Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

16 sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan. Faktor- faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum, sarana dan fasilitas, dan guru. Berbicara kurikulum berarti berbicara mengenai komponen-komponenya, yakni tujuan, bahan, atau program, proses belajar mengajar, dan evaluasi. Kiranya jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya pada proses dan hasil belajar. 14

B. Pembelajaran Active Learning Metode Card Sort

1. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction. Menurut M. Sobry Sutikno bahwa pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik. Secara implisit di dalam pembelajaran, ada kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan metode atau model untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan bagaimana cara mengorganisasikan isi pembelajaran, menyampaikan isi pembelajaran, dan mengelola pembelajaran 15 . Menurut Wina Sanjaya Pembelajaran adalah “suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus menerus sesuai dengan pengalaman siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan semakin kaya, luas dan sempurna pengetahuan mereka ” 16 . Dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal I menyebutkan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta 14 Ibid., h. 31-33 15 M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, Lombok : Holistica, 2014, h.12 16 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran : Teori dan Praktik Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP, Jakarta : Prenada Media Group, 2008, cet. III, h. 363 17 didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar” 17

2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Prinsip dikatakan juga landasan. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, maka pelaksanaan proses pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip, berikut : a. Pembelajaran berfokus pada peserta didik, artinya orientasi pembelajaran terfokus kepada peserta didik. Peserta didik menjadi subyek pembelajaran, dan kecepatan belajar peserta didik yang sama perlu diperhatikan. b. Menyenangkan. Peserta didik merasa aman, nyaman, betah, dan asyik mengikuti pembelajaran. c. Interaktif. Adanya hubungan timbale balik antara guru dengan peserta didik dan antar peserta didik. d. Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motivasi-motivasi yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar. e. Mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta didik. Proses pembelajaran harus dapat memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik f. Pembelajaran terpadu, maksudnya pengelolaan pembelajaran dilakukan secara secara integratif. Semua tujuan pembelajaran berupa kemampuan dasar yang ingin dicapai bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu mencapai kemampuan dasar lulusan. g. Memberikan penguatan dan umpan balik. Dalam situasi tertentu, guru memberikan pujian atau memperbaiki respon peserta didik. 18 17 Undang-Undang SISDIKNAS UU RI No. 20 Tahun 2003, Jakarta : Sinar Grafika, 2009 Cet, II, h. 5 18 M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, Lombok : Holistica, 2014, h.15-16 18 h. Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap peserta didik memiliki perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal, seperti watak, intelegensi, latar belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain. i. Prinsip pemecahan masalah yaitu dalam belajar peserta didik perlu dihadapkan pada situasi-situasi bermasalahh dan guru membimbing peserta didik untuk memecahkannya j. Memanfaatkan aneka sumber belajar, guru menggunakan berbagai sumber belajar yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan k. Memberi keteladanan. Guru memberikan keteladanan dalam bersikap, bertindak, dan bertuturkata baik di dalam maupun di luar kelas. l. Mmengembangkan kecakapan hidup m. Prinsip belajar sambil mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui pengalaman langsung. n. Menumbuhkan budaya akademis, nilai-nilai kehidupan, dan pluralism. o. Mengembangkan kerjasama dan kompetisi untuk mencapai prestasi p. Belajar tuntas mastery learning, maksudnya pembelajaran mengacu pada ketuntasan belajar kemampuan dasar melalui pemecahan masalah. Setiap individu dan kelompok harus menuntaskan satu kemampuan dasar, baru belajar kemampuan dasar berikutnya. 19

3. Pembelajaran Active Learning

Pembelajaran aktif active learning dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu, pembelajaran aktif active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau peserta didik agar tetap tertuju pada proses 19 Sutikno, Ibid. 16-18 19 pembelajaran. 20 Pembelajaran aktif active learning dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. 21 Lukmanul Hakim dalam bukunya perencanaan pembelajaran imendefinisikan pembelajaran aktif yaitu kegiatan mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Siswa lebih aktif mempelajari materi pembelajaran yang menyiapkan siswa untuk hidup, informasi yang diterima lebih lama diingat dan disimpan, dan lebih menikmati suasana kelas yang nyaman. Siswa mengemukakan pendapat, Tanya jawab, mengembangkan pengetahuannya, memecahkan masalah, diskusi, dan menarik kesimpulan. Peran guru tidak dominan menguasai proses pembelajaran melainkan memberikan kemudahan fasilitator. 22 Jadi pembelajaran aktif itu dirancang agar siswa aktif dalam proses belajar mengajar dan dengan pembelajaran aktif active learning ini siswa bisa menggunakan semua potensi yang dimilikinya sehingga mereka dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Silberman dalam bukunya yang berjudul Active Learning yang dikutip oleh Rusman mengemukakan bahwa banyak cara yang bisa membuat siswa belajar secara aktif yang disebutnya dengan perlengkapan belajar aktif. Perlengkapan belajar aktif yang dimaksud yaitu : tata letak ruangan kelas, metode mengaktifkan siswa, kemitraan belajar, melakukan analisis terhadap kebutuhan siswa, membangkitkan minat siswa, pemahaman dan melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, membentuk kelompok belajar, pemilihan tugas dan strategi yang tepat, memfasilitasi dalam diskusi, kegiatan eksperimen, bermain peran, penghematan waktu, dan pengendalian aktivitas siswayang berlebihan. 23 20 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor :Ghalia Indonesia, 2014, h. 106 21 Umi Mahmudah Dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN-Malang Press, Cet. I, h. 63 22 Lukamanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2009, h. 54 23 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,Jakarta : PT Raja Grafindo, 2013, h. 399 20

4. Pengertian Metode Card Sort

Metode secara harfiah berarti cara. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. 24 Metode atau cara merupakan sayarat untuk efesiensinya usaha atau pekerjaan demi tercapainaya tujuan. 25 Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi 26 Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh peserta pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik dalam upaya untuk mencapai tujuan. 27 Metodologi mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid. Ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna oleh anak dengan baik. 28 Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam membelajarkan peserta didik saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dalam melakukan suatu kegiatan atau melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep sistematis. Dalam dunia psikologi, metode berarti prosedur sistematis tata cara yang berurutan yang biasa digunakan untuk menyelediki fenomena kejiwaan seperti metode klinik, metode eksperimen dan sebagainya Mensortir kartu Card Sort ini digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep atau fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Tujuan dari model mensortir kartu Card Sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. 29 24 M. Sobri Sutikno, Metode dan Model-model Pembelajaran : Menjadikan Proses Pembelajaran lebih Variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan, Lombok : Holistica, 2014, h. 33 25 Mohammad Noor Syam, filsafat kependidikan dan dasar filsafat kependidikan pancasila, Jakarta : PT Usaha Nasional, h. 24 26 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar dan Proses Pendidikan, Jakarta :Kencana, 2008, cet. V, h.127 27 Sutikno, op. cit., h. 34 28 Zakiah Darajat, dkk. Metodologi pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 61 29 Sutikno, op, cit., h. 130