Dampak Pemanenan Kayu di Hutan Gambut Alam Tropika 1.

6. Produktivitas dan Biaya Pemanenan Kayu

Produktivitas kerja kegiatan pemanenan kayu di petak RIL dan CL dapat dilihat pada Tabel 39. Kegiatan pemanenan kayu terdiri dari kegiatan penebangan pohon, penyaradan kayu, dan pengangkutan kayu. Produktivitas kerja rata-rata penebangan pohon di petak RIL sebesar 63,20 m 3 jam, sedangkan di petak CL sebesar 59,64 m 3 jam. Produktivitas penyaradan kayu di petak RIL sebesar 5,18 m 3 jam, sedangkan di petak mekanis 17,41 m 3 jam. Tabel 39 Produktivitas kerja kegiatan pemanenan kayu Kegiatan Volume rata- rata m 3 Waktu total rata-rata jam Jarak rata- rata m Produktivitas kerja rata-rata m 3 jam Penebangan - RIL - CL 4,47 5,00 0,07 0,08 - - 63,20 59,64 Penyaradan - RIL - CL 1,11 3,82 0,23 0,46 139 118 5,18 17,41 Pengangkutan 52,78 13,35 15310 3,97 Biaya kegiatan pemanenan kayu dapat dilihat melalui Tabel 40. Biaya pemanenan kayu terdiri dari biaya penebangan, biaya penyaradan, biaya pengangkutan dan biaya pembongkaran. Biaya penebangan di petak RIL adalah sebesar Rp 8.075m 3 , sedangkan di petak CL sebesar Rp 7.689m 3 . Kegiatan penyaradan di petak RIL membutuhkan biaya sebesar Rp 73.897m 3 , sedangkan di petak CL membutuhkan biaya sebesar Rp 102.203m 3 . Untuk kegiatan pengangkutan membutuhkan biaya sebesar Rp 5.678m 3 , sedangkan kegiatan pembongkaran membutuhkan biaya sebesar Rp 5.362m 3 . Tabel 40 Biaya kegiatan pemanenan kayu Kegiatan Produktivitas kerja m 3 jam Biaya tetap Rpjam Biaya variabel Rpjam Upah rombongan operator Rpjam Biaya Rpjam Biaya Rpm 3 Penebangan - RIL - CL 63,20 59,64 1.333 1.333 66.670 39.805 442.409 417.495 510.412 458.634 8.075 7.689 Penyaradan - RIL - CL 5,18 17,41 147 875.000 20.033 862.500 362.460 41.666 382.640 1.779.166 73.897 102.203 Pengangkutan 3,97 1.634 17.131 3.778 22.543 5.678 Pembongkaran 92,11 125.000 347.500 21.428 493.928 5.362

C. Perkembangan Simpanan Karbon Vegetasi Hutan Gambut Tropika

Perkembangan simpanan karbon hutan gambut tropika diduga dengan menggunakan pendekatan bertambah dan berkurang gain and loss method. Pendekatan ini menghitung penambahan biomassa dan karbon akibat penambahan riap volume tegakan dikurangi dengan kehilangan biomassa dan karbon akibat kegiatan pemanenan kayu. Metode ini disarankan oleh IPCC 2006 untuk menghitung keseimbangan bersih net balance antara simpanan karbon yang bertambah dan simpanan karbon yang berkurang dalam suatu gudang karbon tertentu. Penambahan simpanan karbon carbon gain adalah hasil proses pertumbuhan kembali regrowth. Pengurangan simpanan karbon carbon loss adalah perpindahan karbon antar gudang akibat kegiatan pemanenan kayu. Kegiatan suatu unit manajemen hutan UMH atau unit pengelolaan hutan UPH yang berpotensi meningkatkan simpanan karbon di atas permukaan tanah adalah kegiatan penanaman pengayaan dan rehabilitasi lahan kosong. Peningkatan simpanan karbon terjadi juga akibat adanya pertumbuhan kembali regrowth tegakan tinggal di areal bekas tebangan LOA yaitu berupa riap volume tegakan m 3 hatahun. Kegiatan yang berpotensi mengurangi simpanan karbon tegakan di atas permukaan tanah adalah kegiatan penebangan pohon yang menyebabkan terjadinya limbah kayu dan kerusakan tegakan tinggal, kegiatan pembukaan wilayah hutan dan kegiatan perambahan hutan. Penelitian ini hanya fokus pada perkembangan simpanan karbon dalam gudang tegakan hutan di atas permukaan tanah. Penambahan simpanan karbon didekati oleh biomassa tegakan tinggal yang tumbuh kembali regrowth. Pengurangan simpanan karbon didekati oleh biomassa kayu yang hilang akibat penebangan pohon yang menyebabkan terjadinya limbah kayu dan kerusakan tegakan tinggal. Riap volume tegakan tinggal di hutan bekas tebangan diperoleh dari data hasil penelitian Prasetyo 2006 yang telah dikonfirmasi oleh Istomo 2012 di lokasi yang sama yang diukur tahun 2002 dan 2003 pada 9 petak ukur permanen PUP. Tegakan hutan bekas tebangan sebelum ditebang memiliki riap volume pada semua jenis adalah 0,47 m 3 hatahun, terdiri dari jenis komersil 0,31