66
Data dokumentasi yang berupa arsip direfleksikan secara garis besar antara lain tentang: 1 Arti penting dokumen, 2 Garis besar isi dokumen dan 3 Kaitan
dokumen dengan penelitian. Sedangkan untuk data gambar ditafsirkan dan dihubungkan dengan data-data yang lain sebagai data pendukung.
6.2. Penyajian Data
Penyajian data adalah sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penyajian data juga merupakan
penyampaian informasi dari data-data yang diperoleh peneliti. Oleh karena itu setelah proses reduksi data, peneliti menyusun data-data tersebut secara baik,
terperinci, runtut, sehingga mudah dibaca dan dipahami. Dengan melihat penyajian data ini diharapkan dapat memahami apa yang sedang terjadi, dan lebih
jauh diharapkan dapat menganalisis suatu peristiwa yang terjadi di dalam data tersebut.
Selanjutnya data disajikan dalam bahasa yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dengan pilihan kata atau konsep asli dari responden, cukup
rinci tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti. Oleh karena itu yang dilakukan peneliti adalah:
1 Melakukan penyederhanaan data sebagai rangkuman menjadi beberapa unit informasi yang rinci dan mudah dipahami, namun sudah terfokus dalam
ungkapan asli responden. 2 Dari data-data tersebut kemudian dicari benang merah atau maknanya
diinterpretasikan dan selanjutnya peneliti dapat menyusun suatu konsep konseptualisasi.
67
6.3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Namun dari kesimpulan-kesimpulan tersebut ditinjau kembali untuk diadakan
pengecekan ulang. Kegiatan ini akan dilakukan selama proses penelitian berlangsung Miles dan Huberman 1992:19.
Penarikan kesimpulan dilakukan oleh peneliti setelah melihat dan memperhatikan secara cermat penyajian data. Pada awalnya kesimpulan itu dibuat
masih bersifat longgar atau terbuka, artinya bahwa kesimpulan itu masih bisa berubah yang mula-mula masih samar atau belum jelas, kemudian meningkat
lebih rinci dan kuat. Oleh karena itu langkah yang diambil peneliti dalam kegiatan ini adalah :
1 Menguji simpulan atau makna-makna yang telah diambil tentang kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya, yang merupakan
validitasnya. 2 Di akhir pengumpulan data, peneliti berusaha untuk membuat kesimpulan final
dan kesimpulan umum yang dapat dilaporkan sebagai hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
7 . Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data yang telah dikumpulkan, peneliti menggunakan tiga teknik pemeriksaan, yaitu: 1 ketekunan pengamatan,
2 triangulasi, dan 3 pengecekan anggota. Teknik pemeriksaan ketekunan pengamatan, peneliti melakukan
pengamatan secara teliti, rinci dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang
68
menonjol. Ketekunan pengamatan ini bertujuan agar ditemukan sesuatu yang rinci dan relevan dengan fokus penelitian. Selain itu dengan ketekunan pengamatan ini,
diharapkan dapat diperoleh bukti yang lebih lengkap dan konsistensi dari data yang didapatkan sebelumnya.
Teknik pemeriksaan triangulasi, dimaksudkan agar peneliti dapat mengecek keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu data sebagai pembanding terhadap
data yang lain. Sebagai contoh data hasil observasi dibandingkan dengan data hasil wawancara, data hasil wawancara dibandingkan dengan data hasil kuesioner
dan seterusnya. Triangulasi ini juga digunakan oleh peneliti untuk memantapkan validitas dan reliabilitas data serta digunakan untuk membantu menganalisis data
di lapangan. Adapun triangulasi yang digunakan peneliti adalah: a triangulasi metode dan b triangulasi sumber. Triangulasi metode yaitu pengecekkan data
yang berasal dari hasil wawancara diujidibandingkan dengan data hasil observasi, atau data hasil wawancara diujidibandingkan dengan data hasil kuesioner dan
seterusnya. Sedangkan triangulasi sumber, peneliti menguji datainformasi dari responden yang satu dengan responden yang lain atau data dari responden
dibandingkan dengan data dari dokumen, dan seterusnya. Teknik pemeriksaan Pengecekan anggota, yaitu pengecekan data kepada
anggota yang terlibat dimana anggota tersebut mewakili rekan-rekan mereka. Peneliti memanfaatkan teknik ini agar anggota dapat memberikan reaksi,
pandangan dan pendapat mereka sendiri terhadap data yang telah diorganisasikan oleh peneliti. Pengecekan anggota ini perlu dilakukan untuk mengukur derajad
kepercayaan. Dan pengecekan anggota dilakukan secara non formal dengan alasan
69
ada banyak kesempatan yang tersedia yaitu setiap saat pada waktu peneliti bersama-sama subyek berada di lapangan penelitian. Disamping alasan tersebut,
diharapkan agar anggota dapat memberikan reaksi, pandangan dan pendapatnya secara bebas tanpa rikuhterpengaruh dengan suasana yang formal.
70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. HASIL PENELITIAN 1.1. GAMBARAN UMUM SMPN 11 TANGERANG
Gambaran umum yang terungkap berdasarkan hasil penelitian meliputi: a letak georafis; b sejarah; c struktur organisasi sekolah; d visi, misi, dan
tujuan sekolah; e keadaan guru, staf dan siswa.
1.1.1. Letak Geografis SMPN 11 Tangerang
SMPN 11 Tangerang terletak di Jalan Inpres nomor 18 Larangan Selatan Kecamatan Larangan Kota Tangerang. Kecamatan Larangan merupakan daerah
penyangga ibukota Jakarta, sehingga tidak mustahil daerah ini dihadapkan kepada berbagai permasalahan yang timbul. Daerah ini merupakan lokasi pemukiman
penduduk yang karakteristik masyarakatnya sangat heterogen, artinya berbagai adat, budaya dan corak masyarakat termasuk kelas sosialnya bermacam-macam.
Desa Larangan Selatan terletak berbatasan dengan DKI Jakarta berada di sebelah barat daya yang bersuhu udara cukup panas sehingga berpengaruh
terhadap semangat belajar siswa, dan suasana ini membuat cepat jenuh dan lelah, ini termasuk juga tenaga pendidikgurunya.
Posisi sekolah juga kurang menguntungkan, hal ini disebabkan letak tanah tempat berdirinya gedung sekolah tersebut berada di daerah bekas persawahan
yang kedudukan tanahnya rendah sehingga pada musim hujan sering banjir dan menimbulkan genangan air. SMPN 11 Tangerang berada jauh dari jalan besar