32
enam soal, tetapi yang digunakan peneliti untuk mengukur kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa pada materi perubahan sifat benda adalah dua
soal soal nomor 5 dan 6. Pretest diberikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum
pelaksanaan pembelajaran IPA yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal setiap kelompok. Kedua kelompok tersebut kemudian mengikuti pembelajaran
dengan materi perubahan sifat benda. Perbedaan pelaksanaan pembelajaran kedua kelompok tersebut terdapat pada metode yang digunakan. Pembelajaran pada
kelompok kontrol dengan metode pembelajaran tradisional, yaitu metode ceramah, sedangkan pembelajaran pada kelompok eksperimen menerapkan metode inkuiri.
Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemberian posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui perbedaan kemampuan sebelum dan sesudah
pelaksanaan pembelajaran, serta untuk mengetahui keefektifan penerapan metode inkuiri. Semua instrumen dan media yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pembelajaran disiapkan oleh peneliti. Guru mitra akan melaksanakan pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti. Peneliti bertugas untuk mengamati proses
pembelajaran berlangsung. Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dipetakan sebagai berikut.
Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian Kelompok
Variabel Data
Instrumen
Kontrol Mengevaluasi
Skor pretest Soal uraian nomor 5
Skor posttest Mencipta
Skor pretest Soal uraian nomor 6
Skor posttest Eksperimen
Mengevaluasi Skor pretest
Soal uraian nomor 5 Skor posttest
Mencipta Skor pretest
Soal uraian nomor 6 Skor posttest
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati atau variabel penelitian Sugiyono, 2012: 102.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Standar Kompetensi 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda
sebagai hasil suatu proses dengan Kompetensi Dasar 4.2 Menyimpulkan hasil
penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.
33
Instrumen penelitian ini terdapat enam soal esai yang mewakili empat kemampuan dalam Taksonomi Bloom, yaitu mengingat, memahami, mengevaluasi,
dan mencipta. Peneliti dalam hal ini memfokuskan dua kemampuan dalam Taksonomi Bloom, yaitu kemampuan mengevaluasi dan mencipta, sehingga
peneliti hanya menggunakan dua butir soal. Berikut ini adalah matriks pengembangan instrumen dari kedua kemampuan yang akan diteliti lihat Lampiran
3.3.
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen Variabel
Aspek Indikator
Nomor Soal
Mengevaluasi Memeriksa
Memeriksa keefektifan metode berdasarkan kegunaannya
5 Mengkritik
Menunjukkan alasan pemilihan metode sesuai dengan fungsinya
5 Mencipta
Merumuskan Merumuskan suatu rumusan masalah
6 Mendesain
Mendesain hipotesis berdasarkan rumusan masalah
6 Mendesain langkah-langkah percobaan
6
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Validasi instrumen penelitian sebelum diujikan dilakukan melalui kegiatan konsultasi dengan para ahli. Penentuan validasi soal esai dilakukan melalui expert
judgement atau pendapat para ahli Sugiyono, 2008: 125. Para ahli dimintai pendapat dan sarannya terhadap instrumen penelitian yang disusun oleh peneliti.
Kegiatan selanjutnya adalah menguji soal kepada enam siswa yang berada di SD lain yang tidak digunakan sebagai tempat penelitian. Peneliti juga melakukan uji
empiris di SD Negeri 1 Panjangrejo yang beralamat di Nglembu, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Peneliti memilih SD ini karena memiliki memiliki 2
kelas paralel untuk setiap tingkat. SD N Panjangrejo memiliki prestasi kurang lebih sama dengan SD Sokowaten Baru Yogyakarta. Sekolah ini memiliki siswa dengan
latar belakang ekonomi keluarga yang hampir sama, yaitu menengah ke bawah. Sebagian besar pekerjaan orang tua siswa SD N Panjangrejo adalah buruh dan
wiraswata. SDN Panjangrejo memiliki kelas paralel, yaitu A sampai B. Jumlah
responden dari kelas VA adalah 20 siswa, sedangkan dari kelas VB adalah 21 siswa. Jumlah responden untuk uji coba soal adalah 41 siswa. Peneliti mengujicobakan
34
soal di dua kelas tersebut, karena jika peneliti hanya memilih satu kelas untuk uji coba soal kemungkinan data yang dihasilkan tidak dapat berdistribusi normal.
