2 kompleksitas: AHP memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan kompleks.
3 saling ketergatungan: AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen- elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.
4 penyusunan hirarki: AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan
dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. 5 pengukuran: AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal yang
diwujudkan dalam suatu metode untuk menetapkan prioritas. 6 konsistensi: AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan
yang digunakan untuk menetapkan berbagai prioritas. 7 sintesis: AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan
setiap alternatif. 8 tawar-menawar: AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari
berbagai faktor sistem dan memungkinkan organisasi memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
9 penilaian dan konsensus: AHP tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesiskan suatu hasil yang representatif dari penilaian yang berbeda.
10 pengulangan proses: AHP memungkinkan organisasi memperhalus definisi pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian melalui
pengulangan.
2.6 Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats SWOT
Menurut Rangkuti 2000,
analisis SWOT atau Strengths kekuatan, Weaknesses kelemahan, Opportunities peluang, dan Threats ancaman
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasiperusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan strengths kekuatan dan opportunities peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan weaknesses kelemahan dan threats
ancaman, sehingga perencana strategis strategic planner harus dapat menganalisis faktor-faktor strategis organisasiperusahaan dalam kondisi yang
ada saat ini. Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal strengths kekuatan dan opportunities peluang dengan faktor eksternal weaknesses
kelemahan dan threats ancaman untuk menghasilkan berbagai kemungkinan
alternatif strategi meliputi strategi: Strenghts-Opportunities SO, Weaknesses- Opportunities WO, Strenghts-Treaths ST dan Weaknesses- Treaths WT.
Marimin 2004, menyatakan bahwa dalam membuat keputusan untuk
memilih alternatif strategi sebaiknya diketahui posisi kondisi internal dan eksternal saat ini. Posisi dimaksud dapat dikelompokkan dalam empat kuadran,
yaitu: 1 Kuadran I: merupakan posisi yang sangat menguntungkan dengan memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus dilakukan adalah strategi agresif.
2 Kuadran II: merupakan posisi yang menghadapi berbagai ancaman, namun masih memiliki kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang jangka
panjang. Strategi yang harus dilakukan adalah strategi diversifikasi. 3 Kuadran III: merupakan posisi yang memiliki peluang yang sangat besar,
namun harus meminimalkan kelemahan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah strategi turn around.
4 Kuadran IV: merupakan posisi yang sangat tidak menguntungkan karena menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang harus
dilakukan adalah strategi defensif.
2.7 Pendekatan Sistem untuk Penyusunan Pola Pengelolaan