Perkembangan Simpanan Karbon Vegetasi Hutan Gambut Tropika

perkembangan simpanan karbon setiap tahun adalah tetap yaitu sebesar 170,50 tonCha. c. Apabila tidak dilakukan pemanenan hutan, maka hutan alam bekas tebangan HBT memiliki riap volume 0,47 m3hatahun konfirmasi Istomo 2012 , sehingga pola perkembangan simpanan karbon meningkat secara linear, dengan simpanan karbon rata-rata sebesar 112,55 tonCha setelah 40 tahun, dimana simpanan karbon awal adalah 107,25 tonCha. d. Apabila dilakukan pemanenan hutan dengan siklus tebang 40 tahun, maka hutan alam bekas tebangan HBT memiliki riap volume 0,47 m3hatahun sebelum ditebang dan 3,53 m3hatahun setelah ditebang konfirmasi Istomo 2012 , sehingga pola perkembangan simpanan karbon meningkat secara kuadratik. Perkembangan simpanan karbon vegetasi pohon pada pengelolaan hutan gambut tropika bekas tebangan dapat dilihat pada Gambar 8a dan Gambar 8b. Apabila hutan alam bekas tebangan HBT dilakukan pemanenan hutan dengan intensitas tebangan 16 pohonha dan menerapkan teknik pemanenan konvensional Conventional Logging_CL, maka simpanan karbon setelah 40 tahun adalah 81,17 tonCha. Nilai ini lebih rendah dari simpanan karbon awal yaitu 107,25 tonCha. Dengan demikian, penerapan teknik pemanenan konvensional CL menyebabkan penurunan simpanan karbon setelah 40 tahun sebesar 26,08 tonCha 30 dibandingkan dengan simpanan karbon awal yaitu 107,25 tonCha. Apabila situasi ini terus berjalan konstan, maka penerapan teknik pemanenan konvensional CL dengan intensitas tebangan 16 pohonha diduga akan terus menurunkan simpanan karbon vegetasi hutan alam gambut bekas tebangan. Gambar 8a Perkembangan simpanan karbon vegetasi hutan pada pengelolaan hutan alam gambut tropika bekas tebangan Gambar 8b Perkembangan simpanan karbon vegetasi hutan pada pengelolaan hutan alam gambut tropika bekas tebangan Apabila hutan alam bekas tebangan HBT dilakukan pemanenan hutan dengan intensitas tebangan 16 pohonha dan menerapkan teknik pemanenan ramah lingkungan Reduced Impact Logging_RIL, maka simpanan karbon setelah 40 tahun adalah 99,33 tonCha. Nilai ini lebih rendah dari simpanan karbon awal yaitu 107,25 tonCha. Dengan demikian, penerapan teknik pemanenan ramah lingkungan RIL dengan intensitas 16 pohonha menyebabkan penurunan - 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 S im panan ka rbon t C h a Tahun HBT CL 16 phnha HBT RIL 16 phnha HBT RIL 10 phnha HBT RIL 5 phnha HTI Pulp HP tanpa panen HBT tanpa panen - 20 40 60 80 100 120 140 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 S im panan ka rbon t C h a Tahun HTI pulp HBT CL 16 HBT RIL 16 HBT RIL 10 HBT RIL 5 simpanan karbon setelah 40 tahun sebesar 7,92 tonCha 8 dibandingkan dengan simpanan karbon awal yaitu 107,25 tonCha. Apabila situasi ini terus berjalan konstan, maka penerapan teknik pemanenan ramah lingkungan RIL dengan intensitas tebangan 16 pohonha diduga akan terus menurunkan simpanan karbon hutan alam gambut bekas tebangan. Namun demikian, penerapan teknik pemanenan ramah lingkungan RIL mampu meningkatkan simpanan karbon setelah 40 tahun sebesar 22 18,16 tonCha dibandingkan dengan penerapan teknik pemanenan konvensional CL. Selain itu, penerapan teknik CL dengan intensitas tebangan 16 pohonha akan menyimpan karbon sama dengan kondisi awal yaitu 107,50 tonCha setelah 77 tahun, sedangkan penerapan teknik RIL dengan intensitas tebangan 16 pohonha akan menyimpan karbon sama dengan kondisi awal yaitu 107,50 tonCha setelah 52 tahun. Penerapan teknik RIL dengan menurunkan intensitas tebangan menjadi 10 pohonha akan menyimpan karbon sama dengan kondisi awal yaitu 107,50 tonCha setelah 26 tahun. Lebih jauh lagi, penerapan teknik RIL dengan menurunkan intensitas tebangan menjadi 5 pohonha akan menyimpan karbon sama dengan kondisi awal yaitu 107,50 tonCha setelah 16 tahun. Apabila hutan alam bekas tebangan HBT dilakukan pemanenan hutan dengan menerapkan teknik pemanenan ramah lingkungan Reduced Impact Logging_RIL dan menurunkan intensitas tebangan menjadi 10 pohonha, maka simpanan karbon setelah 40 tahun adalah 117,26 tonCha. Nilai ini lebih besar dari simpanan karbon awal yaitu 107,25 tonCha. Dengan demikian, penerapan teknik pemanenan ramah lingkungan RIL dan penurunan intensitas tebangan menjadi 10 pohonha mampu meningkatkan simpanan karbon setelah 40 tahun sebesar 10,01 tonCha 9 dibandingkan dengan simpanan karbon awal yaitu 107,25 tonCha. Apabila situasi ini terus berjalan konstan, maka penerapan teknik pemanenan ramah lingkungan RIL dan penurunan intensitas tebangan menjadi 10 pohonha diduga bahwa setelah 40 tahun akan mampu mencapai simpanan karbon hutan bekas tebangan sebesar 117,26 tonCha. Apabila hutan alam bekas tebangan HBT dilakukan pemanenan hutan dengan menerapkan teknik pemanenan ramah lingkungan Reduced Impact Logging_RIL dan menurunkan intensitas tebangan menjadi 5 pohonha, maka