Aktivitas Belajar Matematik Siswa

Problem Solving dan kelas VII-2 sebagai kelompok kontrol yang diajar dengan menggunakan model konvensional. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Persamaan Linear Satu Variabel dengan delapan kali pertemuan. Untuk mengukur pemahaman konsep persamaan linear satu variabel siswa pada kedua kelompok tersebut diberikan tes berbentuk essay. Sebelum tes diberikan kepada siswa, terlebih dahulu dilakukan uji coba sebanyak 10 soal, uji coba dilakukan pada 32 siswa MTs Hidayatul Umam Cinere Depok. Setelah dilakukan ujicoba instrumen selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh 6 soal yang valid yaitu soal nomor 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 dengan reliabilitas soal sebesar 0, 7476, maka instrumen penelitian tersebut dapat disimpulkan memiliki kriteria koefisien reliabilitas yang tinggi, dan memenuhi persyaratan instrumen yang memiliki ketetapan jika digunakan. Perhitungan uji taraf kesukaran diperoleh 3 soal dengan tingkat kesukaran “mudah”, 5 soal dengan tingkat kesukaran “sedang”, dan 2 soal dengan tingkat kesukaran “sukar”. Perhitungan uji daya pembeda diperoleh 6 soal memiliki daya pembeda “jelek”, 2 soal memiliki daya pembeda “cukup”, 1 soal memiliki daya pembeda “baik”, dan 1 soal memiliki daya pembeda “baik sekali”. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12-19 hal 183-190. Sebelum diberikan posttest, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model Creative Problem Solving dan pada kelas kontrol diberikan model pembelajaran konvensional. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok belajar siswa diatas diberikan posttest untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep persamaan linear satu variabel mereka dan mencari tahu apakah terdapat pengaruh model Creative Problem Solving terhadap pemahaman konsep persamaan linear satu variabel. Berikut ini akan disajikan data hasil tes pemahaman konsep persamaan linear satu variabel yang berupa hasil perhitungan akhir serta aktifitas belajar matematik siswa pada kelas eksperimen.

a. Hasil Tes Pemahaman Konsep PLSV Kelas Eksperimen

Hasil tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang menggunakan model Creative Problem Solving memiliki nilai terendah adalah 25 dan nilai tertinggi adalah 88. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes pemahaman konsep persamaan linear satu variabel kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Posttest Pemahaman Konsep PLSV Kelas Eksperimen Statistik Kelompok Eksperimen Banyak sampel 40 Nilai terendah 25 Nilai tertinggi 88 Mean 57,23 Median 58,29 Modus 60,50 Varians 161,26 Simpangan Baku 12,70 Kemiringan -0,257 KetajamanKurtosis 0,267 Berdasarkan data tabel 4.1, terlihat bahwa banyak sampel pada kelas eksperimen yaitu sebanyak 40 siswa. Nilai terendah hasil posttest kelas eksperimen yaitu 25 sedangkan nilai tertinggi yaitu 88. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata ̅ 57,23, median Me sebesar 58,29, modus Mo sebesar 60,50, varians sebesar 161,26, simpangan baku sebesar 12,70. Tingkat kemiringan di kelas eksperimen sebesar – 0,257 dan memiliki ketajaman 0,267. lampiran 27 hal.202 Berdasarkan nilai KKM pada tempat penelitian yaitu sebesar 65 untuk mata pelajaran matematika, maka sebanyak 11 siswa kelompok eksperimen mendapat