20 belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu: 1 belajar berkaitan dengan perubahan
perilaku; 2 perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman; dan 3 perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu yang relatif
permanen. Perubahan tingkah laku tersebut sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada diri seseorang
berlangsung secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya.
2.1.2 Pembelajaran
Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning, berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari Suprijono 2012: 11. Sagala
2011: 61 mengemukakan bahwa pembelajaran yaitu setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru.
Peranan guru bukan hanya memberikan informasi, melainkan juga mengarahkan dan memberi fasilitas belajar agar tujuan belajar dapat tercapai. Menurut Suprijono
2012: 13, guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik untuk mempelajarinya.
Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik. Mengajar dilakukan guru sebagai pendidik dan belajar dilakukan siswa
sebagai peserta didik. Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah mempelajari materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Hal tersebut sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 20
21 yang menjelaskan bahwa
“pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
”. Dalam pembelajaran guru harus mampu memahami hakikat materi pelajaran, sehingga dapat
memanfaatkan sumber belajar yang tepat. Guru juga harus memahami karakteristik siswa yang diajarnya, sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.
Bruner 1960 dalam Sagala 2011: 63 menyatakan bahwa perlu adanya teori pembelajaran yang akan menjelaskan asas-asas untuk merancang pembelajaran yang
efektif di kelas. Aunurrahman 2013: 34 mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Demikian pula Gagne 1992 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 192 menjelaskan bahwa
pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar yang dirancang
oleh guru bertujuan agar peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dirancang dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran perlu adanya
interaksi yang baik antara guru dan siswa saat mempelajari materi pelajaran. Guru harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa agar
tujuan belajar dapat tercapai.