Terlihat dalam tabel. 4.13 bahwa nilai kelompok siswa pada siklus I yang sudah mendapat nilai mencapai KKM terdapat tiga kelompok
selebihnya masih di bawah KKM. Adapun pada siklus II nilai kelompok siswa yang memperoleh nilai di atas KKM terdapat enam
kelompok, berarti adanya peningkatan dalam nilai kelompok siswa.
61
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui metode permainan bisik berantai aktivitas belajar siswa dapat meningkat baik kegiatan secara kelompok maupun kegiatan secara individu,
terlihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa bahwa pada siklus I respons siswa atau aktivitas siswa saat pembelajaran sebesar 25 dengan tingkat kriteria
“baik”. Sedangkan pada siklus II respons siswa atau aktivitas siswa saat pembelajaran sebesar 38,5 “sangat baik”. Kemampuan menyimak siswa
dengan metode permainan bisik berantai setelah terjadinya aktivitas kelompok dapat meningkat terlihat pada siklus I rata-rata hitung kemampuan menyimak
siswa sebesar 21,54 dengan persentase 59,83 . Sedangkan pada siklus II
rata-rata hitung kemampuan menyimak siswa sebesar 23,86 dengan persentase 66,08
, mengalami peningkatan sebesar 6,25 . Metode permainan bisik berantai dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata nilai
sebesar 71.79, sedangkan pada siklus II rata-rata nilai sebesar 79.58 mengalami peningkatan sebesar 7.79, dan dapat memenuhi KKM yaitu
sebesar 70. Berdasarkan interpretasi analisis data dan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan menyimak melalui penerapan metode permainan kuda bisik pada siswa kelas
III MI. Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun Pelajaran 20132014.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan disimpulkan diatas dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada siswa, dengan metode permainan kuda bisik keaktifan siswa
semakin terus ditingkatkan, keberanian siswa untuk maju ke depan kelas