1. Analisis Peningkatan
Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas kontrol dan eksperimen dari skor pretest dan postes dengan
menggunakan normalized gain by Hake di dalam jurnal D.E.Meltzer
12
, yaitu :
Adapun kategori skor gain menurut Hake adalah sebagai berikut :
N- Gain Interpretasi
Tinggi Sedang
Rendah
2. Uji Prasyarat
Untuk membandingkan rata-rata pretest, posttest dan skor gain kedua kelompok akan dilakukan uji perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis
dengan menggunakan analisis Independent Samples t Test.. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini,
pengujian normalitas menggunakan uji chi square. Pengujian normalitas menggunakan rumus chi square sebagai berikut
13
:
∑
Dengan derajat kebebasan = k – 1.
Dimana:
12
David E. Meltzer, The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: A possible
‘‘hidden variable’’ in diagnosticbpretest scores,
Department of Physics and Astronomy, Lowa State University, Ames, Iowa 50011,2002, h.3
13
Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006 h. 188
= frekuensi data yang diamati observerd frequencies = frekuensi harapan expected frequencies
K = banyaknya kategori Namun sebelumnya ditetapkan terlebih dahulu hipotesis statistiknya,
yaitu sebagai berikut: H
: data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H
1
: data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Pengujian normalitas dengan uji chi square pada penelitian ini
menggunakan perangkat lunak SPSS. Oleh karena itu untuk menentukan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai yang ditunjukan oleh Asymp.Sig pada
output yang dihasilkan setelah pengolahan data. Nilai ini biasa disebut p-value
dan biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun kriteria pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
Jika nilai p-value ≤ α = 0,05 maka H
ditolak, yaitu berarti sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
Jika nilai p-value α = 0,05 maka H
diterima. Yaitu berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians yang digunakan adalah uji Levene atau lengkapnya Levene Test for Equality of Variances untuk mengetahui apakah
kedua sampel memiliki varians yang sama atau tidak. Pengujian homogenitas menggunakan rumus
Levene’s test sebagai berikut:
14
∑ ̅
̅ ∑ ∑
̅
Bila diketahui suatu variabel Y dengan besar sampel N yang dibagi menjadi k subgroup, dimana N
i
merupakan besar sampel dari subgroup ke-i dan Z
ij
dedefinisikan sebagai berikut:
| ̅
|
14
Stanislaus S.Uyanto, op.cit., h.161
Keterangan: ̅
= mean grup ke-i ̅
= mean keseluruhan data ̅
= mean dari subgroup ke-i Pengujian uji homogenitas dengan uji Levene dalam penelitian ini
menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil uji Levene akan muncul pada output jika kita menganalisis dengan Independent Sample t Test. Namun sebelumnya
telah ditetapkan hipotesis statistik yaitu sebagai berikut: H
= varians nilai kemampuan berpikir kritis matematis kedua kelompok sama atau homogen
H
1
= varians nilai kemampuan berpikir kritis matematis kedua kelompok berbeda atau tidak homogen
Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, dapat dilihat dari
nilai Sig. pada output yang dihasilkan setelah pengolahan data. Nilai ini biasa disebut p-value
dan biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika nilai p-value ≤ α 0,05 maka H
o
ditolak, yaitu berarti varians kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.
Jika nilai p-value α 0,05 maka H
diterima, yaitu berarti varians kedua kelompok sama atau homogen.
3. Uji Hipotesis
Setelah uji persyaratan analisis dilakukan apabila sebaran distribusi rata-rata skor pretest, posttest dan skor n-gain kemampuan berpikir kritis
matematis kelas eksperimen maupun kontrol berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen, maka untuk menguji perbedaan dua rata-rata digunakan
uji t dengan rumus:
15
15
Ibid. h.160