Pendekatan Pola Subyek Metode Obyek

Tabel 16 Analisis SWOT Kekuatan Strengths Kelemahan Weaknesses Peluang Opportunities Strategi S-O 1 Pengembangan wisata bahari berbasis konservasi S1, S2, S4, O1, O2, O3, O4 strategi prioritas kesatu 2 Kepastian hukum, mekanisme perizinan investasi dan pelayanan publik S4, O2 strategi prioritas ketiga Strategi W-O 1 Penyediaan infrastruktur dasar oleh pemerintah daerah dan pusat W2, W3, O2, O3 strategi prioritas kedua 2 Wisata bahari sebagai mata pencaharian alternatif masyarakat PPK bahari W3, O3 strategi prioritas kelima Ancaman Threats Strategi S-T Peningkatan kapasitas kelembagaan lokal dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya S3, T4 strategi prioritas keempat Strategi W-T Kebijakan pimpinan nasional dan daerah berbasis negara kepulauan W4, T1, T3, T4 strategi prioritas keenam Strategi dalam pengelolaan gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan adalah sebagai berikut: 1 Strategi 1: Pengembangan wisata bahari berbasis konservasi 2 Strategi 2: Penyediaan infrastruktur dasar oleh pemerintah daerah dan pusat 3 Strategi 3: Kepastian hukum, mekanisme perizinan investasi dan pelayanan publik 4 Strategi 4: Peningkatan kapasitas kelembagaan lokal dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya 5 Strategi 5: Wisata bahari sebagai mata pencaharian alternatif masyarakat pulau-pulau kecil 6 Strategi 6: Kebijakan pimpinan nasional dan daerah berbasis negara kepulauan

5.4 Pendekatan Pola Subyek Metode Obyek

Pengelolaan Kawasan Kapoposan dalam penelitian ini diasumsikan sebagai suatu sistem yang terbuka, yaitu suatu sistem yang berhubungan dengan lingkungan dalam melakukan proses kegiatannya, sehingga sistem dimaksud mengambil input dari lingkungan dan mengeluarkan output pada lingkungannya tersebut. Kondisi ini dapat diartikan, bahwa di dalam pengelolaan kawasan terdapat berbagai faktor yang berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi, saling terkait dan kesalingbergantungan. Berdasarkan hasil pendekatan sistem pola Subyek-Metoda-Obyek atau pola SMO Gambar 16, maka faktor-faktor yang berperan dalam pengelolaan Kawasan Kapoposan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Input, adalah kondisi eksisting gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan saat ini. 2 Instrumental input, adalah kebijakan dan peraturan yang harus diperhatikan subyek dalam menggunakan metoda untuk memperbaiki atau meningkatkan obyek terkait, seperti UU No. 312004 tentang Perikanan, UU No. 322004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No. 272007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, serta peraturan terkait lainnya. 3 Environmental input, adalah lingkungan luar yang mempengaruhi sistem dalam memproses input menjadi output, yaitu kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya, penguasaan ilmu dan teknologi, serta globalisasi. 4 Prosesor, yang terdiri dari: i Subyek, adalah para aktor pemangku kepentingan di luar masyarakat lokal yang memiliki pengaruh dalam melaksanakan upaya-upaya memperbaiki input, sehingga menjadi output yang diharapkan. Para pemangku kepentingan dimaksud meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha dan institusi non birokrasi. ii Metoda, adalah strategi yang dilakukan subyek dalam memperbaiki input demi mencapai output yang diharapkan, yaitu strategi dan kebijakan bagi alternatif pengelolaan gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan yang paling sesuai. iii Obyek, adalah komponen yang mendapatkan penekanan khusus untuk dikelola dan ditingkatkan kualitas keberadaannya, yaitu sumberdaya gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan, yang meliputi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan. 5 Output, yaitu kondisi gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan yang diharapkan atau ingin dicapai, yaitu pola pengelolaan Kawasan Kapoposan yang berkelanjutan. 6 Feed back atau umpan balik, yaitu konsep sentral dari semua konseptualisasi dari sistem terbuka yang merupakan informasi evaluatif mengenai hasil kegiatan dari suatu sistem, dalam hal ini hasil dari pola pengelolaan gugusan pulau-pulau kecil di Kawasan Kapoposan yang berkelanjutan. Gambar 16 Hasil pendekatan pola Subyek-Metoda-Obyek OBYEK Sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan di gugusan pulau- pulau kecil di Kawasan Kapoposan INSTRUMENTAL INPUT - UU No. 312004 tentang Perikanan - UU No. 322004 tentang Pemerintahan Daerah - UU No. 272007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil - UU No. 102009 tentang Pariwisata - Peraturan dan perundang-undangan terkait lainnya ENVIRONMENTAL INPUT • Politik, sosial, ekonomi, budaya • Ilmu pengetahuan dan teknologi • Globalisasi. INPUT Kondisi gugusan PPK di Kawasan Kapoposan saat ini OUTPUT Pola pengelolaan wisata bahari di Kawasan Kapoposan yang berkelanjutan SUBYEK Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha dan Institusi non Birokrasi METODA 6 Strategi dan kebijakan bagi alternatif pengelolaan Kawasan Kapoposan yang paling sesuai PROSESOR FEED BACK PERSOALAN YANG DITEMUKAN 1. Degradasi lingkungan 2. Minimnya sarana dan prasarana 3. Minimnya transfer informasi, ilmu dan teknologi 4. Potensi jasa lingkungan yang belum termanfaatkan

5.5 Pola Pengelolaan Pulau-pulau Kecil di Kawasan Kapoposan