4. Pendugaan Biomassa dan Karbon di Tanah dan Tumbuhan Hutan
Gambut Tropika
Menurut Chapman 1976 dalam Widyasari 2010
terdapat dua metode pendugaan biomassa di atas tanah, yaitu metode pendugaan langsung dan metode
pendugaan tidak langsung. Metode pendugaan langsung antara lain metode pemanenan individu tanaman yang diterapkan pada kondisi tingkat kerapatan
tumbuhanpohon cukup rendah dan komunitas tumbuhan dengan jenis sedikit, dimana nilai total biomassa diperoleh dengan menjumlahkan biomassa seluruh
individu dalam suatu unit area tertentu. Metode pendugaan tidak langsung antara lain metode hubungan alometrik yang dibuat dengan mencari korelasi yang paling
baik antara diameter dan atau tinggi pohon dengan biomassanya, dimana pohon- pohon yang mewakili sebaran kelas diameter ditebang dan ditimbang, nilai total
biomassa diperoleh dengan menjumlahkan semua berat individu pohon dalam suatu unit area contoh tertentu.
Brown 1999 menyatakan bahwa bagian terbesar gudang karbon carbon
pool dalam proyek berbasis hutan terdapat dalam biomassa hidup, biomassa mati,
tanah dan produk kayu. Biomassa hidup mencakup komponen bagian atas dan bagian bawah akar, pohon, palma, tumbuhan herba rumput dan tumbuhan
bawah, semak dan paku-pakuan. Biomassa mati mencakup serasah halus dan sisa kayu kasar, dan tanah mencakup mineral, lapisan organik dan gambut. Untuk
proyek LULUCF land use, land use change and forestry, gudang karbon yang utama yang dapat diperhitungkan terdiri dari biomassa bagian atas permukaan
tanah, biomassa bagian bawah permukaan tanah, serasah, kayu-kayu mati dan karbon tanah
IPCC 2003 .
Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam menentukan gudang karbon mana saja yang perlu diukur dan dimonitor tergantung pada macam proyek,
kapasitas penyimpanan karbon, laju dan arah perubahan persediaan karbon, biaya pengukuran, serta ketepatan dan ketelitian yang diinginkan
MacDicken 1997 dalam Rusolono 2006
. Berbagai teknik dan metode untuk mengukur berbagai gudang karbon
dalam proyek berbasis hutan telah ada dan secara umum didasarkan pada prinsip- prinsip inventarisasi hutan yang telah diterima, sampling tanah, dan survei ekologi
Pinard Putz 1996 . Untuk menduga biomassa pohon yang hidup, diameter
seluruh pohon diukur dan dikonversi ke dalam biomassa dan perkiraan karbon. Biomassa pohon yang hidup diduga dengan menggunakan persamaan regresi
alometrik biomassa. Persamaan yang berlaku umum untuk pendugaan seluruh hutan dunia telah tersedia dan beberapa khusus dibuat untuk spesies tertentu.
Untuk membuat persamaan regresi alometrik dengan ketelitian tinggi khususnya hutan tropis yang kompleks, diperlukan sampling terhadap sejumlah pohon yang
mewakili berbagai ukuran dan sebaran jenis dalam hutan, walaupun secara ekstrim menghabiskan waktu dan biaya yang tidak mungkin dilakukan untuk
setiap proyek karbon. Keuntungan menggunakan persamaan generik yang dikelompokkan menurut zone iklimekologis adalah persamaan ini dihasilkan
melalui jumlah pohon contoh yang besar dan mencakup sebaran diameter yang lebar sehingga meningkatkan ketelitian dan ketepatan
Brown 1997 .
Menurut Brown 1997
, berdasarkan cara memperoleh data terdapat dua pendekatan untuk menduga biomassa dari pohon yaitu berdasarkan penggunaan
dugaan volume kulit kayu sampai batang bebas cabang yang kemudian diubah menjadi kerapatan biomassa tonha dan pendekatan dengan menggunakan
persamaan regresi biomassa atau lebih dikenal dengan persamaan allometrik. Pendugaan biomassa pada pendekatan pertama menggunakan persamaan berikut:
Biomassa tonha = VOB x WD x BEF Brown 1997
Keterangan: • Volume of Biomass VOB adalah volume batang bebas cabang berkulit
m
3
ha, • Wood Density WD adalah kerapatan kayu ton biomassa kering
tanurm
3
volume biomassa, • Biomass Expansion Factor BEF adalah perbandingan total biomassa
pohon kering tanur di atas tanah dengan biomassa kering tanur volume hasil inventarisasi hutan.
Pendekatan kedua penentuan kerapatan biomassa dengan menggunakan persamaan regresi biomassa berdasarkan diameter batang pohon. Dasar dari
persamaan regresi ini adalah hanya mendekati biomassa rata-rata per pohon menurut sebaran diameter, dengan menggabungkan sejumlah pohon pada setiap
kelas diameter dan menjumlahkan seluruh pohon untuk seluruh kelas diameter. Biomassa pohon W = aD
b