Peneliti menggunakan responden minimal 30 siswa untuk memastikan bahwa data berdistribusi normal Field, 2009: 42. Soal-soal yang telah disusun dikerjakan oleh
siswa kelas V A dan V B SDN Panjangrejo dalam waktu 70 menit, kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya.
3.7.1 Validitas Instrumen
Validitas adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur Sukardi, 2007: 122. Empat pendekatan yang sering
dinamakan empat muka validitas four faces of validity yang digunakan untuk menentukan validitas, terdiri dari validitas isi content validity, validitas konstruk
construct validity, validitas prediktif predictive validity, validitas konkuren concurrent validity The American Psychological Association, dalam Mulyasa,
2009: 51. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, validita muka, dan validitas konstruk.
Validitas isi content validity ialah derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur Sukardi, 2007: 123. Validitas isi didasarkan
pada hasil konsultasi dengan ahli experts judgment. Validitas isi bertujuan untuk menunjukkan apakah alat tes itu mempunyai kesejajaran dengan tujuan dan
deskripsi materi pelajaran yang diajarkan Anzwar, 2012: 42. Instrumen penelitian disusun berdasarkan dengan variabel penelitian, kemudian dikonsultasikan dengan
ahli yaitu 2 dosen Pendidikan Fisika dan 3 guru kelas V SD yang salah satunya termasuk guru mata pelajaran IPA.
Validitas muka dilakukan dengan cara mengujicobakan instrumen soal kepada enam siswa kelas V di sekolah yang tidak digunakan sebagai tempat
penelitian. Validitas konstruk construct validity merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara atau hypothetical
construct Sukardi, 2007: 123. Validitas konstruk dilakukan dengan uji empiris di lapangan. Peneliti mengujicobakan soal kepada siswa kelas VA dan VB SD N
Panjangrejo. Hasil uji coba soal tersebut ditabulasi kemudian dihitung validitasnya menggunakan rumus korelasi dari Pearson dengan kriteria sebagai berikut jika
35
harga Sig 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan valid. Jika harga Sig 2-tailed 0,05 item tersebut dikatakan tidak valid. Peneliti menggunakan program IBM
SPSS Statistics 20 for Windows dengan tingkat kepercayaan 95 untuk mempermudah perhitungan validitas konstruk. Hasil uji validitas data kemampuan
mengevaluasi dan mencipta dapat dilihat pada tabel berikut lihat Lampiran 3.5.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Pearson Correlation
Sig. 2-tailed Keputusan Mengevaluasi
0,870 0,000
Valid Mencipta
0,954 0,000
Valid
Tabel 3.4 menunjukkan hasil uji variabel mengevaluasi dan mencipta. Berdasarkan tabel 3.4 diketahui bahwa semua soal dalam variabel mengevaluasi
dan mencipta ternyata memiliki harga Sig. 2-tailed 0,05 maka semua soal dinyatakan valid.
3.7.2 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu
pengukuran ke pengukuran lainnya Sanjaya, 2011: 44. Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu
instrumen penelitian adalah menggunakan r
hitung
yang dalam Alpha Cronbach diwakili oleh nilai Alpha Triton, 2006: 248. Instrumen yang reliabel belum tentu
valid, reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu, walaupun instrumen tersebut valid umumnya pasti reliabel, tetapi
pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan Sugiyono, 2012: 122. Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0
sampai dengan 1 yang kemudian dibagi ke dalam lima kelas Triton, 2006: 248, yaitu :
36
Tabel 3.5 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,00 sampai dengan 0,20 Kurang reliabel
0,20 sampai dengan 0,40 Agak reliabel
0,40 sampai dengan 0,60 Cukup reliabel
0,60 sampai dengan 0,80 Reliabel
0,80 sampai dengan 1,00 Sangat reliabel
Tingkat reliabilitas suatu tes yaitu suatu konstrukvariabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach
0,60 Nunnally, dalam Ghozali, 2009: 46. Hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel berikut lihat Lampiran
3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Cronbach’s Alpha N
Keterangan 0,825
41 Sangat reliabel
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa semua nomor soal yang valid memiliki harga Alpha 0,60. Nilai Alpha pada hasil uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini
adalah sebesar 0,825 sehingga dikatakan sangat reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data