkait dengan kegiatan belajar mengajar, diperoleh hasil bahwa KBM terkondisi sebagai berikut: a cukup baik, lancar dan aman, namun masih harus terus dibenahi, b cukup kondusif, c biasa namun sedikit tegang dan d guru antusias, tetapi siswa tidak punya motivasi. Dari data hasil kuesioner Kbh 90D.15 juga diperoleh gambaran tentang harapan guru untuk kemajuan sekolah yang berkaitan dengan KBM, antara lain : a disiplin supaya ditingkatkan, dan guru juga sportif tidak banyak absen, b pimpinan supaya bisa memberi contoh yang baik, c sarana prasarana supaya dipenuhi, d kreativitas guru dalam mengajar supaya ditingkatkan, dengan memperhatikan media dan metoda pembelajaran, e perlu terobosan-terobosan yang spektakuler, misalnya menghadirkan hasil teknologi, f diberikan kesempatan guru untuk berimprovisasi dalam mengajar, g membatasi jumlah siswa dalam kelas, dengan meningkatkan mutu input dalam penerimaan siswa baru, h mengadakan KBM pagi hari secara keseluruhan dan memaksimalkan ekstrakurikuler pada siang hari, i menambah kesejahteraan supaya guru 101 konsentrasi dalam mengajar, j ingin suasana yang nyaman dan tenang dalam mengajar, k tidak mau ada penekanan yang bersifat emosional, l kualitas guru ditingkatkan dengan memberikan pembinaan yang kontinu.

1.5. Supervisi Kepala Sekolah