29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Temapat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Nusantara Plus berlokasi di Jl. Tarumanegara Dalan No.1 Pisangan Kecamatan Ciputat Timur Kota Tangerang
Selatan Provinsi Banten pada semester genap tahun ajaran 20132014 bulan Januari 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Peneliti akan menguji coba pengaruh model Creative Problem Solving terhadap pemahaman konsep persamaan linear satu variabel, kemudian melihat
perbedaan pemahaman konsep persamaan linear satu variabel yang dalam pembelajarannya menggunakan model Creative Problem Solving kelompok
eksperimen dengan siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model konvensional kelompok kontrol.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh
terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen, misalnya faktor minat, motivasi, dan intelegensi.
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti telah melaksanakan observasi di tempat penelitian
1
. Berdasarkan hasil observasi tersebut penempatan siswa di setiap tingkatan dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada
kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama sesuai tingkatannya, maka karakteristik kelas dapat dikatakan homogen dalam setiap tingkatan, serta
karakteristik dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Randomized Control Group Post Test Only Design. Dalam penelitian ini peneliti tidak
1
Dilaksanakan di SMP Nusantara Plus pada bulan November 2013.
menggunakan pretest karena untuk mengetahui kemampuan awal siswa peneliti telah melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika dan
observasi langsung ke sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Data hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 3 hal 82.
Desain Randomized Control Group Post Test Only Design terdiri atas dua kelompok yang dipilih secara acak. Setelah dilakukan penelitian, kedua kelompok
diberikan test akhir posttest yang sama. Hasil tes kemudian diolah sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep persamaan linear
satu variabel antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Adapun desain penelitiannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Postes
R Eksperimen
X
E
O R
Kontrol X
K
O Keterangan:
R = Pemilihan sampel secara random kelas X
E
= Perlakuan pembelajaran dengan model Creative Problem Solving X
K
= Perlakuan pembelajaran secara konvensional O = Posttest
C. Populasi dan Sampel
Pemahaman konsep yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu pemahaman konsep Persamaan Linear Satu Variabel. Berdasarkan kurikulum KTSP materi
Persamaan Linear Satu Variabel diajarkan pada kelas VII SMP. Oleh karena itu, yang akan dijadikan populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP
Nusantara Plus yang terbagi menjadi 4 kelas.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Teknik ini digunakan saat tidak memungkinkan dilakukan random
terhadap individu, sehingga dilakukan random terhadap kelas dan kelas tersebut haruslah homogen. Dari seluruh kelas VII yang ada, kemudian dirandom dan