Analisis vegetasi di PF, LOF, SF, DF, dan HTI pada ketebalan 3 m dan 3 m
Data komposisi
jenis dan struktur
tegakan Pengukuran
dimensi pohon dbh5 cm di PF,
LOF, SF, DF, dan HTI pada
ketebalan 3 m dan 3 m
Pengukuran 30 pohon contoh dbh5 cm akar,
tunggak, batang, cabang, ranting, daun, kulit
Persamaan alometrik
penduga biomassa pohon
dbh 5 cm Data
biomassa pohon
dbh5 cm Pengukuran langsung
biomassa semai, semak, herba, tb, nekromassa,
serasah Data biomassa
semai, semak, herba, t.bawah,
nekromassa, serasah
Pengukuran bbt dan bbc 30 pohon contoh per bagian
pohon akar, tunggak, batang, cabang, ranting,
daun, kulit Penentuan pohon
contoh per dbh per kelompok jenis
Pengukuran bkc dan bkt 30 pohon contoh per bagian
pohon akar, tunggak, batang, cabang, ranting,
daun, kulit di laboratorium Pengambilan contoh uji dari
30 pohon contoh per bagian pohon akar, tunggak,
batang, cabang, ranting, daun, kulit
Pengukuran bbt dan bbc per bagian semai, semak, herba,
t.bawah, nekromassa, serasah
Pengukuran bkc dan bkt per bagian semai, semak, herba,
t.bawah, nekromassa, serasah di laboratorium
Pengambilan contoh uji per bagian semai, semak, herba,
t.bawah, nekromassa, serasah
Pengukuran langsung biomassa tanah gambut
per ketebalan dan kematangan
Data biomassa
tanah gambut
Pengukuran ketebalan dan kematangan gambut setiap
selang kedalaman 50 cm
Pengukuran bulk density dan kadar karbon gambut di
laboratorium Pengambilan contoh gambut
setiap selang kedalaman 50 cm dan setiap kematangan
gambut
Analisis kimia karbon di laboratorium kadar air, bulk density, kadar zat
terbang, kadar abu, kadar karbon Perubahan kandungan biomassa dan karbon akibat pemanenan kayu dan konversi HA menjadi HTI
Pendugaan kandungan karbon Pendugaan emisi CO2
Data massa karbon
Data emisi CO2
Pengukuran luas keterbukaan, kerusakan tegakan dan limbah pemanenan kayu
Pengukuran laju subsidensi gambut Analisis finansial pengelolaan HA dan HTI terkait aspek kayu, karbon dan emisi CO2
Opsi strategi pengelolaan hutan gambut tropika terkait skema perdagangan karbon
Gambar 2 Bagan alir pengumpulan data di lapangan dan di laboratorium
4. Teknik Penarikan Contoh
Teknik penarikan contoh di lapangan dilakukan dengan metode berlapis stratified sampling berdasarkan kondisi tutupan hutan. Pembagian strata
lapisan dalam pembuatan petak contoh penelitian PCP dilakukan menurut perbedaan kondisi tutupan hutan.
Penempatan petak contoh penelitian PCP dilakukan dengan metode purposif purposive sampling berlokasi di petak pemanenan kayu pada blok RKT
berjalan yaitu pada berbagai lokasi areal pemanenan kayu yang mewakili berbagai kondisi tutupan hutan yaitu hutan alam primer, hutan alam bekas tebangan, hutan
alam sekunder dan hutan alam terdegradasi. Petak contoh penelitian PCP berbentuk bujur sangkar berukuran 100 m x
100 m 1 ha ditempatkan berdasarkan kondisi tutupan hutan dan ketebalan gambut. Dengan demikian secara keseluruhan jumlah PCP adalah 8 PCP yang
berasal dari empat kondisi tutupan vegetasi hutan.
5. Teknik Pengumpulan Data
5.1. Analisis Vegetasi
Struktur tegakan dan komposisi jenis pada setiap petak contoh penelitian PCP diketahui melalui analisis vegetasi dengan metode jalur berpetak
Soerianegara Indrawan 2005 . Setiap PCP dibagi menjadi sub petak
– sub petak dengan metode nested sampling yang terdiri dari sub petak berukuran 20 m
x 20 m, 5 m x 5 m, 2 m x 2 m dan 1 m x 1 m. Dalam sub petak 20mx20m dilakukan pengamatan terhadap pohon hidup dan pohon mati berdirirebah
berdiamater 10 cm. Dalam sub petak 5mx5m dilakukan pengamatan terhadap pancang, semak dan herba. Dalam sub petak 2mx2m dilakukan pengamatan
terhadap semai dan tumbuhan bawah. Dalam sub petak 1mx1m dilakukan pengamatan terhadap serasah, akar dan tanah gambut. Bentuk PCP disajikan pada
Gambar 3 dan bentuk Sub PCP disajikan pada Gambar 4.
Jalur 5
Jalur 1 Jalur 2
Jalur 3 Jalur 4
20 m 20
m
Keterangan:
adalah sub petak untuk pengukuran biomassa dengan metode langsung Gambar 3 Bentuk petak contoh penelitian PCP berukuran 100m x 100m 1 ha
yang terdiri dari 25 sub PCP berukuran 20m x 20m 400 m
2
Kriteria tingkat tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Pohon adalah tumbuhan berkayu dengan batas diameter batang setinggi dada
130 cm 5 cm. Pancang adalah anakan pohon mulai tinggi total 1,5 m sampai diameter
batang 5 cm. Semai adalah anakan pohon mulai minimal tumbuh dua daun sempurna
sampai tinggi total 1,5 m. Tumbuhan bawah adalah tumbuhan penutup tanah yang meliputi rumput,
paku, talas atau tumbuhan herba rendah lainnya dengan tinggi total 1,5 m. Herba adalah tumbuhan tidak berkayu yang meliputi pandan, palem dan liana
herba dengan tinggi total 1,5 m Semak adalah tumbuhan berkayu yang tidak memiliki batang utama yang jelas
dan pada saat dewasa memiliki diameter setinggi dada 130 cm 10 cm, termasuk liana berkayu.