Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Afabeta, Cet.6, 2008. Suharjo, Bambang. Statistika Terapan Disertai Contoh Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Sumarmo, Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. Jurnal Matematika: FMIPA UPI, 2010. Suprijono, Agus. Cooperative learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 . Suwarma, Dina Mayadiana Suwarma. Suatu Alternatif Pembelajran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya. Trianto. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERORIENTASI KONTRUKTIVISTIK Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007. Utami, Belani Margi. “Pengaruh Metode Penemuan dengan Startegi Heuristik Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”, Skripsi UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Jakarta: 2013, tidak dipublikasikan. Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006. Widiyantini. “Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif”. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika, 2006. Warsono dan Hariyanto. Pembelajaran Aktif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012. Wowo, Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011. Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Narasumber : Jabatan : 1. Bagaimana respon siswa ketika ibubapak bertanya kepada siswa, terutama saat siswa diberikan permasalahan matematika? 2. Apakah siswa mengalami kesulitan jika diberikan persoalan yang sedikit berbeda dari yang ibu bapa contohkan? 3. Model pembelajaran apa yang biasa ibubapak gunakan saat proses pembelajaran matematika berlangsung? 4. Apakah siswa sudah mampu menetahui atau menilai benar salahnya suatu hal selama proses pembelajaran matematika berlangsung? Dan apakah siswa dapat membenarkan jika terjadi kesalahan pada suatu hal? 5. Upaya apa yang telah ibubapak lakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan dan mengajukan pembenaran terhadap suatu hal? 6. Apakah siswa sudah mampu mengidentifikasi suatu permasalahan dalam pemasalahan matematika yang ibubapak berikan? 7. Apakah siswa sudah mampu membuat kesimpulan ketika proses pembelajaran berlangsung? Jika sudah sejauh mana kemampuan siswa? 8. Apakah siswa sudah mampu menbuat langkah penyelesaian masalah sehingga menemukan solusi dari permasalahan matematika yang ibubapak berikan? 9. Upaya apa yang telah ibubapak lakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menidentifikasi permasalahan, memberikan kesimpulan dan membuat langkah permasalahan? Lampiran 2 HASIL WAWANCARA Narasumber : Wiwid Turtinowati, S.Pd Jabatan : Guru matematika di salah satu SMP Negeri di Tangerang Selatan 1. Bagaimana respon siswa ketika ibubapak bertanya kepada siswa, terutama saat siswa diberikan permasalahan matematika? Jawaban: Siswa memberikan respon yang positif tergantung permasalahannya. Ada siswa yang bisa, ada pula yang tidak bisa, yang jelas mereka tetap mencoba dan menjawab permasalahan yang diberikan. 2. Apakah siswa mengalami kesulitan jika diberikan persoalan yang sedikit berbeda dari yang ibu bapa contohkan? Jawaban: Ya, mengalami kesulitan. Siswa sekarang cenderung menghafal bentuk soal, sehingga jika diberikan sedikit perbedaan soal dari contoh, mereka akan mengalami kesulitan. 3. Model pembelajaran apa yang biasa ibubapak gunakan saat proses pembelajaran matematika berlangsung? Jawaban: Metode pembelajaran yang biasa digunakan masih menggunakan ceramah. Akan tetapi ada beberapa materi yang terkadang menggunakan pembelajaran diskusi. 4. Apakah siswa sudah mampu mengetahui atau menilai benar salahnya suatu hal selama proses pembelajaran matematika berlangsung? Dan apakah siswa dapat membenarkan jika terjadi kesalahan pada suatu hal? Jawaban: Tidak selalu bisa benar, siswa cendrung hanya menerima saja apa yang diberikan oleh guru tanpa memperhatikan apakah itu benar atau salah. 5. Upaya apa yang telah ibubapak lakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan dan mengajukan pembenaran terhadap suatu hal? Jawaban: Beberapa upaya sudah dilakukan. Tidak semua mampu, hanya berlaku untuk beberapa anak saja. Selama ini usaha yang telah dicoba yaitu, presentasi dan diskusi. Siswa mendiskusikan suatu permasalahan dan mempresentasikannya di depan kelas. Tetapi karena keterbatasan waktu tidak semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, sehingga tidak mencakup semua anak. 6. Apakah siswa sudah mampu mengidentifikasi suatu permasalahan dalam pemasalahan matematika yang ibubapak berikan? Jawaban: Tidak semua anak mampu, hanya ada beberapa saja yang bisa. Mayoritas lebih banyak yang tidak bisa. 7. Apakah siswa sudah mampu membuat kesimpulan ketika proses pembelajaran berlangsung? Jika sudah sejauh mana kemampuan siswa? Jawaban: Tidak semua bisa menyimpulkan, kurang lebih hanya 40 siswa yang bisa. 8. Apakah siswa sudah mampu menbuat langkah penyelesaian masalah sehingga menemukan solusi dari permasalahan matematika yang ibubapak berikan? Jawaban: Untuk memberikan langkah-langkah yang jelas tidak semua anak bisa. Mereka cenderung to the point menjawab apa yang ditanyakan soal. 9. Upaya apa yang telah ibubapak lakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menidentifikasi permasalahan, memberikan kesimpulan dan membuat langkah permasalahan? Jawaban: Latihan soal dan tugas dikerjakan dengan tertib yaitu menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. Lampiran 3 Nama : ……………….. Kelas : ……………….. Petunjuk : 1. Kerjakanlah soal berikut secara individu, dilarang meminta bantuan kepada teman dan memberi bantuan kepada teman. 2. Hasil dari test ini hanya untuk mengingatkan materi yang sudah dipelajari dan untuk membentuk kelompok belajar. 3. Bacalah doa sebelum mengerjakan. SOAL 1. Sederhanakanlah pecahan berikut kedalam bentuk paling sederhana: 20 point a. 15 3 b. 24 18 4. Tentukan hasil dari: 30 point a.  75 3 4 …. b. .... 48 8 2   c. .... 5 2 4 9   5. Urutkan pecahan berikut dari kecil ke besar 30 Point 2 3 , 8 7 , 6 5 , 4 3 6. Dari pasangan berikut manakah yang nilainya sama. 20 point a. 7 3 dan 49 21 b. 4 5 dan 20 15 Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen Nama Sekolah : SMPN 3 Tangerang Selatan Mata Pelajaran : Matematika KelasSemester : VIISatu Alokasi Waktu : 12 x 40 menit Kompetensi Dasar: Mengembangakan kemampuan berpikir kritis pada materi perbandingan.

