Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Matematik Siswa
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelompok N
2
hitung
2
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 40
0,70 7,81
Berdistribusi Normal Kontrol
40 1,10
9,49 Berdistribusi Normal
Dari hasil pengujian untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai
2 hitung
= 0,70 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai
2
tabel
untuk n=3 pada taraf signifikan
05 ,
adalah 7,81. Perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 19. Karena
2
hitung
kurang dari
2
tabel
0,70 7,81 maka H diterima,
artinya data yang terdapat pada kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas pemahaman konsep persamaan linear satu variabel kelompok kontrol, diperoleh nilai
2 hitung
= 1,10 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai
2
tabel
untuk n = 4 pada taraf signifikan
05 ,
adalah
9,49. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 20. Karena
2
hitung
kurang dari
2
tabel
1,10 9,49 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok
kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena
2
hitung
pada kedua kelompok kurang dari
2
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kedua kelompok berdistribusi normal.
2.
Uji Homogenitas
Setelah kedua kelompok sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya uji homogenitas varians
kedua populasi tersebut dengan menggunakan uji Fisher. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varians populasi homogen. Hasil
perhitungan diperoleh nilai F
hitung
= 1,05 dan F
tabel
= 1,69 pada taraf signifikansi
05 ,
dengan derajat kebebasan pembilang 39 dan derajat kebebasan penyebut
39 lampiran 33, hal 214. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas Jumlah
Sampel Varians
S
2
F
hitung
F
tabel
=0,05 Kesimpulan
Eksperimen 40
161,26 1,05
1,69 Terima H
Kontrol 40
153,89 Karena F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
1,05 ≤ 1,69 maka H
diterima, artinya data kelompok eksperimen dan kontrol homogen.
3.
Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis ternyata populasi berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan
uji t. Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes pemahaman konsep persamaan linear satu variabel kelompok eksperimen yang
menggunakan model Creative Problem Solving lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes pemahaman konsep Persamaan Linear Satu Variabel kelompok
kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut:
H :
2 1
H
1
:
2 1
Keterangan :
1
: Rata-rata pemahaman konsep persamaan linear satu variabel pada kelas
eksperimen.
2
: Rata-rata pemahaman konsep persamaan linear satu variabel pada kelas
kontrol.
Dengan kriteria pengujian yaitu jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima H
1
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak H
1
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji-t untuk sampel yang homogen, maka
diperoleh t
hitung
= 2,61 lampiran 34, hal 216. Menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5, atau
= 0,05 diperoleh harga t
tabel
= 1,67. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada tabel 4.7
berikut:
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji-t
T
HITUNG
T
TABEL
=0,05 KESIMPULAN
2,61 1,67
Tolak H
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,61
1,67 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima dengan taraf signifikansi 5, artinya rata-rata hasil tes pemahaman konsep persamaan linear
satu variabel yang diajarkan dengan menggunakan model Creative Problem Solving lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes pemahaman konsep persamaan
linear satu variabel yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional.