Potensi sumberdaya alam Perikanan Laut dan Budidaya

4.1.4 Potensi sumberdaya alam Perikanan Laut dan Budidaya

Daerah dan potensi penangkapan ikan laut dan budidaya tersebar di beberapa perairan pulau-pulau kecil seperti disampaikan pada Tabel 3. Tabel 3 Daerah dan potensi perikanan laut serta budidaya di Kab. Pangkep No, Lokasi Jenis Kegiatan Jenis Sumberdaya 1. Pulau Balang Lompo Fishing ground DPI Ikan barukang, tembang, kembung, teri dan pari 2. Pulau Sabutung Fishing ground DPI Ikan barukang, kepiting, layang, tembang Budidaya Rumput laut 3. Pulau Kapoposan Fishing ground DPI Ikan cakalang, layang, tuna, cucut, kerapusunu, teripang, cumi-cumi dan lobster 4. Pulau Doangdoang Fishing ground DPI Ikan tuna, cakalang, cucut, tuna, penyu sisik Budidaya Rumput laut 5. Pulau Kalukalukuang Fishing ground DPI Ikan cucut, kerapusunu, tuna, teripang, penyu Budidaya Rumput laut 6. Pulau Gusungbira Fishing ground DPI Ikan kerapusunu, cakalang, tuna, tombak, tenggiri dan layang 7. Pulau Gusunglilikang Fishing ground DPI ikan kerapusunu, cakalang, tuna, tombak, tenggiri dan layang 8. Pulau Sabalanak Fishing ground DPI Ikan kerapusunu, cakalang, cucut, tuna, layang, kerang- kerangan Budidaya Rumput laut 9. Pulau Sapuka Fishing ground DPI Ikan baronang, tuna, layang, teripang Sumber: Berdasarkan data olahan 2009. Tabel 3 menunjukkan bahwa potensi perikanan laut Kabupaten Pangkep menyebar di sekitar perairan sembilan pulau kecil, termasuk Pulau Kapoposan sebagai salah satu dari enam pulau-pulau kecil yang ada di Kawasan Kapoposan. Pulau Kapoposan memiliki potensi sebagai daerah penangkapan ikan meliputi ikan cakalang, layang, tuna, cucut, kerapusunu, teripang, cumi- cumi dan lobster. Beberapa jenis ikan bernilai ekonomis yang menjadi target penangkapan sejak tahun 2003-2007 disampaikan pada Tabel 4, sedangkan alat tangkap yang dominan digunakan yaitu jaring insang tetap, pancing dan pukat cincin pada tahun 2003-2007 disampaikan pada Tabel 5. Tabel 4 Produksi penangkapan ikan laut tahun 2003-2007 di Kab. Pangkep NO JENIS IKAN PRODUKSI ton TAHUN 2003 2004 2005 2006 2007 1. Kakap Merah 13,2 81,3 29,9 43,6 38,6 2. KerapuSunu 2,9 29,4 21,8 32,5 33,5 3. Layang 1.064,2 1.111 1.642,5 1.587,3 1.629 4. Kuwe 405,2 402,3 213,8 368,3 297,5 5. Tembang 1.048,1 407,6 639,7 728,4 668,3 6. Lemuru 533,7 496,7 734,8 693,8 763,2 7. Kembung 1.838,4 1.820,4 1.875,7 1.830,8 1.864,3 8. Cakalang 644,3 646,1 1.208,6 1.216,4 1.206 9. Rajungan 212,9 669,4 625,5 487,3 367,3 10. Udang Putih 114,7 369,7 45,8 53,2 36,8 11. Cumi-cumi 6,2 203,7 63 256,8 231,1 12. Bawal Putih 65,7 158,4 - 45,7 103,2 13. Udang Windu 42,5 103,5 5,8 10,6 80,3 14. Tuna - - - 2,3 1,8 15. Baronang - 18,6 11,8 19,4 14,6 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep 2008. Keterangan: - : tidak ada data. Tabel 5 Jumlah alat tangkap tahun 2003-2007 di Kab. Pangkep NO JENIS ALAT TAHUN 2003 2004 2005 2006 2007 1. Jaring insang tetap 842 1.013 991 1.068 1.038 2. Pancing 30 224 267 283 300 3. Pukat cincin 104 130 115 115 145 4. Jaring klitik 25 8 10 9 8 5. Bagan perahu 46 47 76 76 76 6. Bagan tancap 23 78 63 65 61 7. Sero 15 33 27 18 25 8. DogolCantrang 70 79 44 44 44 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep 2008 Alat tangkap jaring insang tetap dan pukat cincin selama lima tahun tahun 2003-2007 jumlahnya mengalami fluktuasi, namun tidak demikian dengan alat tangkap pancing yang jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Menurut pengamatan dan wawancara, hal ditenggarai karena semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya penggunaan bom dan sianida potas, aktivitas penangkapan ikan karang pada masa kini dilakukan dengan menggunakan alat tangkap pancing, karena selain merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan, ikan-ikan karang hasil tangkapan pancing memiliki harga jual yang tinggi, terlebih lagi jika dalam keadaan masih hidup. Meskipun dari jumlah produksi relatif lebih kecil dibanding dengan ikan-ikan pelagis seperti layang, kembung dan cakalang maupun dengan jumlah produksi jenis udang udang putih dan udang windu, jenis ikan karang ekonomis kakap merah, kerapusunu, dan baronang adalah jenis tangkapan yang paling diminati karena umumnya dijual dalam bentuk segar hidup sehingga memiliki harga jual yang relatif tinggi. Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Pangkep 2008 menyatakan, produk perikanan Kabupaten Pangkep lainnya adalah ikan bandeng sebagai jenis komoditi budidaya terbesar yang dihasilkan dari budidaya tambak, di samping budidaya udang windu, udang putih dan rumput laut Tabel 6. Tabel 6 Produksi budidaya di Kab. Pangkep No. Jenis Komoditi yang Dibudidayakan Produksi ton 1. Ikan Bandeng 3.557,1 2. Udang Windu 369,5 3. Udang Putih 65,7 4. Rumput Laut 8.241 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep 2008. Ekosistem Terumbu Karang dan Mangrove Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep 2008 menyatakan bahwa luasan dan kondisi terumbu karang Kabupaten Pangkep tersebar di tiga wilayah kecamatan Tabel 7, sedangkan luasan mangrove tersebar di delapan kecamatan yang memiliki pesisir pantai berupa lahan pasang surut Tabel 8. Tabel 7 Luasan dan kondisi terumbu karang di Kab. Pangkep No. Wilayah Kecamatan Potensi ha Rusak Baik 1 Liukang Tupabbiring 12.297 75 25 2 Liukang Kalmas 4.238 45 55 3 Liukang Tangngaya 19.494 45 55 JumlahRata-rata 36.029 55 45 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep 2008. Tabel 8 Luasan dan jenis mangrove di Kab. Pangkep No. Kecamatan Luasan ha Jenis Mangrove 1. Pangkajene 36,6 Rhizopora dan Api-api 2. Bungoro 25 Rhizopora dan Api-api 3. Labakkang 58,5 Rhizopora dan Api-api 4. Marang 46 Rhizopora dan Api-api 5. Segeri 39 Rhizopora dan Api-api 6. Mandalle 26,5 Rhizopora dan Api-api JUMLAH 231,6 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pangkep 2008. Jasa-jasa Lingkungan Potensi jasa-jasa lingkungan wisata bahari sejak tahun 2007-2009 di Pulau Kapoposan, telah mulai menarik para wisatawan dengan jumlah kunjungan yang bervariasi. Berdasarkan wawancara, kegiatan wisata bahari relatif baru dikembangkan di Pulau Kapoposan, yaitu pada tahun 2007 seiring selesainya pembangunan empat tempat penginapan dari kayu dengan luas bangunan berukuran 4x7 meter, yang masing-masing dilengkapi dengan fasilitas satu kamar tidur dan satu kamar mandi yang dibangun atas biaya APBD Pemerintah Daerah Kab. Pangkep. Meskipun relatif baru, Pemerintah Daerah Kab. Pangkep saat ini tengah berupaya mengembangkan sektor wisata bahari di Kawasan Kapoposan, dengan mengajak pengusaha dari Kota Makassar untuk berinvestasi di Pulau Kapoposan guna membangun tiga tempat penginapan dengan ukuran 18 x 12 meter, 12 x 15 meter dan 20 x 15 meter yang masing-masing dilengkapi fasilitas lima kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi. Jumlah pengunjung dan pemasukan dari kegiatan wisata bahari pada Tahun 2007-2009 seperti disampaikan pada Tabel 9. Tabel 9 Jumlah pengunjung dan penerimaan wisata bahari di Pulau Kapoposan tahun 2007-2009 Bulan Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Jumlah Pengunjung orang Penerimaan 000 Rp Jumlah Pengunjung orang Penerimaan 000 Rp Jumlah Pengunjung orang Penerimaan 000 Rp Januari - - - - - - Februari - - - - - - Maret - - - - - - April - - - - - - Mei - - - - - - Juni 12 157,5 14 173 20 180,5 Juli 7 130 9 140 29 1290 Agustus 28 1.200 30 1.340 45 1875,5 September 9 140,5 13 150 27 1.100 Oktober 32 1.600,5 35 1.750 40 1790 November 5 125 8 135 21 195,5 Desember 24 1.027,5 19 935 33 1697,5 TOTAL 117 4.441 128 4.623 215 8129 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Pangkep 2008. Tabel 9 menunjukkan bahwa kegiatan wisata bahari di Pulau Kapoposan memiliki potensi dan manfaat ekonomi bagi masyarakat serta daerah yang mengalami trend atau kecenderungan yang naik dari tahun ke tahun tahun 2007-2009, baik dari segi jumlah pengunjung orang maupun perimaan rupiah. Berdasarkan wawancara kondisi tersebut terjadi karena: 1 jatuhnya musim liburan yang dimulai pada bulan Juni, menyebabkan wisatawan baru mendatangi Pulau Kapoposan pada bulan Juni tiap tahunnya; 2 bertambahnya fasilitas penginapanpondok wisata yang ada, dari semula hanya empat pondok wisata milik Pemda Kab. Pangkep yang masing- masing hanya dilengkapi fasilitas satu kamar tidur, bertambah tiga pondok wisata milik investor yang masing-masing dilengkapi fasilitas lima kamar tidur sehingga dapat menampung kunjungan wisatawan lebih banyak; 3 mulai bulan Juni di tahun 2008 dan 2009, investor bekerjasama dengan Pemda Kab. Pangkep telah melakukan penjualan paket wisata ke Pulau Kapoposan dan kawasan sekitarnya. Harga paket tersebut adalah Rp. 3.000.000,00 per orang untuk biaya penginapan, makan, dan sewa boat menuju titik-titik penyelaman dive spot di sekitar Kawasan Kapoposan. Paket dimaksud berlaku untuk dua hari satu malam, dengan peserta paket minimal lima orang.

4.2 Kawasan Kapoposan