A. Indikator Pencapaian Kompetensi

Pertemuan pertama: 1. Mengidentifikasikan cara untuk menyatakan suatu perbandingan. 2. Mengklarifikasi pernyataan yang berkaitan dengan perbandingan. 3. Memberikan kesimpulan mengenai pengertian perbandingan. Pertemuan kedua: 1. Membuat langkah penyelesaian masalah perbandingan. Pertemuan ketiga: 1. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai proporsi 2. Mengidentifikasi masalah yang bukan perbandingan senilai bukan proporsi 3. Memberikan kesimpulan mengenai perbandingan senilai proporsi Pertemuan keempat: 1. Membuat langkah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai proporsi 2. Mengklarifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai proporsi Pertemuan kelima: 1. Mengidentifikasi masalah perbandingan dan skala 2. Memberikan kesimpulan perbandingan dan skala 3. Membuat langkah penyelesaian masalah perbandingan dan skala Pertemuan keenam: 1. Mengklarifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan dan skala. 2. Membuat langkah penyelesaian masalah perbandingan dan skala. Pertemuan ketujuh: 1. Mengidentifikasi faktor pembesaran atau pengecilan pada gambar berskala. 2. Membuat langkah penyelesaian faktor pembesaran atau pengecilan pada gambar berskala.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran pada pertemuan pertama siswa dapat: 1. Mengidentifikasikan cara untuk menyatakan suatu perbandingan. 2. Mengklarifikasi pernyataan yang berkaitan dengan perbandingan. 3. Memberikan kesimpulan mengenai pengertian perbandingan. Setelah pembelajaran pada pertemuan kedua siswa dapat: 1. Membuat langkah penyelesaian masalah perbandingan. Setelah pembelajaran pada pertemuan ketiga siswa dapat: 1. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai proporsi 2. Mengidentifikasi masalah yang bukan perbandingan senilai bukan proporsi 3. Memberikan kesimpulan mengenai perbandingan senilai proporsi Setelah pembelajaran pada pertemuan keempat siswa dapat: 1. Membuat langkah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai proporsi 2. Mengklarifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan senilai proporsi Setelah pembelajaran pada pertemuan kelima siswa dapat: 1. Mengidentifikasi masalah perbandingan dan skala 2. Memberikan kesimpulan perbandingan dan skala 3. Membuat langkah penyelesaian masalah perbandingan dan skala Setelah pembelajaran pada pertemuan keenam siswa dapat: 1. Mengklarifikasi masalah yang berkaitan dengan perbandingan dan skala. 2. Membuat langkah penyelesaian masalah perbandingan dan skala. Setelah pembelajaran pada pertemuan ketujuh siswa dapat: 1. Mengidentifikasi faktor pembesaran atau pengecilan pada gambar berskala. 2. Membuat langkah penyelesaian faktor pembesaran atau pengecilan pada gambar berskala.

