52
3.2.8 Penyusunan Laporan
Jika  penelitian  mampu  memecahkan  masalah  yang  terjadi,  maka  peneliti perlu menyusun laporan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian dilaporkan dalam
bentuk  laporan  tertulis  yang  mencakup  uraian  secara  lengkap  tentang  pelaksanaan tindakan dan pengamatannya. Laporan penelitian dikemukakan pula perubahan yang
terjadi dalam proses pembelajaran dari siklus pertama ke siklus selanjutnya. Laporan hasil  penelitian  disusun  sebagai  bentuk  pertanggungjawaban  peneliti.  Menurut
Arikunto  et  al  2014:  82  susunan  laporan  hasil  penelitian  tindakan  kelas  meliputi: 1  abstrak;  2  pendahuluan;  3  kajian;  4  pelaksanaan  penelitian;  5  hasil
penelitian  dan  pembahasan;  6  kesimpulan  dan  saran;  7  lampiran;  dan  8  daftar pustaka.
3.3 Siklus Penelitian
Empat  tahap  penelitian  tindakan  kelas  merupakan  unsur  untuk  membuat sebuah siklus. Menurut Arikunto et al 2014: 20, siklus yaitu satu putaran kegiatan
beruntun,  yang  kembali  ke  langkah  semula.  Siklus  adalah  bentuk  tindakan  dalam penelitian  yang di dalamnya harus memuat  empat  tahap penting  yaitu perencanaan,
pelaksanaan,  pengamatan,  dan  refleksi.  Bentuk  kegiatan  pada  penelitian  tindakan kelas bukan berupa kegiatan tunggal, melainkan kegiatan yang terus berputar.
Penelitian  tindakan  kelas  kolaboratif  ini  dilaksanakan  dalam  dua  siklus. Setiap  siklus  dibagi  menjadi  dua  pertemuan,  untuk  pembelajaran  dan  tes  formatif.
Menurut  Nurgiantoro  2013:  114,  tes  formatif  dilakukan  selama  kegiatan pembelajaran  berlangsung  pada  setiap  akhir  kompetensi  dasar  atau  pokok  bahasan.
53 Tes  formatif  dimaksudkan  untuk  mengukur  tingkat  keberhasilan  siswa  dalam
mencapai  tujuan  dari  pokok  bahasan  yang  baru  diselesaikan.  Pelaksanaan  tes formatif dilakukan di setiap akhir siklus. Setiap pertemuan membutuhkan waktu 2 x
35 menit, sehingga keseluruhan PTK kolaboratif membutuhkan waktu 8 x 35 menit. Uraian masing-masing siklus dikemukakan sebagai berikut.
3.3.1 Siklus I
Siklus  I  dilaksanakan  dalam  dua  kali  pertemuan.  Masing-masing  pertemuan dilaksanakan  selama  dua  jam  pelajaran  2  x  35  menit.  Siklus  I  digunakan  untuk
menjelaskan  materi  pengertian  dan  fungsi  membaca  intensif.  Hal  yang  perlu dilakukan  guru  yaitu  mendemonstrasikan  cara  membaca  intensif  kepada  siswa.
Tahapan  siklus  I  meliputi:  1  perencanaan;  2  pelaksanaan  tindakan;  3 pengamatan; dan 4 refleksi. Kegiatan siklus I diuraikan sebagai berikut.
3.3.1.1 Perencanaan
Tahap  perencanaan  dilakukan  oleh  guru  kelas  dan  peneliti.  Perencanaan dilakukan  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran  yang  diharapkan.  Kegiatan  yang
dilakukan  yaitu  berdiskusi  menyusun  rencana  kegiatan  pembelajaran  bahasa Indonesia  materi  membaca  intensif  melalui  penerapan  model  CIRC.  Perencanaan
dalam penelitian ini meliputi: 1 mengidentifikasi  masalah, mendiagnosis masalah, dan  mengembangkan  pemecahan  masalah;  2  menyusun  rencana  pelaksanaan
pembelajaran  bahasa  Indonesia  materi  membaca  intensif  melalui  penerapan  model CIRC; 3 menyusun dan menyiapkan materi ajar, sumber belajar, lembar kerja siswa
LKS,  dan  media  pembelajaran;  4  menyiapkan  tes  formatif  siklus  I;  dan  5 menyusun lembar pengamatan aktivitas siswa dan performansi guru.