25
2.2 Kerangka Berpikir
Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk merumuskan sendiri permasalahan dan mencari pemecahannya. Kegiatan metode
inkuiri terdiri dari 7 langkah, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil,
dan evaluasi. Kemampuan mengevaluasi adalah kemampuan siswa untuk membuat
keputusan terhadap suatu konsep atau produk berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Kriteria tersebut meliputi kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.
Kemampuan mengevaluasi meliputi kemampuan memeriksa dan kemampuan mengkritik. Kemampuan Mencipta adalah kemampuan berpikir level ke enam
tingkatan paling tinggi dalam Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Kemampuan mencipta adalah kemampuan untuk menyusun elemen-elemen jadi
sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kemampuan Mencipta meliputi kemampuan merumuskan, kemampuan merencanakan, dan kemampuan
memproduksi. Mata pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam IPA materi perubahan sifat benda. Perubahan sifat benda adalah berubahnya warna, bentuk, bau, dan tekstur suatu benda akibat diberikan
faktor tertentu. Jika metode inkuiri diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas V SD
Sokowaten Baru Yogyakarta, maka penerapan metode inkuiri akan berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa.
2.3 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta semester gasal
tahun ajaran 20152016. 2.4.2 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada
pelajaran IPA siswa kelas V SD Sokowaten Baru Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.
26
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas komponen metode penelitian yang digunakan. Komponen tersebut meliputi jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik instrumen, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental tipe non-equivalent control group design.
Pada desain ini semua kelompok dipilih tidak secara random, kemudian masing- masing diberi pretest. Jenis penelitian quasi experimental tipe non-equivalent
control group design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih tanpa random assignment Cohen, 2007: 282.
Penelitian ini termasuk ke dalam metode penelitian Quasi Experimental karena peneliti memilih responden kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
tidak secara random dan disesuaikan dengan kelas yang ada. Peneliti tidak memiliki otoritas untuk mengubah komposisi kelas yang akan digunakan dalam penelitian.
Penelitian ini termasuk ke dalam tipe Non Equivalent Control Group Design karena kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berasal dari responden yang berbeda.
Responden kelompok kontrol dalam penelitian ini berasal dari kelas VA, sedangkan responden kelompok eksperimen berasal dari kelas VC. Kedua kelompok yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari teknik undian yang disaksikan oleh guru kelas V. Guru mitra penelitian menerapkan metode ceramah pada kelompok
kontrol dan metode inkuiri pada kelompok eksperimen. Peneliti memberikan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen untuk melihat kemampuan awal kedua kelompok, kemudian membandingkannya. Hasil pretest yang baik bila nilai kedua kelompok tidak
berbeda secara signifikan Sugiyono, 2013: 114. Kegiatan pembelajaran IPA di kelompok kontrol dilakukan dengan menerapkan metode ceramah, sedangkan
kelompok eksperimen diberi perlakuan treatment dengan menerapkan metode