18
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada bab kajian pustaka akan dikemukakan mengenai landasan teori, kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Landasan teori merupakan teori-
teori yang berhubungan dan melandasai penelitian ini. Pada bagian kajian empiris berisi mengenai hasil penelitian-penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian
yang dilakukan. Kerangka berpikir merupakan uraian mengenai kerangka konsep pemecahan masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Penyusunan kerangka
berpikir berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian yang relevan. Hipotesis tindakan disajikan untuk menggambarkan tingkat keberhasilan yang diharapkan
dapat tercapai pada penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
2.1 Landasan Teori
Landasan teori merupakan berbagai dasar-dasar teori yang melandasi suatu penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa teori. Teori-teori
yang melandasi penelitian ini yaitu: 1 hakikat belajar; 2 pembelajaran; 3 performansi guru; 4 aktivitas belajar; 5 hasil belajar; 6 karakteristik siswa
sekolah dasar; 7 pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar; 8 membaca intensif; 9 model pembelajaran; 10 model pembelajaran kooperatif; 11 model
pembelajaran CIRC; dan 12 penerapan model pembelajaran CIRC pada materi membaca intensif. Teori-teori yang melandasi penelitian ini akan diuraikan sebagai
berikut.
19
2.1.1 Hakikat Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang hidup. Pengertian belajar telah banyak dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan. Morgan
1986 dalam Suprijono 2012: 3 menyatakan “learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience
”. Pendapat tersebut diartikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman. Pendapat Morgan 1986 didukung oleh Kolb 1984 dalam Hansen 2009: 24
bahwa “learning as a human adaptation process. It is a process whereby knowledge is created through the transformation of experience”. Belajar sebagai
proses adaptasi manusia. Proses tersebut terjadi karena pengetahuan diciptakan melalui perubahan pengalaman.
Hamalik 2010: 37 berpendapat, “belajar adalah proses perubahan tingkah
laku individu yang relatif mantap berkat pengalaman melalui interaksi dengan lingkungan
”. Slameto 2010: 2 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sependapat dengan Slameto 2010, Gagne dan
Berliner 1983 dalam Rifa’i dan Anni 2011: 82 menyatakan belajar merupakan
suatu proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar merupakan perubahan perilaku yang dilakukan seseorang sebagai hasil dari pengalaman hidupnya. Belajar terjadi karena adanya interaksi seseorang
dengan lingkungan sekitarnya. Rifa’i dan Anni 2011: 82-83 menyatakan bahwa