C. Materi Ajar

Perbandingan

D. Metode, Model, dan Strategi Pembelajaran

1. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan penugasan 2. Model : Pembelajaran kooperatif

3. Strategi : Teams Assisted Individualization TAI

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan pertama 2 x 40 menit Kegiatan

Deskripsi Kegiatan Waktu Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa 2. Guru mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberitahu tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. 4. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh pertama siswa mengerjakan secara individual bahan ajar yang dipersiapkan oleh guru, kemudian didiskusikan dengan teman sekelompok, diakhir pertemuan akan di adakan kuis. 5. Guru memberikan motivasi, bahwa dengan belajar perbandingan siswa dapat menentukan pilihan mana yang paling menguntungkan jika menghadapi masalah. Misalnya membeli mie 3 bungkus dengan harga Rp.5000 di toko A. Membeli mie 4 bungkus Rp.6000 di toko B 15 menit Inti 1. Secara individu siswa menyelesaikan LKS 1 tentang cara menyatakan suatu perbandingan dan pengertian perbandingan 2. Siswa menganalisis ilustrasi dan mencoba menyatakan ke dalam bentuk perbandingan 3. Guru menginformasikan kepada siswa untuk menuju ke kelompok masing-masing apabila telah menyelesaikan masalah di LKS 1 tugas individu kelompok yang telah dibuat berdasarkan hasil tes uji prasyarat 4. Beberapa siswa wakil kelompok melaporkan hasil penyelesaian LKS 1 tugas individu. Siswa tersebut ditunjuk secara acak oleh guru. 5. Siswa mendiskusikan hasil penyelesaiaan dalam kelompoknya dengan cara saling memeriksa, mengoreksi dan memberikan masukan 6. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian LKS 1 tugas individu. Guru memberikan umpan balik 7. Secara berkelompok siswa berdiskusi mengerjakan LKS 1 tugas kelompok 8. Hasil penyelesaian LKS 1 tugas kelompok ditukar dengan kelompok lain untuk dikoreksi bersama-sama 9. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian LKS 1 tugas kelompok. Guru memberikan umpan balik 10. Guru memberikan kuis yang dikerjakan secara individu berkaitan dengan pelajaran hari ini 11. Pembacaan kelompok super, kelompok hebat dan kelompok bagus akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya. Berdasarkan akumulasi nilai semua anggota kelompok dari nilai kuis. 60 menit Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yaitu tentang pengertian perbandingan dan cara menyatakan suatu perbandingan. 2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh guru. 3. Guru menyampaikan kepada siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menentukan nilai dari suatu perbandingan. 5 menit

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SMP.

0 5 57

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATANOPENENDED.

17 35 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17