3. Data yang Dikumpulkan
Struktur tegakan dan komposisi jenis yang meliputi kerapatan, frekuensi, dominansi dan dimensi tumbuhan pada tingkat pohon dan permudaan. Peubah
yang diukur untuk mengetahui struktur tegakan dan komposisi jenis adalah nama jenis, jumlah jenis, jumlah individu setiap jenis, diameter dan tinggi
pohon untuk tingkat pohon diameter ≥ 5 cm.
Data pohon berdiamater ≥ 5 cm untuk pendugaan biomassa pohon
berdiameter ≥ 5 cm. Data biomassa pohon berdiameter ≥ 5 cm diperoleh
melalui persamaan alometrik untuk tingkat pohon diameter ≥ 5 cm.
Persamaan alometrik pohon berdiameter ≥ 5 cm dibuat dengan melakukan
pengukuran dan pencatatan data pohon contoh di lapangan berupa nama jenis, diameter setinggi dada, tinggi bebas cabang, tinggi total, bobot basah contoh
bbc seluruh bagian pohon batang, cabang, ranting, kulit, daun dan akar dan akan dikonversi menjadi bobot kering contoh bkc di laboratorium.
Untuk pohon besar dbh 40 cm akan diukur volume dan panjang per segmen batang 2 meter.
Data biomassa tumbuhan untuk permudaan tingkat pancang dan semai, semak, herba, tumbuhan bawah dan akar diperoleh melalui pengukuran
langsung dengan cara diambilditebang. Contoh bagian tumbuhan yang mewakili bentuk tumbuhan, bagian tumbuhan
dan jenis tumbuhan. Data tersebut diukur dan dicatat di lapangan berupa bobot basah contoh bbc dan akan dikonversi menjadi bobot kering contoh
bkc di laboratorium. Contoh tanah gambut pada setiap kedalaman gambut setiap selang
kedalaman 100 cm menurut perbedaan ketebalan gambut diukur untuk mendapatkan data ketebalan gambut dan kandungan karbon tanah gambut
pada setiap kedalaman gambut, serta untuk mendapatkan data bobot kering tanah gambut setiap selang kedalaman 100 cm.
Bagan alir pengumpulan data di lapangan dan di laboratorium disajikan pada Gambar 2.
Analisis vegetasi di PF, LOF, SF, DF, dan HTI pada ketebalan 3 m dan 3 m
Data komposisi
jenis dan struktur
tegakan Pengukuran
dimensi pohon dbh5 cm di PF,
LOF, SF, DF, dan HTI pada
ketebalan 3 m dan 3 m
Pengukuran 30 pohon contoh dbh5 cm akar,
tunggak, batang, cabang, ranting, daun, kulit
Persamaan alometrik
penduga biomassa pohon
dbh 5 cm Data
biomassa pohon
dbh5 cm Pengukuran langsung
biomassa semai, semak, herba, tb, nekromassa,
serasah Data biomassa
semai, semak, herba, t.bawah,
nekromassa, serasah
Pengukuran bbt dan bbc 30 pohon contoh per bagian
pohon akar, tunggak, batang, cabang, ranting,
daun, kulit Penentuan pohon
contoh per dbh per kelompok jenis
Pengukuran bkc dan bkt 30 pohon contoh per bagian
pohon akar, tunggak, batang, cabang, ranting,
daun, kulit di laboratorium Pengambilan contoh uji dari
30 pohon contoh per bagian pohon akar, tunggak,
batang, cabang, ranting, daun, kulit
Pengukuran bbt dan bbc per bagian semai, semak, herba,
t.bawah, nekromassa, serasah
Pengukuran bkc dan bkt per bagian semai, semak, herba,
t.bawah, nekromassa, serasah di laboratorium
Pengambilan contoh uji per bagian semai, semak, herba,
t.bawah, nekromassa, serasah
Pengukuran langsung biomassa tanah gambut
per ketebalan dan kematangan
Data biomassa
tanah gambut
Pengukuran ketebalan dan kematangan gambut setiap
selang kedalaman 50 cm
Pengukuran bulk density dan kadar karbon gambut di
laboratorium Pengambilan contoh gambut
setiap selang kedalaman 50 cm dan setiap kematangan
gambut
Analisis kimia karbon di laboratorium kadar air, bulk density, kadar zat
terbang, kadar abu, kadar karbon Perubahan kandungan biomassa dan karbon akibat pemanenan kayu dan konversi HA menjadi HTI
Pendugaan kandungan karbon Pendugaan emisi CO2
Data massa karbon
Data emisi CO2
Pengukuran luas keterbukaan, kerusakan tegakan dan limbah pemanenan kayu
Pengukuran laju subsidensi gambut Analisis finansial pengelolaan HA dan HTI terkait aspek kayu, karbon dan emisi CO2
Opsi strategi pengelolaan hutan gambut tropika terkait skema perdagangan karbon
Gambar 2 Bagan alir pengumpulan data di lapangan dan di laboratorium
4. Teknik Penarikan Contoh
Teknik penarikan contoh di lapangan dilakukan dengan metode berlapis stratified sampling berdasarkan kondisi tutupan hutan. Pembagian strata
lapisan dalam pembuatan petak contoh penelitian PCP dilakukan menurut perbedaan kondisi tutupan hutan.