Pendekatan Faktor Internal dan Eksternal

socio-culturally acepted and just, dan secara ekologis tidak melampaui daya dukung lingkungan enviromentally friendly. Berdasarkan hasil uji sensitivitas terhadap keempat alternatif pengelolaan gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan Tabel 14, alternatif kegiatan wisata bahari di gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan yang dikembangkan berbasis konservasi tetap stabil, meskipun salah satu aktor baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha maupun institusi non birokrasi merupakan aktor yang memiliki peran terbesar ataupun terkecil Lampiran 6. Tabel 14 Hasil uji sensitivitas terhadap alternatif pengelolaan No. Intervensi Aktor Rasio Kepentingan Range Sensitivitas Range Sensitif Range Stabil 1 Pemerintah Pusat PEMP 0,649 Tidak Ada 0 – 100 2 Pemerintah Daerah PEMD 0,177 Tidak Ada 0 – 100 3 Dunia Usaha DUHA 0,107 Tidak Ada 0 – 100 4 Institusi Non Birokrasi INOB 0,067 Tidak Ada 0 – 100 Sumber: Berdasarkan Data Olahan 2009.

5.3 Pendekatan Faktor Internal dan Eksternal

Identifikasi kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunity dan ancaman threat dari pengelolaan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan melalui pendekatan faktor internal dan eksternal adalah sebagai berikut: 1 Strengths Kekuatan. 1 merupakan kawasan konservasi. 2 memiliki tata ruang dan zonasi. 3 adanya kearifan lokal masyarakat. 4 memiliki potensi sumberdaya kelautan yang melimpah. 2 Weaknesses Kelemahan. 1 minimnya sumberdaya manusia yang berkualitas. 2 minimnya infrastruktur dasar. 3 belum berimbangnya proporsi anggaran bidang kelautan. 4 minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia. 3 Opportunities Peluang. 1 kebijakan yang berpihak pada kelautan. 2 tingginya minat investasi wisata bahari di pulau-pulau kecil. 3 pemberdayaan pulau-pulau kecil sebagai isu baru dalam pembangunan nasional. 4 globalisasi. 4 Threats Ancaman. 1 minimnya implementasi wawasan nusantara oleh pemimpin nasional dan daerah. 2 rentan terhadap perubahan lingkungan 3 timbulnya kesenjangan pembangunan dengan daratan induk yang berpotensi bagi timbulnya disintegrasi bangsa 4 timbulnya pengaruh budaya asing yang negatif Evaluasi faktor internal IFE dan evaluasi faktor eksternal EFE seperti disampaikan pada Tabel 15. Tabel 15 Evaluasi faktor internal IFE dan evaluasi faktor eksternal EFE Uraian Faktor-faktor Internal dan Eksternal Bobot Rating Skor 1. Kekuatan • Kegiatan konservasi di kawasan Kepulauan Kapoposan • Kawasan Kepulauan Kapoposan memiliki tata ruang dan zonasi. • Kearifan lokal masyarakat • Sumberdaya kelautan yang melimpah 2. Kelemahan • Minimnya SDM yang berkualitas • Minimnya infrastruktur dasar • Proporsi anggaran bidang kelautan yang masih sangat sedikit • Minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia 0,0098 0,0017 0,0034 0,0011 0,0133 0,027 0,0065 0,0038 4 4 4 4 1 1 1 1 0,0392 0,0068 0,0136 0,0044 0,0133 0,027 0,0065 0,0038 - 0,0136 3. Peluang • Munculnya kebijakan yang berpihak pada kelautan • Tingginya minat investasi wisata bahari di pulau-pulau kecil • Pemberdayaan pulau-pulau kecil sebagai isu baru dalam pembangunan nasional • Globalisasi 0,0395 0,0024 0,047 0,004 4 4 4 4 0,158 0,0096 0,188 0,016 p e lua ng ke kua ta n ke le ma ha n a nc a ma n Tabel 15 lanjutan Uraian Faktor-faktor Internal dan Eksternal Bobot Rating Skor 4. Ancaman • Minimnya implementasi wawasan nusantara oleh pemimpin nasional dan daerah • Rentan terhadap perubahan lingkungan • Kesenjangan pembangunan yang berpotensi bagi timbulnya disintegrasi bangsa • Pengaruh budaya asing yang negatif 0,0763 0,0029 0,0078 0,0035 1 1 1 1 0,0763 0,0029 0,0078 0,0035 0,2811 Sumber: Berdasarkan Data Olahan 2009 Berdasarkan hasil evaluasi internal IFE dan evaluasi faktor eksternal EFE, kondisi Kawasan Kapoposan berada pada posisi Kuadran III -0,065; 1,104 Gambar 15, sehingga strategi yang harus diambil adalah strategi turn around Marimin, 2004 , yang meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang ada. Berdasarkan analisis SWOT, hasil strategi turn around dimaksud seperti disampaikan pada Tabel 16. Gambar 15 Hasil matrik IFE dan EFE. Hasil Matrik IFE dan EFE -0,0136; 0,2811 -1,5 -1 -0,5 0,5 1 1,5 -0,1 -0,05 0,05 0,1 Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 3 Kuadran 4 Tabel 16 Analisis SWOT Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses Peluang Opportunities Strategi S-O 1 Pengembangan wisata bahari berbasis konservasi S1, S2, S4, O1, O2, O3, O4 strategi prioritas kesatu 2 Kepastian hukum, mekanisme perizinan investasi dan pelayanan publik S4, O2 strategi prioritas ketiga Strategi W-O 1 Penyediaan infrastruktur dasar oleh pemerintah daerah dan pusat W2, W3, O2, O3 strategi prioritas kedua 2 Wisata bahari sebagai mata pencaharian alternatif masyarakat PPK bahari W3, O3 strategi prioritas kelima Ancaman Threats Strategi S-T Peningkatan kapasitas kelembagaan lokal dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya S3, T4 strategi prioritas keempat Strategi W-T Kebijakan pimpinan nasional dan daerah berbasis negara kepulauan W4, T1, T3, T4 strategi prioritas keenam Strategi dalam pengelolaan gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan adalah sebagai berikut: 1 Strategi 1: Pengembangan wisata bahari berbasis konservasi 2 Strategi 2: Penyediaan infrastruktur dasar oleh pemerintah daerah dan pusat 3 Strategi 3: Kepastian hukum, mekanisme perizinan investasi dan pelayanan publik 4 Strategi 4: Peningkatan kapasitas kelembagaan lokal dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya 5 Strategi 5: Wisata bahari sebagai mata pencaharian alternatif masyarakat pulau-pulau kecil 6 Strategi 6: Kebijakan pimpinan nasional dan daerah berbasis negara kepulauan

5.4 Pendekatan Pola Subyek Metode Obyek