Mengidentifikasi Masalah Menganalisis dan Merumuskan Masalah

50 menghasilkan perumusan masalah yang benar. Rumusan masalah bertujuan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Perumusan masalah memudahkan peneliti untuk menentukan tindakan pemecahan masalah yang tepat. Pada tahap ini diperlukan pengkajian sistematis terhadap masalah yang terjadi.

3.2.3 Merencanakan

Perbaikan Guru merancang tindakan perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah berdasarkan penyebab timbulnya masalah. Trianto 2011: 71 menyatakan bahwa guru dapat mengacu pada teori yang relevan, bertanya kepada ahli terkait, dan berkonsultasi dengan supervisor dalam merancang tindakan. Ahli terkait meliputi ahli pembelajaran, ahli bidang studi, atau pembelajaran bidang studi. Rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam rencana pembelajaran. 3.2.4 Penetapan Fokus Permasalahan Penelitian tindakan kelas dimulai dari adanya masalah yang terjadi di kelas. Permasalahan yang dipilih untuk diteliti yaitu permasalahan yang mendesak untuk diatasi. Trianto 2011: 69 menyatakan bahwa permasalahan yang diangkat sebagai masalah PTK harus benar-benar merupakan masalah yang perlu dipecahkan serta memberi manfaat. Permasalahan dapat bersumber dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, hasil belajar, dan interaksi pembelajaran. Permasalahan kemudian dianalisis lebih lanjut supaya peneliti dapat mengenali masalah-masalah tersebut lebih mendalam.

3.2.5 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran. Perencanaan 51 bertujuan agar tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Trianto 2011: 77 berpendapat bahwa tahap perencanaan tindakan terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut. 1 Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hipotesis tindakan. 2 Menentukan cara yang tepat untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu. 3 Membuat secara rinci rancangan tindakan yang akan dilaksanakan mencakup: a Bagian isi mata pelajaran dan bahan belajarnya; b Merancang strategi dan skenario pembelajaran sesuai tindakan yang dipilih; c Menetapkan indikator ketercapaian dan menyusun instrumen pengumpul data.

3.2.6 Pelaksanaan Tindakan

Rancangan skenario pembelajaran diterapkan pada tahap pelaksanaan tindakan. Tahap ini harus dilakukan sebaik mungkin supaya hasil yang diperoleh optimal. Guru sebagai pelaksana tindakan harus menerapkan tindakan sesuai dengan perencanaan sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan.

3.2.7 Observasi dan Pengumpulan Data

Tahap observasi dan pengumpulan data dilakukan secara bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan. Trianto 2011: 78 menyatakan bahwa pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Peneliti atau guru melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hal yang perlu diamati dalam penelitian meliputi aktivitas belajar siswa serta performansi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pengamatan dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran. pembelajaran. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis lebih lanjut untuk memudahakan dalam penarikan kesimpulan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Lobang 02 Limpun

0 2 18

PENDAHULUAN Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Lobang 02 Limpung Batang Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 10

PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND Penerapan Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Lobang 02 Limpun

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND Peningkatan Kemampuan Membaca Intensif Bahasa Indonesia Melalui Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Siswa Kelas IV Sd N 1

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND Peningkatan Kemampuan Membaca Intensif Bahasa Indonesia Melalui Metode Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Siswa Kelas IV Sd N 1

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC).

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DI SISWA KELAS V SD NEGERI SAWIT.

0 1 149

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TRIKARSO TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 17