Uji Korelasi antara Rerata Skor Pretest dan Posttest I

58 H i diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol. Kesimpulan berdasarkan analisis data adalah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan mengevaluasi pada kelompok kontrol. Hasil uji peningkatan skor pretest ke posttest I untuk variabel kemampuan mengevaluasi pada kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 p 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest I kemampuan mengevaluasi pada kelompok eksperimen. Kesimpulan berdasarkan analisis data adalah terdapat peningkatan skor yang signifikan dari skor pretest ke posttest I kemampuan mengevaluasi pada kelompok ekperimen. Penerapan metode ceramah pada kelompok kontrol berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi dengan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,001 dan r = 0,60 sehingga memberikan efek sebesar 36 besar. Penerapan metode inkuiri pada kelompok eksperimen berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi dengan harga Sig. 2-tailed sebesar 0,000 dan r = 0,83 sehingga memberikan efek sebesar 70 besar. Analisis data menunjukkan bahwa persentase pengaruh penerapan metode inkuiri pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan persentase pengaruh penerapan metode ceramah pada kelompok kontrol.

3. Uji Korelasi antara Rerata Skor Pretest dan Posttest I

Uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I dilakukan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data yang diperoleh terdistribusi dengan normal maka digunakan rumus koefisien korelasi Pearson untuk data normal Field, 2009: 57 179. Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I adalah 95. Kriteria yang digunakan untuk menolak H null adalah jika harga Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini lihat Lampiran 4.12.1. 59 Tabel 4.9 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Skor Pretest dan Posttest I Kemampuan Mengevaluasi Kelompok Kontrol Aspek Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan Pretest- Posttest I 0,682 0,000 Positif dan signifikan Kelompok Eksperimen Aspek Pearson Correlation Sig. 2-tailed Keterangan Pretest- Posttest I 0,555 0,002 Positif dan signifikan Tabel hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa Pearson Correlation kelompok kontrol sebesar 0,68. Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol terhadap kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa harga Sig. 2-tailed ˂ 0,000 atau p ˂ 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa H null ditolak dan H i diterima. Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara skor pretest dan postest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Nilai positif Pearson Correlation menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pretest, maka semakin tinggi pula skor posttest I. Signifikan berarti hasil skor korelasi dapat digeneralisasikan pada populasi. Tabel hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa Pearson Correlation kelompok eksperimen sebesar 0,55. Hasil uji korelasi antara rerata skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen terhadap kemampuan mengevaluasi menunjukkan bahwa harga Sig. 2-tailed ˂ 0,002 atau p ˂ 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa H null ditolak dan H i diterima. Hasil uji korelasi antara rerata pretest dan posttest I menunjukkan bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan antara skor pretest dan postest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Nilai positif Pearson Correlation menunjukkan bahwa semakin tinggi skor pretest, maka semakin tinggi pula skor posttest I. Signifikan berarti hasil skor korelasi dapat digeneralisasikan pada populasi.

4. Uji Retensi Pengaruh Perlakuan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 213

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

2 26 214

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 0 162

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 0 156

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 173

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 197

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD SOKOWATEN BARU YOGYAKARTA

0 0 195