Dampak Pengaruh Perlakuan Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

80 pengaruh terhadap kemampuan mencipta siswa, tetapi metode inkuiri yang diterapkan pada kelompok eksperimen memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan metode ceramah yang diterapkan pada kelompok kontrol.

4.2.3 Dampak Pengaruh Perlakuan

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk melakukan analisis dampak pengaruh perlakuan ada dua, yaitu test dan non test. Teknik test digunakan peneliti untuk mengetahui dampak pengaruh perlakuan yang dapat diketahui dari pelaksanaan posttest I dan posttest II. Teknik non test digunakan dalam penelitian ini adalah observasi pembelajaran di kelas eksperimen, wawancara kepada siswa beserta guru pada kelas eksperimen setelah perlakuan, dan dokumentasi berupa foto-foto selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Bagian ini akan menjabarkan hasil analisis dampak pengaruh perlakuan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan. Observasi dilakukan peneliti sebanyak empat kali, yaitu pada tanggal 4 Agustus 2015, 12 Agustus 2015, 13 Agustus 2015, dan 19 Agustus 2015. Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen. Siswa terlihat senang dan antusias ketika melihat guru membawa alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan. Guru kemudian memberikan penjelasan kepada siswa bahwa mereka akan melakukan percobaan. Alat dan bahan yang dipersiapkan berbeda di setiap pertemuan sesuai sub bab materi yang akan dijelaskan. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, kemudian melakukan tanya jawab. Siswa aktif mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan. Guru memberikan contoh pertanyaan yang akan ditemukan jawabannya melalui percobaan. Siswa juga berdiskusi dalam kelompoknya untuk membuat rumusan masalah beserta hipotesis. Siswa terlihat antusias ketika guru membagikan alat dan bahan kepada setiap kelompok. Mereka kemudian melakukan percobaan berdasarkan prosedur yang telah disampaikan guru. Siswa aktif berkomunikasi dan berdiskusi bersama kelompok selama percobaan berlangsung. Siswa secara berkelompok menarik kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan, kemudian mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Siswa begitu antusias 81 untuk menunjukkan hasil pekerjaannya di depan kelas. Siswa dari kelompok lain aktif dalam memberikan tanggapan dan pertanyaan kepada kelompok siswa yang presentasi. Wawancara dilakukan terhadap tiga siswa dari kelompok eksperimen yang memiliki kemampuan kognitif rendah, sedang, dan tinggi pada hari Jumat, 21 Agustus 2015. Hasil wawancara kepada siswa kelompok eksperimen menunjukkan bahwa siswa senang belajar IPA dengan metode inkuiri karena mereka dapat melakukan percobaan menggunakan alat dan bahan yang disediakan lihat Lampiran 4.13.1 W1 SA B8; Lampiran 4.13.3 W1 SB B9-10; Lampiran 4.13.5 W1 SC B8-9. Metode inkuiri dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi perubahan sifat benda karena metode ini mengajak siswa untuk melakukan percobaan dengan prosedur ilmiah lihat Lampiran 4.13.1 W1 SA B11-12; Lampiran 4.13.3 W1 SB B12-13; Lampiran 4.13.5 W1 SC B11. Siswa juga tidak mengalami kesulitan saat belajar IPA dengan metode inkuiri. Mereka juga dapat mengikuti prosedur kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru lihat Lampiran 4.13.1 W1 SA B15; Lampiran 4.13.5 W1 SC B14-15. Siswa lain menganggap bahwa ia kesulitan untuk mengikuti pembelajaran dengan metode inkuiri lihat Lampiran 4.13.3 W1 SB B16 Wawancara juga peneliti lakukan untuk mengetahui kemampuan mengevaluasi siswa setelah perlakuan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa bisa mengevaluasi dengan memilih metode efektif yang digunakan untuk menyimpan buah-buahan. Hal ini ditunjukan dengan siswa mampu menjawab soal nomor 5 tentang pemilihan metode efektif dalam menyimpan buah-buahan. Siswa berpendapat bahwa soal nomor 5 tergolong mudah untuk dipahami dan dikerjakan lihat Lampiran 4.13.1 W1 SA B19; Lampiran 4.13.3 W1 SB B20; Lampiran 4.13.5 W1 SC B19. Peneliti juga melakukan wawancara untuk mengetahui kemampuan mencipta siswa setelah perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil wawancara bahwa siswa kurang bisa mengerjakan soal nomor 6 tentang rancangan percobaan mengenai pemanasan dapat mempengaruhi perubahan sifat air. Siswa berpendapat bahwa soal tergolong sulit untuk dipahami dan dikerjakan, serta bagian yang paling sulit adalah membuat langkah percobaan lihat Lampiran 4.13.1 W1 SA B24-25; Lampiran 4.13.3 W1 SB B25-26; Lampiran 4.13.5 W1 SC B24. 82 Wawancara juga dilakukan peneliti untuk mengetahui soal yang dianggap paling sulit oleh siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa soal yang dianggap paling sulit oleh siswa adalah soal nomor 6 karena soalnya kurang dapat dipahami siswa lihat Lampiran 4.13.1 W1 SA B27-28; Lampiran 4.13.3 W1 SB B28; Lampiran 4.13.5 W1 SC B26. Wawancara kedua dilakukan terhadap siswa yang sama pada hari Rabu, 9 September 2015 setelah pelaksanaan posttest II. Metode inkuiri membantu siswa untuk memahami materi perubahan sifat benda dan dapat mengembangkan kemampuan mengevaluasi siswa. Siswa dapat menilai dan mengkritik metode yang efektif dalam menyimpan buah-buahan, serta mengungkapkan alasannya. Siswa juga berpendapat bahwa soal nomor 5 mudah dikerjakan. Nilai siswa pada soal nomor 5 saat pelaksanaan posttest II adalah tetap stabil karena soal tergolong mudah dikerjakan lihat Lampiran 4.13.2 W2 SA B3; Lampiran 4.13.4 W2 SB B3; Lampiran 4.13.6 W2 SC B3-4. Nilai siswa pada soal nomor 6 mengalami penurunan saat pelaksanaan posttest II. Hal ini terjadi karena siswa berpendapat bahwa soal nomor 6 tergolong sulit dan terlalu banyak. Mereka juga merasa bosan dengan soal yang sama dan telah diujikan sebanyak tiga kali lihat Lampiran 4.13.2 W2 SA B6-7; Lampiran 4.13.4 W2 SB B6; Lampiran 4.13.6 W2 SC B7. Wawancara juga dilakukan terhadap guru mitra penelitian pada hari Kamis, 10 September 2015. Guru berpendapat bahwa beliau tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode inkuiri. Kesulitan yang beliau hadapi adalah ketika membentuk kelompok siswa, tetapi siswa begitu senang belajar dengan menerapkan metode inkuiri lihat Lampiran 4.13.7 W G B19-22. Guru berpendapat bahwa metode inkuiri sangat efektif diterapkan dalam pembelajaran, akan tetapi dalam penerapannya memerlukan banyak waktu dan persiapan yang matang agar dapat berjalan lancar lihat Lampiran 4.13.7 W G B25- 28.Guru juga memberikan saran agar dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri guru lebih waspada dalam mendampingi siswa karena metode inkuiri lebih banyak dengan bereksperimen. Guru harus mendampingi siswa agar tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan lihat Lampiran 4.13.7 W G B31-36. 83

4.2.4 Pembahasan Lebih Lanjut

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195