34 Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada
strategi, metode atau prosedur. Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau prosedur. Kardi dan Nur 2007
dalam Ngalimun 2013: 8 menyebutkan ciri-ciri model pembelajaran antara lain: 1 rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya; 2 landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar tujuan pembelajaran yang akan dicapai; 3 tingkah
laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil; dan 4 lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Berdasarkan uraian dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu petunjuk guru dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang sudah ditentukan. Suatu model
pembelajaran yang dipilih guru harus disesuaikan dengan karakteristik materi dan kondisi siswa. Pemahaman guru terhadap karakteristik materi dan siswa sangat
berpengaruh terhadap model pembelajaran yang diterapkan. Kesesuaian model pembelajaran dan karakteristik siswa dapat menentukan keberhasilan pembelajaran.
2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif
Lie 2010: 28 menyatakan bahwa salah satu model pembelajaran yang menarik dan belum banyak diterapkan di sekolah yaitu pembelajaran kooperatif atau
cooperative learning. Menurut Slavin 2005: 8, dalam pembelajaran kooperatif siswa duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk
menguasai materi yang disampaikan guru. Peran guru dalam pembelajaran hanya memfasilitasi siswa agar dapat mengembangkan potensi dirinya. Model
pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan pada siswa untuk meningkatkan keterampilan sosial.
35 Roger dan Johnson 1991 dalam Suprijono 2012: 58 menyatakan lima
unsur dalam pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaksi promotif, komunikasi antaranggota, dan pemrosesan
kelompok. Isjoni 2014: 20 menyebutkan ciri pembelajaran kooperatif antara lain. 1 setiap anggota memiliki peran; 2 terjadi hubungan interaksi
langsung diantara siswa; 3 setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan teman-teman kelompoknya; 4 guru
membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok; dan 5 guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Menurut Siegel 2005, pembelajaran kooperatif dinyatakan sebagai berikut.
Cooperative learning involves groups of students working to complete a common task. It is a rich educational strategy because it
affords elaborate student interactions. That richness makes cooperative learning a complex construct to study. Given its
complexity, researchers have attempted to specify its methods and to control its.
Pernyataan di atas mengandung pengertian bahwa pembelajaran kooperatif melibatkan suatu kelompok siswa untuk bekerja menyelesaikan tugas yang sama.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pendidikan yang kaya karena mampu mengelaborasi interaksi siswa. Kekayaan itu membuat pembelajaran kooperatif dapat
membangun pembelajaran yang rumit. Mengingat kerumitannya, peneliti meletakan pembelajaran kooperatif ke dalam metode khusus dan mengendalikan penerapannya.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang
terstruktur dan sistematis. Kelompok-kelompok kecil belajar dan bekerjasama untuk mempelajari materi pelajaran dan menyelesaikan masalah demi mencapai tujuan
bersama. Pembelajaran kooperatif secara tidak langsung dapat melatih keterampilan sosial siswa. Pembelajaran kooperatif lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa.