1. Validitas Instrumen
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menghitung validitas tes essay dengan korelasi product
moment:
5
r
hitung
=
X = skor butir Y = skor total
N = jumlah responden Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil
perhitungan dengan
pada taraf signifikansi 5, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n. Dengan
kriteria validasi, Jika r
hitung
≥ r
tabel
maka butir valid Jika r
hitung
r
tabel
maka butir tidak valid Peneliti membuat 7 butir soal kemampuan berpikir kritis matematis
siswa. Setelah dilakukan analisis dengan perhitungan korelasi product moment jumlah butir soal yang valid ada 6 butir dan 1 butir soal yang tidak valid yaitu
nomer 4b lampiran 12. Keenam instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
2. Daya Pembeda
Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan
tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut:
6
∑ ∑
5
E. Mulyasa, Analisis, Validitas, Relibilitas dan INTERPRETASI HASIL TES Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009 h.58
6
Ibid, h.31
]
].[ .
[ .
. .
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
Y X
N
Ket: ∑ A = Jumlah skor peserta kelompok atas
∑ B = Jumlah skor peserta kelompok bawah
S
m
= Skor maksimum N
A
= Banyaknya peserta kelompok atas N
B
= Banyaknya peserta kelompok bawah Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
7
Tabel 3.3 Klafisifikasi Indeks Daya Pembeda
D Keterangan
0,00 – 0,20
Jelek 0,20
– 0,40 Cukup
0,40 – 0,70
Baik 0,70
– 1,00 Baik Sekali
Berdasarkan hasil perhitungan dari uji daya pembeda butir soal instrumen lihat lampiran 14, ditemukan 4 soal memiliki daya beda “cukup’, 2
soal memiliki daya pembeda “baik”, 1 soal memiliki daya beda “jelek”.
lampiran 18.
3. Tingkat Kesukaran
Uji taraf kesukaran instrumen penelitian dihitung dengan menghitung indeks besarannya dengan rumus
8
∑
Ket: ∑ x
= Jumlah skor siswa pada soal tersebut N
= jumlah seluruh siswa peserta tes
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, h. 225
8
E. Mulyasa,op.cit., h.12
Sm = Skor Maksimum
P = indeks kesukaran
Tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut :
9
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran
P Keterangan
0,00 – 0,30
Sukar 0,30
– 0,70 Sedang
0,70 – 1,00
Rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal
instrumen, dari 7 soal yang diujikan diperoleh 5 soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, dan 2 soal dengan tingkat kesulitan “mudah”. lampiran 16
Rekapitulasi hasil uji validitas, daya pembeda dan taraf kesukaran adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran
No. Soal
Validitas Daya Pembeda
Taraf Kesukaran
Kesimpulan
1 Valid
Cukup Sedang
Dipakai 2
Valid Cukup
Sedang Dipakai
3 Valid
Baik Sedang
Dipakai 4a
Valid Cukup
Sedang Dipakai
4b Tidak Valid
Jelek Mudah
Dibuang 5
Valid Cukup
Mudah Dipakai
6 Valid
Baik Sedang
Dipakai
9
Suharsimi, op.cit., h. 232.